Saturday 30 March 2024

NASIHAT

Susunan: M. Syarif Arbi No. 1.234.03.2024. Teman yang baik, tak segan menasihati temannya, manakala awak sudah ada tanda2 kelewat jalur........ Pisang Nipah tumbuh di taman. Buahnya nyangkut dikabel listrik Jangan ogah dinasihati teman. Walau nasihatnya tak menarik. Nasihat memang harus diserap dari mana dan dari siapapun datangnya, sebab tak ada manusia yang sempurna,....... يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (An-Nisa' ayat 28). Sebagai apapun diri, apalagi pembuat kebijakan untuk orang banyak, harus terbuka terhadap nasihat. Nasihat kadang wujudnya berupa kritik. Justru Allah ingin memberi keringanan kepada kita dalam hidup ini, makanya ada pihak lain yang membantu a.l. berwujud nasihat. Sebab manusia diciptakan bersifat lemah, serba kekurangan. Orang yang ndak mau saling beri nasihat; akan merugi,.... اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ ۙ "Sungguh, manusia berada dalam kerugian," (Al-'Asr ayat 2) Orang yang tak sudi menerima nasihat, misalnya hanya mau memberi nasihat boleh jadi inipun tergolong orang yang merugi juga, karena di ayat berikut ada kata "saling".( وَتَوَا صَوْا ) malah diulang 2 kali. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta SALING menasihati untuk kebenaran dan SALING menasihati untuk kesabaran." (Al-'Asr ayat 3). Rasulullah Muhammad s.a.w. saja berkenan menerima nasihat atau saran. Terekam dalam sejarah Islam tentang beberapa peristiwa Nabi Muhammad s.a.w menerima dan melaksanakan nasihat, diantaranya nasihat dari seorang sahabat dan dari istri beliau. Nasihat dari sahabat “Hubab bin Mundzir”. Ketika dimulai perang Badar, Rasulullah s.a.w. mengumpulkan pasukannya di lokasi sebelum sumur Badar. Tapi seorang sabahat yang ikut dalam pasukan bernama Hubab bin Mundzir melihat tempat tersebut tidak tepat. Dengan sopan dia bertanya “ya Rasulullah apakah penentuan tempat ini wahyu dari Allah?”. Begitu mendapat jawaban bahwa penentuan tempat itu adalah inisiatif pribadi Nabi Muhammad s.a.w., maka Hubab bin Mundzir mengusulkan agar memajukan pasukan setelah sumur Badar, dan menutup sumber mata air yang lain. Sehingga pasukan Rasul menguasai air, dan pasukan lawan tidak punya sumber air. Usulan, nasihat atau saran ini diterima oleh Rasulullah s.a.w. dengan senang hati. Dan pasukan dimajukan ke depan sumur Badar. Kejadian yang sama terulang di saat pengepungan benteng-benteng Khaibar. Berkumpul pasukan Rasul terlalu dekat ke benteng. Lagi-lagi Hubab bin Mundzir menasihatkan agar pasukan diperjauh dari benteng Khaibar berjarak lebih jauh dari sepelesatan anak panah, agar tidak disasar oleh panah-panah orang Yahudi. Rasulullah pun menerima nasihat ini. Peristiwa ini menampakkan dua pesan penting dalam beragama, dalam bermasyarakat, serta dalam interaksi pemimpin dan yang dipimpin, tentang memberikan/menerima kritik dan nasihat. Pertama; Bagi orang beragama, terlebih dahulu mencari tau apakah kebijakan yang diambil pemimpin adalah sudah sesuai petunjuk Allah. Bila itu merupakan petunjuk Allah maka tak perlu dibantah {(سَمِعْنَا وَأَطَعْنَ) “kami dengar dan kami taati”} Kedua; Kritik atau nasihat harus disampaikan dengan sopan, beretika. Sehingga yang dikritik tak merasa disalahkan, tidak merasa digurui. Ketiga; Nasihat dari “Hubab bin Mundzir”, dilengkapi dengan argumentasi yang logis di perang Badar “soal cadangan air” yang sangat penting buat pasukan bila perperangan berlangsung lama. Di pengepungan benteng Khaibar “soal jarak jangkauan anak panah musuh”, jangan sampai mudah menyasar kepada anggota pasukan. Nasihat dari Ummu Salamah. Ketika selesai perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah bersama para sahabat batal melaksanakan umrah, dan diganti tahun depannya. Maka Beliau menyuruh para sahabatnya untuk menyembelih dam (tahallul) dari ihram mereka. Tapi mereka belum mau melaksanakannya sama sekali. Walaupun sudah sampai 3 kali Rasulullah memerintahkannya. Lalu Beliau bangkit dan masuk ke tenda istri Beliau Ummu Salamah. Tampak sekali Beliau kurang berkenan dengan sikap para sahabat (mencuekkan perintah Beliau). Rasulullah ceritakan keadaan tersebut kepada Ummu Salamah. Maka Ummu Salamah menyarankan agar Rasulullah keluar kemah pergi sendiri, tidak bicara apapun, membawa hewan lalu menyembelih hewan dam itu, selanjutnya memanggil tukang cukur lalu bercukur. Nasihat Ummu Salamah ini diterima oleh Nabi Muhammad s.a.w dan dikerjakannya. Para sahabat begitu melihat Beliau seperti itu, semua mereka langsung menyembelih dam masing-masing. Begitulah Baginda Nabi berkenan menerima saran atau nasihat. Perilaku Rasulullah di atas, banyak diambil sebagai I’tibar bagi orang2 bijak, misalnya sebagai kepala rumah tangga. Sang ayah menyuruh anak-2-nya berbuat sesuatu (kebaikan), menyuruh ibadah, memberikan contoh dengan melakukannya sendiri terlebih dahulu apa2 yang disuruhnya. Dalam terminology agama dikenal dengan “Dakwah bil Hal”. Begitu pula harapan kita semua, sehubungan dengan sebentar lagi akan dialami pergantian pemimpin bangsa ini, semoga para pemimpin sanggup memberikan teladan dalam berbuat kebaikan, satunya kata dengan perbuatan. “Berkata dengan perbuatan”, tapi bukan “berbuat dengan perkataan”. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ “Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.” آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 21 Ramadhan 1445 H. 31 Maret 2024.

No comments:

Post a Comment