Sunday 3 September 2023

Teraihkah ? Husnul Khatimah

Manusia menjalani kehidupan di dunia ini dari sejak muda sampai tua, sampai tutup usia kadang menapaki kehidupannya berbagai cara yaitu: (1) Ketika muda banyak melakukan hal2 yang dilarang oleh agama, hanya sesekali beribadah bahkan kadang sama sekali tidak beribadah. Ada yang bersemboyan mumpung masih muda puas2lah menikmati dunia, entar setelah tua baru bertaubat dan giat beribadat. Padahal ybs. tidak mengetahui apakah hidupnya akan sampai tua, sedangkan maut akan tiba tak pandang tua atau muda. (2) Ada pula yang pertengahan, ketika muda sampai tua perintah agama dilanggar, sementara itu ibadahpun dilaksanakan. Kelompok ini berkilah bahwa “minyak dengan air tak akan bercampur”. Benar; bahwa minyak dan air tak akan bercampur, tetapi jika air dan minyak sudah dimasukkan dalam satu wadah, maka kedua2nya akan kurang manfaatnya. Air tercampur minyak sudah tak layak minum lagi, minyak tercampur air jika dimasukkan kendaraan bermotor tunggu saja akan mogoknya. (3) Kelompok berikutnya adalah sejak semula ahli ibadah dan menjauhi semua larangan agama dari muda sampai tua menjelang maut. Mereka berpandangan kehidupan ini akan bahagia dunia dan akhirat apabila mengikuti perintah2 agama dan menjauhi larangan2 agama. Keberadaan kelompok2 tsb di atas memang merupakan kecenderungan manusia seperti telah di informasikan Allah di surat Fathir 32 berikut: ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَا دِنَا ۚ فَمِنْهُمْ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ  ۚ وَمِنْهُمْ سَا بِقٌ بِۢا لْخَيْرٰتِ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ  "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar." Sehubungan dengan kelompok manusia menapaki hidup di atas, utamanya bagi kelompok (1) dan kelompok (2). Kadang mereka bertanya dalam hatinya, apakah diriku masih diampuni Allah, padahal dosaku sudah bejibun. Masa mudaku penuh diisi kemaksiatan, kini masa tuaku dimana semua sudah terasa serba ndak nyaman. Untuk beribadah juga sudah ndak dapat maksimal, shalat untuk ruku’, sujud dan berdiri sudah tak dapat sempurna lagi. Kebanyakan shalat duduk dikursi. Berjamaah ke masjid jarak sudah terasa jauh, kaki sakit digunakan untuk berjalan. Kadang tak ada gempa, terasa tempat berdiri bergoyang. Mengaji dan mengkaji, huruf sudah dengan susah untuk dibaca, mata rabun; dioperasi sudah ndak menyembuhkan lagi. Giliran mau infak dan sedekah, penghasilan sudah tak begitu berarti, pensiunan semakin tergerus nilainya dilindas inflasi, penghasilan sudah menipis, sesekali hanya menunggu lelehan hati anak2 nambah belanja dapur dan untuk berobat. Kesimpulannya dosa vs ibadah jomplang. Ibadah tak banyak lagi dapat dikerjakan, teringat masa muda dulu ibadah terlalaikan. Dosa masa muda bukan main banyaknya. Timbul pertanyaan di dalam diri apakah nanti tutup usia akan berpredikat husnul khatimah. Iblispun nimpali dari dalam qalbu. "sudah lah, bagaimana pun kamu ibadah percuma, nyakiti badan saja udah tua ini, udah kadung tak kan ada guna lagi". Iblis juga menambahkan dalam logika “Kan Allah itu maha pengasih maha penyayang, masakkan sih tega menyiksa manusia”. Bagi manula yang berkondisi seperti diungkap di atas, jangan berputus asa insya Allah husnul khatimah masih memungkinkan untuk diraih. Asalkan mau bertobat atas dosa2 yang telah lalu, selanjutya diisi masa tua dengan amal kebaikan sebisanya sesuai keadaan kesehatan dan kekuatan serta kemampuan kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ  ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا  ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Az-Zumar ayat 53). Jaminan Allah bagi manusia yang kini masih diberikan kesempatan Allah hidup di usia senja, dimana ketika muda terkelompok (1) dan (2) di atas Insya Allah bila telah bertaubat maka kejahatan mereka yang telah lalu malah akan diganti Allah dengan kebaikan. إِلَّا مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صٰلِحًا فَأُولٰٓئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنٰتٍ  ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا "kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Al-Furqan ayat 70). Semoga kita semua dalam hidup ini terkelompok menjadi hamba Allah yang sejak muda sampai tua, sampai tutup usia sanggup menjalani seluruh perintah agama dan menjauhi larangan agama. Kalaulah telah terlanjur menjalani hidup terkelompok (1) atau (2) di atas, mari kita manfaatkan jaminan Allah di dalam Al-Qur’an Az-Zumar 53 dan Al-Furqan 70 dimuat di artikel ini, sehingga dapat meraih husnul khatimah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. 18 Safar 1445.H 4 September 2023 (1.183.09.23)

No comments:

Post a Comment