Sunday 14 April 2024

Hasil puasa HEWAN dan MANUSIA

Disarikan: M. Syarif Arbi No: 1.240.04-6.2024 Berbicara puasa, Allah informasikan kepada kita bahwa umat terdahulu juga berpuasa. “……………. كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ …………..” “……….. sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu………..” Kenyataannya sampai sekarang dapat disaksikan umat agama lain juga berpuasa, dengan tata cara yang berbeda dengan umat Islam. Hewan juga berpuasa diantaranya di artikel ini diangkat puasa Ular, Ayam, Ulat dan Elang. Semua puasa hewan2 tersebut memperoleh hasil. Puasa ular hasilnya berganti kulit baru. Puasa ayam hasilnya datangnya generasi baru ayam. Puasa Ulat hasilnya dari menjijikkan jadi indah menyenangkan. Puasa Elang hasilnya bertambah kuat dan gesit dengan tenaga baru. Seyogianya puasa manusia menjadikan meningkatnya ketaqwaan, dengan kematengan spiritual dan kepekaan sosial……..“لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَ”…….. Ular; juga berpuasa. Hasil yang diperoleh ular setelah berpuasa, tubuh ular menjadi lebih panjang dan besar, kulit berganti baru lebih mulus. Ular berpuasa untuk tidak makan dan minum selama 21 hari. Ayam kampung; berpuasa dalam pengeraman telor. Ayam betina dewasa bertelor sampai hari ke (13, 15 ada juga sampai hari ke 20). Telor, selanjutnya dierami selama 21 hari. Kurun waktu pengeraman, ayam berpuasa dengan tidak makan dan minum. Dengan puasa itu keluarlah energi panas dari tubuhnya yang beguna menghangatkan telor sehingga stabil agar menetas. Pada hari ke 13 ayam baru keluar dari sarang untuk menstabilkan tubuh. Berbuka puasa sejenak, minum sekedarnya. Saat keluar itu ayam betina tidak tergiur walau dirayu ayam jantan mengajak melepas rindunya untuk bersenang-senang. Ayam betina kemudian melanjutkan proses pengeramannya tanpa makan dan minum hingga hari ke 21 (sampai telor-telor menetas). Hasil puasa Ayam betina, merubah telor menjadi anak ayam penerus generasi. Burung Elang juga berpuasa. Seekor elang yang berumur 40 tahun, untuk bertahan hidup dan memperpanjang umur, dengan berpuasa. Untuk melakukan ritual puasa, Elang terbang jauh ke hutan atau gua dan menetap di sana untuk sementara waktu. Elang mencabut seluruh bulunya dan mencabut semua cakarnya, dengan paruhnya. Elang juga mengketok-ketok batu untuk melepaskan paruhnya. Setelah semua terlepas, Elang berlindung di satu tempat dan bertahan tidak makan dan minum selama 150 hari. Usai puasa tubuh elang berubah. Bulu-bulu dan cakar-cakarnya tumbuh kembali. Bagian tubuh menjadi baru semua. Elang kemudian bisa terbang dalam kondisi tua, tetapi seakan menggunakan mesin terbang yang baru. Elang memiliki kekuatan dan semangat baru dan punya kesempatan untuk hidup 30 tahun lagi. Ulat juga berpuasa. Ulat ber-metamorphosis, semula dari telor kupu2 nempel di daun. Di dedaunan tempat menempel, daun dimakan selama berhari-hari. Setelah membesar, ulat berhenti makan, ulat membuat kepompong dari air liurnya. Selanjutnya ulat dalam kepompong “berpuasa” 15 sampai 20 hari menggantung di ranting atau daun. Hasil puasa itu, ulat berubah sangat drastis, dari hewan yang menjijikkan menjadi hewan indah menawan. Illustrasi di atas sebagai tahapan puasa hewan. Perintah puasa kepada manusia, diwajibkan Allah dalam bentuk ayat “kauliyah” (termaktub di Al-Baqarah 183). Dalam pada itu untuk membuka pemikiran manusia, Allah juga menunjukkannya melalui ayat kauniyah. Hewan-hewan dicontohkan di atas untuk menyadarkan manusia betapa setiap perintah Allah sedikit pun tidak ada yang sia-sia. Ular berpuasa selama 21 hari, hasilnya jadi lebih besar, lebih panjang dan kulit berganti. Akan lebih cekatan lagi dengan profesinya sebagai pemangsa. Ayam berpuasa juga sekitar 21 hari, menghasilkan generasi baru penerus kehidupan, untuk memberikan kontribusi bagi kemaslahatan umat manusia. Elang berpuasa selama 5 bulan (150) hari hasilnya menambah kekuatan dan memperpanjang umur, mengganti organ tubuh yang sudah soak. Dengan begitu akan lebih gesit ketika menyambar mangsa. Ulat berpuasa 15 sampai 20 hari, merubah diri, dari hewan menjijikkan menjadi hewan yang indah dipandang mata. Manusia berpuasa lebih lama dari Ayam, lebih lama dari Ular dan lebih lama dari Ulat tetapi lebih singkat ketimbang Elang, diharapkan menjadi hamba Allah yang lebih baik. Pantas dijadikan “‘I’tibar”, Ayam dan Ulat, hasil puasanya bernilai positifnya bukan saja buat dirinya, tetapi buat kesenangan makhluk lainnya. Populasi Ayam bertambah sebagai hasil puasanya Ayam. Kupu2 hewan indah dipandang, hasil dari ulat berpuasa. Puasa bukan sekedar untuk keperkasaan diri, seperti Ular dan Elang. Ular usai puasa akan bertambah ganas sebab tambah panjang dan besar. Elang tambah gagah hasil berpuasa, juga tambah gesit dan cekatan ketika memangsa. Di alam terbentang luas ini, demikian banyak ayat2 kauniyah berupa: tumbuh2an, fenomena alam dan hewan, diantaranya 4 hewan di atas. Kalau kita tidak mampu membaca ayat2 kauniyah yang diturunkan Allah maka dikhawatirkan akan terjadi seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut: وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُولٰٓئِكَ كَالْأَنْعٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ "Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 179) Semoga Allah menerima puasa kita, sekaligus diberikan kekuatan untuk mampu memahami ayat2 “kauliyah” dan arif mengambil ‘‘I’tibar” ayat2 “Kauniyah”. آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 6 Syawal 1445 H. 15 April 2024.

No comments:

Post a Comment