Sunday 7 April 2024

CELAKA Sesudah RAMADHAN

Disajikan: M. Syarif Arbi No.1.237.04-3.2024 Sebagai masukan menilai diri menjelang berpuasa hari ini, (hari ke 28 atau ada pembaca hari ke 27) di bulan Ramadhan 1445 H, ijin menyajikan tentang dapat saja kalau ada di antara kita “Celaka setelah Ramadhan” Mengacu kepada sebuah hadits Rasulullah ; قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ Artinya : “Nabi bersabda: Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya).” (HR. Tirmidzi). Terbatas ruang baca anda, ijin artikel hanya komentar: وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ ……….” “……… ……..“dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan,” ……….. Seharusnya Ramadhan sebagai media untuk mendapatkan ampunan Allah. Tetapi justru ada orang yang "Celaka" sesudah Ramadhan berlalu, karena tidak mendapat pengampunan Allah. Beberapa penyebab ybs tidak mendapatkan ampunan Allah: Pertama; Ybs membiarkan Ramadhan datang dan berlalu, tidak mengisinya dengan berpuasa dan ibadah2 lainnya, tanpa alasan syari'e. Padahal puasa adalah diwajibkan bagi orang beriman. كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ Kedua; Berpuasa dilakukan bukan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah. Padahal ada jaminan Rasulullah ﷺ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760) Dari Abu Hurairah. Ketiga; Berpuasa masih saja melaksanakan hal2 yang dilarang Allah. Karena tidak sedikit orang yang berpuasa hanya memperoleh: كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i). Berpuasa misalnya masih saja: Berdusta, bergunjing, dan hal2 yang dilarang Allah sebab Rasulullah ﷺ bersabda: لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالَّرَفَث “Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi puasa adalah menjauhi perkara yang sia-sia dan kata-kata kotor.” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan tahqiq Syaikh Al-A’zami berkata, ”Shahih”) Dulu juga ada orang yang tahan berpuasa, tetapi tidak melaksanakan shalat. Selain itu ada orang yang shalat namun tak kuat berpuasa. Apakah Berpuasa minus shalat dan shalat minus puasa termasuk juga dalam kelompok "celaka", dimaksud hadits di atas ? Wallahu 'alam bishawab. Kalau (berpuasa minus shalat dan shalat minus puasa) termasuk kelompok orang yang juga "celaka" berarti jadinya ada 4 kelompok orang sesudah Ramadhan berlalu tidak mendapat pengampunan dosa2nya dari Allah. Semoga puasa kita diterima Allah menyebabkan ampunan Allah setelah Ramadhan berlalu. آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 28 Ramadhan 1445 H. 7 April 2024.

No comments:

Post a Comment