Tuesday 25 December 2018

KEJAYAAN mesti di PERGILIRKAN

Masa kecilku sampai remaja tak terbayang Sungai Pawan yg membelah kotaku dg kecamatan sekitarnya terbaring jembatan menghubungkannya. Dng adanya jembatan itu sejumlah kawan2ku entah kerja apa, sebab hampir tak ada lagi pengguna jasa menyeberangkan orang, kendaraan. Setempat diistilahkan "Penambang". Jembatan penyeberangan telah meng kanibal "Penambang". Kejayaan Penambang pun habis waktunya fungsinya digantikan jembatan.

Era 2000 an memjamur di kota kota besar wartel kemudian warnet. Eee sekarang produk itu mati dg sendirinya di kanibal oleh hp canggih bukan saja dpt nilpon tapi dpt internetan, video call. W.A. Instagram. Masih segar ingatanku, tahun 1970 an hanya rumah orang tertentu yg terpasang telepon. Kejayaan warnet kini dipergilirkan oleh mobile phone.

Transportasi berbasis on line kini di Jakarta juga kota-kota besar agaknya sdh mengkanibal angkutan konvensional taxi termasuk angkot dan Bajay. Bgt pengakuan supir taxi angkot dan Bajay. Walau pengusaha menyikapi dg menurunkan setoran.

T.T. seorang pengemudi Bajay mengantarkanku dari rumah ke Gambir mengisahkan sblm tersaing oleh transportasi on line setoran Rp 130 ribu, skrg diturunkan jadi Rp 80 ribu/hari. Tapi,..; sambungnya: "lebih mudah cari Rp 130 ribu ketimbang Rp 80 ribu".

Masuk di akal, Bajay pasti kalah bersaing dg "on line transport", sebab dari rumahku ke Gambir cuma belasan ribu ndak usah nawar. Bang T.T. supir Bajay dari rumahku ke Gambir semula pasang tarif Rp 25 ribu, stlh nego dpt Rp 20 ribu.
Jelas aman, nyaman dan murah pakai "on line". Nah kejayaan moda transportasi konvensional kini tengah digilirkan dg moda transportasi berbasis on line.

Belakangan sudah banyak komoditi yg dpt dibeli dg tdk banyak lagi melangkahkan KAKI, cukup dg JARI. Alamat sebentar lagi gedung toko2 serba mewah akan kekurangan pengunjung, lambat laun harus menerima kenyataan, pergiliran kejayaan, karena pelanggan akan beralih "belanja menggunakan JARI"

Begitupun keberjayaan kekuasaan suatu bangsa, suatu dinasti, mesti di pergilirkan, sejarah dunia mencatat hal tersebut secara lengkap. Dg dmkn adalah alami jika yang berkuasa selalu ganti berganti. KEJAYAAN mesti DIPERGILIRKAN.

Menyoal ttg pergiliran berjayanya suatu produk, suatu bangsa, suatu dinasti, bila qt simak tuntunan Al-Qur'an baik qt liat ayat di bawah ini:
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman.
(QS. Ali Imran ayat 140)

Penggalan dari ayat ini, memberikan informasi, kejayaan dan kehancuran memang diatur oleh Allah termasuk juga kejayaan berwujud kekuasaan. Kadang bila qt liat seorang Raja disebuah kerajaan yg berkuasa dan kuat dlm berbagai sudut, sepertinya tak mungkin tergantikan. Yg terjadi sebaliknya Kaisar dan Raja yg besar bgmpun juga jatuh, dipergilirkan.
Bgt pula suatu produk, akan habis masa tenarnya, kmdian digantikan produk yg lainnya. Itu semua di kondisikan Allah agar manusia semakin hari semakin cerdas, karena terus menerus berinovasi. Sekaligus untuk menguji orang yg beriman, apakah dg jatuhnya produk yg sdg ia geluti, ybs berputus asa atau tawakkal kemudian lanjut berihtiar mencari karunia Allah yg tersedia dmk banyak.
Juga untuk menguji orang beriman apakah akan mengkultuskan seseorang yg sdg berkuasa, atau hanya yakin dan percaya bahwa satu2nya ALLAH, berkuasa mutlak tak tergantikan. Sdgkan kekuasaan kejayaan manusia pasti dipergilirkan.

Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri dari padanya). Barakallahu fikum.
Wallahu 'alam bishawab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment