Friday 5 April 2024

Opname QALBU

Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.236.04-2.2024 Bagi shaimin dan shaimat yang memulai shaum Ramadhan 1445 H pada tgl 11 Maret, bila 1 Syawal jatuh di tanggal 10 April maka mereka akan berpuasa di Ramadhan ini selama 30 hari. Maka pada hakikatnya selama 30 hari shaimin dan shaimat merawat qalbu. Bila diibaratkan perawatan di rumah sakit maka perawatan yang lama sampai sebulan terus menerus itu lazim dilakukan sebagai “rawat inap” atau dahulu sering disebut “opname” Manusia memiliki qalbu, sedangkan hewan hanya punya raga dan jiwa (roh). Bila terserang sakit, hewan hanya memungkinkan sakit Raga (badan) dan mungkin juga jiwa?? misalnya (Anjing Gila), (Sapi Gila). Adapun manusia dimungkinkan sakit Raga, sakit Jiwa dan sakit Qalbu. Sedangkan tumbuh2 an tidak bergerak hanya tumbuh, makanya disebut tumbuh2an, penyakitkan hanya raga. Banyak jenis penyakit qalbu, paling tidak ada delapan: Riya’, Sum’ah, Ujub, Taqabur, Dengki, Dendam, Bangga diri, dan Pemarah. Ikhtiar pengobatan rutinnya sih disediakan Allah tiap hari, dengan terapi shalat wajib, shalat sunnah, infak dan sadaqah serta kebaikan lainnya. Namun yang paling intensif di bulan Rhamadan ini, melalui "shaum Ramadhan" berikut amalan-amalan derivatifnya. Sebagai bahan renungan di ujung hari2 shaum kita Ramadhan 1445 H ini, ikhtiar penyehatan qalbu kita; ayo' kita renungkan apakah selama bulan Ramadhan kita sudah merelakan diri bangun tengah malam untuk siap sahur. Siang hari menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu lainnya. Juga membuka tangan untuk infak dan sadaqah. Malamnya membebani diri dengan tambahan shalat malam dan tahajud. Ramadhan-lah merupakan "OPNAME", mengobati qalbu kita selama 30 hari, agar sehat kembali setelah 11 bulan tiap hari hanya dengan terapi2 biasa. Seperti dikemukakan di atas, manusia tercipta sama dengan makhluk hewan terdiri atas Jasad dan Ruh. Pada jasad terpasang indra, syaraf, alat cerna, pembuluh darah, jantung, paru, empedu, ginjal, otak dengan seluruh pirantinya. Semua alat yang terpasang di jasad hanya bisa berfungsi selama di jasad masih tertanam RUH. Buktinya begitu Ruh meninggalkan Jasad, si jasad ndak kuasa berbuat apapun, jangankan berjalan, berbicara, sekedar merapatkan kelopak mata saja sudah ndak mampu. Hewan yg melata, merangkak maupun terbang, kalau begitu sama dengan manusia. Benar;................. hampir sama, hanya bedanya hewan2 itu tadi, tidak diberikan QALBU, tempat IMAN bersemayam. Rata-rata hewan dilengkapi akal setidaknya dengan akal itu hewan dapat bertahan hidup. Dapat diduga hewanpun punya perasaan bagaikan manusia. Contoh si kucing kadang bermanja-manja dipangkuan tuannya. Anjing, kuda, setia pada pemiliknya. Bahwa perilaku hewan yang demikian itu adalah wujud kepatuhannya kepada Allah, sebab makhluk selain manusia tidak disediakan OPSI seperti manusia (boleh patuh boleh tidak). Hewan mutlak patuh. Sekurangnya tertuang di 7 ayat di dalam Al-Qur’an memberitakan bahwa makhluk selain manusia bertasbih dengan cara patuh terhadap sunnatullah tanpa kreasi sebagaimana manusia. Kupetik salah satu ayat: يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ "Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maha Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Al-Jumu'ah surat 62: Ayat 1) Sedangkan manusia sengaja diciptakan Allah untuk ber OPSI dengan diberikan potensi فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰٮهَا "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya," (Asy-Syams surat ke 91: Ayat 8) Oleh karena itu manusia lebih hebat dari hewan tapi terkadang lebih jelek lagi dari hewan. Manusia dibekali iman yang ada di qalbu berselaputkan RUH. Jasad hidup selama ada Ruh, tapi Ruh akan tetap hidup selamanya, walau sudah berpisah dengan jasad. Sebagaimana jasad, QALBU juga selama di dunia ini punya hak OPSI tadi, si qalbu juga dapat sakit/terganggu kesehatannya, sebagaimana jasad. Maha pengasih dan penyayang Allah, disediakan-Nya buat qalbu kita di OPNAME selama sebulan dalam setahun. Sakitnya jasad ikhtiar penyembuhannya melalui paramedis atau dokter. Banyak kadang biaya yang harus dianggarkan untuk mengobati jasad manakala sakit. Orang berduit kadang milyaran rupiah biaya berobat karena sakit tertentu harus berobat ke luar negeri. Usai Ramadhan, kebugaran Qalbu kita berwujud kematengan spiritual dan kepekaaan sosial dalam bingkai taqwa setelah di OPNAME melalui shaum Ramadhan selama sebulan, jangan sampai sakit kembali seperti yang diingatkan Allah: وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَا ثًا (Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali). An-Nahl 92. Semoga Allah memberikan kekuatan buat kita semua, untuk konsisten merawat qalbu kita, setiap hari walau Ramadhan telah berlalu. Aamiin. آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 27 Ramadhan 1445 H. 6 April 2024.

No comments:

Post a Comment