Tuesday 2 April 2024

SOMBONG

Disuguhkan: M. Syarif Arbi No: 1.235.04-1.2024 Penyebab kesombongan adalah; merasa diri lebih dari orang lain, merasa diri adalah orang terpandang, merasa orang lain tidak pantas menyamai dirinya. Indikasi bahwa diri seseorang “merasa diri lebih dari orang lain”, bilamana seseorang merasa paling pintar, merasa paling mampu, merasa paling benar, merasa paling kaya. Pokoknya merasa paling ……….. dari orang lain. Kesombongan adalah suatu perangai yang didorong oleh perasaan dari dalam diri seseorang. Walau perangai ini tidak disukai setiap orang, termasuk orang yang sombongpun tidak suka dengan orang lain yang sombong. Allah tidak menyukai orang yang sombong: إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا “………….Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 36) Rasulullah melalui riwayat dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim) Jadi orang sombong tidak disukai Allah dan Rasulnya juga tidak disukai manusia. Menyimak indikasi sombong dan peringatan dari nabi Muhammad saw di atas, rupa-rupanya setiap diri kita rentan dihinggapi penyakit sombong itu, barangkali di hati kita bukan hanya sebesar biji sawi tetapi mungkin kesombongan itu sudah lebih besar dari hati kita sendiri. Oleh karena itu kita harus menghindari sifat sombong itu sedapat mungkin. Apalagi dalam kaitan shaum Ramadhan, sombong akan mempengaruhi nilai shaum, misalnya merasa dirilah paling berbobot puasanya. Guna menghindari sifat sombong yang mungkin sesekali muncul dari dalam diri: Pertama; Tidak memposisikan diri lebih dari orang lain dalam segala aspek. Walau memang setiap manusia mempunyai kelebihan dari orang lain, akan tetapi harus disadari bahwa banyak terdapat kekurangan dari orang lain. Dalam hal ketaqwaan dan kesucian diri kita masing2, Allah Ta’ala berfirman: هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى “Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32). Nabi Muhammad saw mengingatkan “Janganlah engkau mengatakan dirimu suci, dirimu lebih baik: لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ “Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142). Kedua; Menyadari bahwa manusia asal kejadiannya adalah sama, maka tidak sepantasnya merasa lebih dari orang lain. Sedangkan kekayaan, kejayaan, jabatan dan kepintaran semuanya datang dari Allah. Surah Az-Zariat ayat 58 إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ Artinya: Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. Ketiga; Jikalah dirasa bahwa diri mempunyai kekayaan, kepintaran, jabatan melebihi orang lain, haruslah dipahami bahwa itu merupakan karunia pinjaman Allah, dapat saja se-waktu2 ditarik kembali oleh Allah. Tidak sedikit orang kaya yang bangkrut tak sampai berbilang bulan, banyak terjadi orang pintar, sekejap mata kena penyakit, terganggu memori otak, hingga mengingat nama sendiripun sudah tidak mampu. Jabatan setinggi apapun akan berakhir. Sebagai perumpamaan Allah mengisahkan pemilik kebun termuat dalam surat Al- Kahfi 32 s/d 35 dan Al Qalam 17 s/d 26. Intinya Allah dapat memusnahkan kekayaan, jabatan dan kepintaran dalam sekejap sebagaimana halnya kebun yang diyakini akan dapat dipanen esok harinya, pada malam harinya telah musnah. Dikutip salah satu ayat tersebut: فَطَافَ عَلَيْهَا طَآئِفٌ مِّنْ رَّبِّكَ وَهُمْ نَآئِمُونَ "Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur." (Al-Qalam Ayat 19) Seperti hadits dikutip diatas: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّة Semoga kita dapat menghilangkan sifat sombong di dalam diri ini, ngeri…….., karena sebesar biji sawi saja sombong ada di diri ini tak akan masuk surga, آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 24 Ramadhan 1445 H. 3 April 2024.

No comments:

Post a Comment