Tuesday 25 December 2018

Semua pasti BERAKHIR

“Salin”, di sebagian daerah diartikan memindahkan isi. Memindahkan isi ini dlm artian barang cair. Misalnya minyak dari botol ke botol. Kalau ada seorang anak lelaki paras dan fostur tubuhnya sama persis dg si ayah, orang katakan "disalin ndak tumpah". Bgt juga jika seorang anak perempuan sama persis ibunya. Ini sesungguhnya mrpk sinyal bahwa ayah bunda akan berakhir, generasi pengganti tlh datang.

Salin,  juga berarti tukar pakaian. Jadi kalau di suatu fasilitas umum ada kamar disediakan “Ruang Ganti Pakaian” dapat disederhanakan “Ruang Salin”. Ini pertanda keutamaan pakaian lama akan berakhir, setidaknya untuk waktu tertentu.

Salin, Kalau ditambah awalan “Ber”, akan berarti “melahirkan”, kalau ditambah akhiran “an” jadi berati “bukan asli”.

Salin, diartikan pula “meng kopi”. sebuah naskah diketik ulang ke kertas lain disebut menyalin. Dulu blm ada teknologi foto copy, orang menyalin Ijazah misalnya. Setelah Ijazah diketik ulang di kertas lain kemudian dibawah salinan itu di ketik tulisan "Disalin sesuai bunyi aslinya oleh ....(nama penyalin, biasanya nama yg berwenang di tempat ijazah itu dikeluarkan dan distempel basah)". Salinan itupun berlakulah sbg telah dilegalisir. Dlm case ini dokumen asli tdk berarti berakhir, malah disimpan yg sebaik-baiknya untuk bila diperlukan ditunjukkan mendampingi salinan.

Betapa bersyukurnya kita sekarang ini, dg adanya alat foto copy, shg melegalisir dokumen penting tak usah disalin ulang model doeloe.

Setiap hadir suatu teknologi baru, lantas menelan teknologi sebelumnya. Mesin ketik yg ditemukan oleh Christopher Sholes, pada tahun 1868, kini tinggal jadi sejarah dg ditemukan kumputer dan printer.

Dmkn juga teknologi elektronik, telokomunikasi dan transportasi, dg lahirnya teknologi baru di bidang2 tsb teknologi lama yg tertinggal lalu ditinggalkan. Beberapa kegiatan usaha dengan teknologi lama/sytem lama tak dpt lagi diteruskan.

Bgtlah adanya produk apapun di dunia ini sudah siklusnya ada masa mulai (pertumbuhan) ada masa jaya dan pasti datang masa suram dan hilang. Jangan kan lagi suatu produk, diri awak pun semula tiada, muncul kedunia, bertumbuh, remaja, kadang sampai tua, seterusnya pasti pergi tinggalkan dunia ini. Apatah lagi diri ini sedang dunia inipun akan sirna.
Maha benar Allah melalui firmannya.
مَا عِنْدَكُمْ  يَنْفَدُ
"Apa yang ada di sisimu akan lenyap"
(QS. An-Nahl ayat 96)

Smg kita insyaf sehingga ketika sukses tak usah terlalu gembira meluap2.  Manakala gagal tak pula terlalu nyunsep meratap2. 
Allah ingatkan:
لِّـكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمْ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرِ
"Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri"
(QS. Al-Hadid ayat 23)

Dari uraian di atas maklumlah kita bahwa semua ini akan berakhir.

Wallahu alam bishawab.
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment