Saturday 15 August 2020

MENYESAL yang MANFAAT

Mungkin sdh jadi sifat melekat pada diri manusia,  "MENYESAL". 


Kadang menyesal itu bernilai positif, karena dg penyesalan membuat tdk lagi akan melakukan hal2 yg menjadikan diri menyesal itu. 


Ada pepatah sdh ku kenal sejak SR (Sekolah Rakyat) "Sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tiada berguna".


Pencetus kata2 bijak ini tentu bermaksud:

1. Agar sesuatu perbuatan, langkah atau sikap, termasuk bertutur kata. Hendaklah dipikir masak2 diperhitungkan sblm dilakukan. Sepertinya pepatah ini masih relevan juga dimasa kini dg adanya Sosmed, tulisan2 hendaklah dipertimbangkan terlebih dahulu sblm di publish.

Hal2 itu supaya tidak menyesal nanti bila kemudian terjadi sesuatu yg tidak diinginkan.


2. Penggal kedua dari kalimat yg bermakna dalam ini "sesal kemudian tiada berguna". Penyusun pesan bijak ini bermaksud mengingatkan, kalau sdh terjadi masalah dari; tindakan, sikap ............ tsb di butir 2, sdh sulit menyelesaikannya, maka tiada lagi ada gunanya.


Namun dmkn ternyata bahwa ada "penyesalan kemudian", yg bgt sangat berguna. Dpt dikemukakan contoh:


1. Seseorang yg sedari muda melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Shg sampailah di suatu saat. Dianya sangat menyesal dan kemudian bertaubat. Ini model penyesalan sangat2 bermanfaat.


2. Aktifitas masa lalu yg salah langkah shg merugikan, disesali lalu dievaluasi buat langkah ke depan tidak mau lagi "terperosok di lobang yg sama". Ini penyesalan yg positif.


Wahsyi bin Harb (وحشي بن حرب, Julukan: Abi Dasamah) bekas budak kulit hitam dari Ethiopia milik Jubair bin Muth'im dan dimerdekakan oleh Hindun binti Utbah yg menjadi terkenal karena mampu membunuh paman Nabi Muhammad ﷺ yang memiliki julukan "Singa Allah" yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib di medan perang Uhud.


Di era Islam sdh berdaulat di Madinah Wahsyi MENYESALI masa lalunya, serta pengen ber- Islam. Terjadi dialog  beberapa kali  dimediasi istrinya, serta berkoresponden dg Rasulullah Muhammad ﷺ. Terakhir Rasulullah ﷺ  mengutip firman  Allah surat Az-Zumar 53.

قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."


Wahsy pun masuk Islam dan menjadi pembela serta penyebar Islam yg ternama, bahkan berhasil membunuh Musailamah al-Kazzab, seorang nabi palsu, saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar.


Adapun penyesalan KEMUDIAN YG SAMA SEKALI TIADA BERGUNA. adalah penyesalan akan dosa2 ketika maut telah datang menjemput. Seperti halnya Fir'aun diabadikan di Surat Yunus 90 dan 91.

........حَتّٰۤى اِذَاۤ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَا لَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْۤ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْۤا اِسْرَآءِيْلَ وَ اَنَاۡ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"..............Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam, dia berkata, Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)."


dijawab Allah:

اٰۤلْـئٰنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ

Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan."


Ingatlah kalau sudah RUH sdh di tenggorokan, penyesalan dan taubat benar tiada lagi berguna.


Dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: 

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.


“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan”. (HR Tirmidzi).


Mari kita berdo'a:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ . اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَافِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Dzulhijjah 1441 H.

16 Agustus  2020.

(684.08.20).


No comments:

Post a Comment