Saturday 13 April 2024

DUNIA maju lantaran ILHAM

Disarikan: M. Syarif Arbi No: 1.239.04-5.2024 Sejak dari dulu sampai sekarang burung membuat sarang tetap saja dari rumput dan ranting, dengan model yang sama. Sementara manusia dulu berumah di dalam batu atau gua, sekarang batu-batu dibuat rumah dan bahkan sekarang sedang dikembangkan botol plastic dibuat dinding rumah (hemat dan tahan gempa). Burung membuat sarang adalah ilham yang diberikan Allah. Manusia membuat rumah sejak manusia purba sampai modern, juga karena ilham dari Allah. Mengapa burung tetap saja sarangnya dari dulu sampai sekarang “sama”, sedangkan manusia terus menerus berubah. Karena manusia tidak saja mendapatkan “ilham tetap” dalam hal membangun rumah, akan tetapi ilhamnya terus bertambah disebabkan manusia diberi akal untuk terus menerus menuju kepada yang lebih baik. Sehingga di dunia ini kemajuan dengan pesat kita rasakan hingga kini, insya Allah tak akan berhenti sampai hari kiamat. Kini dirasakan kemajuan teknologi berbagai bidang, mulai dari komunikasi, informasi, transportasi, arsitektur, industri tempur/pertahanan keamanan dan sebagainya bertujuan untuk kemudahan, kenyamanan, keamanan kehidupan umat manusia. Ini berkat “ILHAM” yang mengalir terus dilimpahkan Allah. Agaknya kalau boleh dibagi, ilham dapat dibagi tiga: Pertama; Jenis ilham yang diperoleh setelah dengan susah payah berikhtiar untuk menyelesaikan suatu masalah. Contoh para seniman mendapat ilham menciptakan sesuatu karya yang semula belum ada orang lain menciptanya. Si seniman akan mencoba dan mencoba berulang, sampai akhirnya menemukan ciptaannya. Lahirlah lirik lagu enak didengar dengan lantunan yang merdu, beda dengan lagu2 lain, lantaran belum pernah diciptakan orang lain. Begitu juga seniman senirupa, seni lukis seni pahat dll. Untuk mendapatkan ilham setelah berusaha, berpikir sungguh2. Termasuk pengarang mendapatkan ilham dalam menuangkan buah pikirannya di atas kertas, tidak langsung jadi, harus di buat draft, di kaji sebelum tersaji, dari segala segi; termasuk etika, moral dan diusahakan maksimal agar minimal orang tersinggung. Contoh artikel ini saja 3 hari baru jadi. Kedua; Ilham yang diperoleh melalui permintaan (do’a) khusus kepada Allah. Dalam hal ini agama menganjurkan, apabila seseorang akan mengambil suatu keputusan (terutama yang strategis menyangkut masa depan yang Panjang) maka haruslah ber-istikharah memohon petunjuk Allah. Dari Jabir bin Abdillah: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ Artinya: "Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk shalat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, 'Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat ..."' (HR Bukhari). Ilham “atas permintaan”, bila dilakukan dengan khusuk dan penuh harap menggantungkan diri kepada Allah maka petunjuk Allah kadang datang melalui mimpi. Atau petunjuk Allah berupa gerak hati memilih salah satu dari alternatif yang dihadapi. Salah satu wujud ketaqwaan seorang hamba Allah adalah semua persoalan dimintakan pertimbangan kepada Allah. Janji Allah akan memberikan jalan keluar kepada hambanya yang bertaqwa. وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا………………….” “……………….Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya," (QS. At-Talaq 65: Ayat 2) Meminta petunjuk kepada Allah, justru malah sangat dianjurkan: “……………. وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. ………………"" (QS. Ghafir 40: Ayat 60) Ilham ketiga; berupa firasat. Manusia diberikan Allah “firasat”, sejak lahir. Bayi bangun dari tidurnya mendapat firasat rasa lapar, lalu menangis. Ibunya paham benar, bayinya menangis karena apa. Karena lapar, atau menangis karena usai buang air besar atau kencing. Model firasat yang jelas dimiliki oleh setiap orang, terasa tanda2 akan buang air besar, atau buang air kecil. Kalaulah tidak ada firasat alangkah repotnya, tiba2 di-tengah2 rapat misalnya; tiba2…….. “langsung keluar ditempat”. Dengan firasat, punya jeda waktu untuk ke toilet. Dalam hal firasat sesuatu yang akan terjadi kita simak hadits berikut ini: عن ابن عمر رضي الله عنه قال :قال صلى الله عليه و سلم : اتقوا فراسة المؤمن فاءنه ينظر بنور الله . Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda: ”Hati hatilah kalian dari firasatnya orang mukmin , karena mereka memandang kalian dengan nur cahaya allah”. Diharapkan ketiga sumber “Ilham” tersebut di atas untuk kedamaian, keamanan dan kenyamanan kita hidup di atas dunia ini. Akan tetapi perlu diingat bahwa: “……………. ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; ……………..." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41) Semoga Allah memberikan “ilham” kepada umat manusia untuk memajukan peradaban, memudahkan kehidupan. Bukan justru untuk kehancuran, untuk melakukan kerusakan di darat dan dilaut sebagaimana ayat di atas. آميّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 4 Syawal 1445 H. 13 April 2024.

No comments:

Post a Comment