Wednesday 20 September 2023

SAKIT tak mesti karena DOSA

Dirangkum: M. Syarif Arbi. Ndak biasanya dokter mata baru pukul satu tigapuluh siang baru layani pasien. Rupanya hari ini ada tindakan operasi di rumah sakit lain. Sambil nunggu giliran 27 pasien dimana aku nomor 21. Kulihat sejumlah pasien itu, ada yang tua, muda dan bahkan anak2. Kuteringat pertanyaan seorang nenek kepada suaminya yang sudah lanjut usia tengah terbaring sakit begitu payah dan lama tak kunjung sembuh; "dosa apa yang membuat abang sakit seperti ini?" Ketahuilah bahwa menderita penyakit, tidak selamanya dapat dikaitkan karena dosa, tidak pula mesti disebabkan usia lanjut, tidak pula mutlak berhubungan dengan pola hidup. Banyak pula orang sampai tua tak juga insyaf2, tetap bermaksiat bergelimang dosa, makan minum tak terkontrol tak peduli halal-haram, kurang istrahat karena sibuk urusan dunia, nampaknya malah sehat2 saja. Semakin jelas bahwa bukanlah lantaran dosa penyebab sakit. Tidak pula mutlak karena pola hidup seseorang kini menderita sakit. Tidak pula usia tua faktor dominan membuat orang sakit2an. Orang beriman harus senantiasa berprasangka baik terhadap Allah, karena ancaman orang yang berprasangka buruk kepada Allah: وَّيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ وَا لْمُنٰفِقٰتِ وَا لْمُشْرِكِيْنَ وَ الْمُشْرِكٰتِ الظَّآنِّيْنَ بِا للّٰهِ ظَنَّ السَّوْءِ ۗ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ السَّوْءِ ۚ وَ غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَاَ عَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۗ وَسَآءَتْ مَصِيْرًا "dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk, dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka, serta menyediakan Neraka Jahanam bagi mereka. Dan (Neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali." (Al-Fath ayat 6). Andaikanlah sakit yang diderita merupakan ujian atau cobaan misalnya lantaran masih terdapat sisa2 dosa yang belum terampuni, agar segera bertobat, kembali kepada Allah. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ  ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً  ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (Al-Anbiya ayat 35) Sikap seharusnya bagi penderita sakit hendaklah berprasangka baik terhadap Allah. Melalui sakit, diri ini semakin dekat kepada Allah. Karena jadinya selalu mengingat Allah. Juga penyakit menggugurkan dosa: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660). Memang sih sangat perlu instrospeksi diri tentang dosa masa lalu dengan terus menerus setiap saat dan tempat beristighfar mohon ampunan. Tapi jangan sampai berprasangka buruk kepada Allah bahwa cobaan sakit ini dikarenakan Allah belum ampuni dosa2 kita. Yakinlah bahwa bila telah bertobat, telah minta ampun, Allah telah ampuni. وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَا دِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ "Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (Asy-Syura ayat 25) Berprasangka baiklah kepada Allah bahwa dosa2 kita mesti diampuni: قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Az-Zumar ayat 53) Semoga Allah mengampuni dosa2 kita semuanya. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 6 Rabiul Awal 1445 H. 20 September 2023. (1.188.09.23).

No comments:

Post a Comment