Tuesday 16 October 2018

Kebaikan TETANGGA

Pak Ihsan (bukan nama sebenarnya), usai shalat subuh dari masjid dicegat pembantu tetangga. Nenek dirumah tetangga terserang penyakit ndak sadar diri. Tak pikir panjang pak Ihsan keluarkan mobil dari garasi menuju tetangga 3 pintu dari rumahnya itu. Pak Ihsan pun masuk rumah yg dihuni nenxek dan kakek plus 2 pembantu sekaligus perawat kedua lanjut usia itu. Pak Ihsan langsung menggendong si nenek yg lemas lunglai lantaran pingsan ke mobil meluncur segera dg seorang pembantu ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian stlh si nenek ditangani di UGD, datang beberapa putra dan keluarga dekat ybs. Betapa kagetnya pak Ihsan, anak2 dan keluarga si nenek mempersalahkan pak Ihsan karena langsung membawa si nenek ke rumah sakit, tanpa terlebih dahulu memberitahukan kpd mereka. Dlm kekecewaannya di PAIDO keluarga sisakit, pak Ihsan berpikir bahwa dia berbuat baik, dengan niat yg baik tetapi mengapa justru berbuah tidak baik. Setaunya orang sakit tertentu apalagi diusia lanjut ada waktu emas yaitu jangka waktu sejak serangan penyakit ke dpt penanganan medis yg tepat. Jika waktu itu terlewat secara logika penanganan terlambat dan sisakit boleh jadi kan lewat. Itu pertimbangan pak Ihsan tanpa pikir panjang berbuat IHSAN guna menyelamatkan si nenek. Tapi kebaikan ini malah tak berbuah baik, sebab selepas peristiwa itu hubungan ketetanggaan pak Ihsan dg keluarga nenek dan kakek ini menjadi sedikit retak.

Bgt penuturan pak Ihsan kepadaku, lalu kubalas dg kasus yg mirip tentang diriku sekitar 7 tahun lalu.

Dini hari sekitar pk tigaan kumenuju kamar mandi, rupanya tak sampai ke pintu kamar mandi kesadaranku hilang. Mengetahui hal itu Istri selanjutnya berusaha nelpon beberapa tetangga, untung ada yg respon. Singkat kisah, kata istri ku tetanggapun berdatangan, menggotong saya dari kamar membawa ke mobil menuju rumah sakit. Disini pengalaman ku beda sekali dg pak Ihsan, bahwa bagiku, tetanggalah keluarga yg utama, buktinya diriku.

Kami punya anak 2 orang lelaki kebetulan dokter dan anak mantukupun dokter. Peristiwa itu terjadi pas mereka tidak dirumah. Yg sdh berkeluarga sdh berumah sendiri di Bekasi dan yg msh serumah kebtln pas sdg tugas ke luar Jakarta. Apa jadinya aku waktu itu kalau tidak karena kebaikan tetangga. Tetanggalah pihak yg paling utama membantu kami yg tinggal berdua dirumah ketika saya tak sadarkan diri.

Pkl 11 siang ketika ku sadar istri menceritakan bahwa selain kebaikan tenaga, ada tetangga yg nyiapkan duit kalau2 aku masuk rumah sakit terlebih dahulu diminta uang muka, waktu itu blm ada BPJS. Tetangga itu ndak tau bahwa walau sdh pensiun diriku kalau masuk rumah sakit msh dicover oleh Yayasan Kesehatan tempat kerjaku dulu (cukup dg menunjukkan kartu). Perhatian tetangga ini membuat kami terharu. Bagi kami kebaikan para tetangga kami ini jadi ingatan dan ingin berbuat yg sama.

Bagi pak Ihsan kebaikan blm tentu berbuah kebaikan. Sedangkan bagi keluarga kami yg berumah di Jakarta Pusat, kebaikan tetangga buahnya sdh kami nikmati berupa kebaikan.

Allah perintahkan kita berbuat baik termasuk kpd tetangga (Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 36)

وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ; وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ

Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki.

Banyak sekali hadist ttg kewajiban berbuat baik kpd tetangga a.l. Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda:

خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ

Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya.

Kecuali tinggal di hutan sendirian, maka keberadaan tetangga mesti ada. Acuan tetangga atas dasar referensi ulama, radius 40 rumah. Indah sekali jika semua kita menjalin hubungan harmonis dg tetangga.

Dmkn dua kisah bertetangga tersaji di tulisan ini, ku yakin pembacapun banyak case bertetangga yg lbh menarik. Bila di sharing smg manfaat.

Aamin. Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment