Monday 14 June 2021

Banyak Ngomong Merusak HATI.

Hati dlm arti abstrak menggerakkan aktivitas manusia. Agaknya dihatilah tertumpuk arsip dosa dan arsip pahala. Segala tindakan adlh mrpkn cerminan hati. Dari hati yg baik akan ber output tindakan yg baik pula. Sebaliknya dari hati yg jahat keluar berupa tindakan jahat pula.


Nabi Muhammad ﷺ mengatakan bahwa terdapat segumpal daging di dalam tubuh manusia yg disebut dg hati. Jika segumpal daging tersebut baik,  maka baiklah seluruh tubuh kita. Sebaliknya, jika segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh kita. Hal ini diriwayatkan dalam hadist berikut.


أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ


“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).


Berdasarkan hadits di atas, baik-buruknya perilaku dan amal perbuatan ditentukan pula oleh baik dan buruknya hati. Sehingga kita perlu untuk menjaga hati agar tetap jernih, dan tidak teracuni.


Diantara penyebab kerusakan hati ada 4 hal: 


1. Terlalu banyak omong.

2. Faktor makanan.

3. Faktor pergaulan.

4. Pengendalian mata.


Diruang tulisan yg terbatas ini diulas tentang "Banyak Ngomong Merusak Hati".


Manusia adlh mahluk komunikatif, sarana utama berkomunikasi adlh ngomong. Tapi kalau terlalu banyak ngomong cenderung banyak salah. 

Banyak ngomong dlm artian bicara tanpa makna atau sekedar omong kosong atau bualan saja. Salah satu syarat keberuntungan orang beriman adlh bila sanggup..... seperti ayat berikut:


وَا لَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ 


"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. 23 = Al-Mu'minun ayat 3)


Namun jika bicara dengan maksud baik dan memberi manfaat serta hikmah tentunya hal ini juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, sebagaimana dalam hadist berikut.


وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]. 


Oleh karena itu cegahlah terlalu banyak ngomong dlm pengertian di atas. Tak jarang karena salah ngomong berujung kpd perbuatan tidak baik, perselisihan dan perpecahan. Hati cenderung rusak diikuti rencana2 hal2 yg negatif.


Adakalanya untuk membuktikan bualannya seseorang terpaksa melakukan sesuatu diluar kemampuan (misal hrs sampai berhutang dll). Bila tak dpt memenuhi bualan hatipun akan rusak dg menyusun rencana kebohongan. 


Akan tetapi ngomong dlm pengertian nasihat menasihati dlm kebenaran, dlm kesabaran; malah diperintahkan Allah bagi orang beriman. Kalau tdk melakukannya justru dlm kerugian.

وَا لْعَصْرِ 

اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ 

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ


"Demi masa."

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

(QS.103= Al-'Asr ayat 1-3).


Bahwa dihati tempat pahala dan dosa bertarung, hati sumber kebaikan dan hati pula sumber keburukan. Sbg yg punya hati, mari pelihara hati agar selalu sbg pemicu kebaikan. 


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu).”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4  Dzulkaidah 1442 H.

14 Juni 2021.

(807.06.21).

No comments:

Post a Comment