Monday 3 December 2018

AIB hrs disembunyikan

Setiap manusia punya rahasia pribadi yg tak ada seorangpun yg tau, kecuali dirinya sendiri dan Allah. Bagi yg iman kpd Allah yakin betul Allah tau rahasia pribadinya. Bagi yg tdk beriman menyangka hanya dirinyalah yg tau rahasia pribadinya.

Tentu sbg manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi yg ditutupinya, diketahui orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan qt yg tidak tampak oleh orang lain. Dlm pada itu mana pula ada manusia yg tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan.

Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat agar ndak ada orang yg tau. Di agama Islam setiap kali shalat ber do'a ketika duduk di antara 2 sujud, dari 8 butir do'a, butir ke tiga do'a tsb: "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah sgl kekurangan ku") d.h.i. termsk minta ditutupi sgl kekurangan dlm pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah qt lakukan mrpk aib qt.

Mungkin diantara qt ada yg jika aib qt terbuka, orang tak akan lagi menghargai.
Selanjutnya akan merasa tdk berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yg tadinya yakin akan kejujuran qt niscaya beralih pilihan.

Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yg hrs ditutup rapat, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain.

WAMAN SATARA 'ALA MUSLIMIN FIDDUN-YAA SATARALLAHU 'ALAIHI FIDDUN-YAA WAL AKHIRAH" (Dan barang siapa yg menutupi =aib= seorang muslim di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat) (Hadits Riwayat Iman At-Tirmidzi).

Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yg al Mujaahiriin.

Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga lakukan maksiat dan perbuatan dosa dilakukan tak diketahui orang tapi diceritakan kpd orang lain.

Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah.
كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ
“Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh.

Jelaslah sdh ajaran agama,  bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun itu benar) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang, tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama.

Smg Allah mengampuni sgl dosa qt baik yg sengaja maupun tdk disengaja. Smg sahabat yg mengetahui aib qt turut menutupi aib qt dan smg qt tdk termasuk orang MUJAAHIRIIN.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment