Thursday 8 July 2021

Mengelola KIKIR.

Kikir adlh suatu pembawaan kodrati manusia. Penyebab utamanya, karena:

1.Harus berusaha untuk mendapat kebutuhan hidup, tdk datang begitu saja.

2. Persiapan hari esok. Kebutuhan hidup yg tlh diperoleh, selain buat sekarang, dipersiapkan untuk hari2 esok dan buat anak2.

3. Cinta berlebihan thdp harta. Khawatir kehilangan harta yg sudah dipunyai yg mendapatkannya dg susah payah.


ad. 1. Harus berusaha.

Sebetulnya sih tidak semua kebutuhan hidup manusia itu harus diusahakan. Oksigen, kita tak perlu usaha, tinggal hirup, tlh di sediakan Allah cuma2. Belakangan ini saja jadinya oksigen harus di konversi dg uang, bagi penderita covid terutama yg isoman. Begitu juga sinar matahari didapat tanpa usaha yg berarti. 

Sedangkan kebutuhan; makan, pakaian dan tempat tinggal, semuanya didapat dg usaha. Kadang dg usaha susah payah baru berhasil. Ini menjadi penyebab, ketika ingin mengeluarkannya teringat akan jerih payah mendapatkannya.


ad. 2. Persiapan hari esok.

Tak seorangpun mengetahui ttg hari esok; rezeki-jodoh-maut. Karena itu maka manusia bergiat terus berusaha cari rezeki, untuk keperluan tsb butir 1 di atas, sebab maut tdk diketahui. Kalau umur panjang, ....kan perlu persiapan hari tua. Juga mempersiapkan 

buat membekali anak. 


ad. 3. Cinta berlebihan thdp harta.

Bila cinta berlebihan thdp harta, membuat takut berpisah dg harta yg sdh dimiliki, menjadikan diri menjadi kikir. Padahal ukuran perbuatan baik apabila seseorang sanggup memberikan harta yg dicintainya......:


لَنْ تَنَا لُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗ ........"

"Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. .............."

(QS. 3 = Ali 'Imran ayat 92).


Untuk mengelola sifat kikir ini mungkin dpt ditempuh; merubah pola motivasi ketika berusaha. Tanamkan tekad ketika berusaha, apapun usaha kita,  sbg ibadah. Sejak semula setiap usaha sbg ibadah tsb sudah di niatkan untuk diinfakkan sebagian. Bila perlu sdh ditentukan sekalian sekian persen untuk infak. Selebihnya disimpan, ditahan untuk keperluan sbg dimaksud butir 1 dan 2 di atas.


Sebab berinfak juga diberi petunjuk oleh Allah tidak boleh terlalu boros perhatikan ayat 67 Al-Furqan


وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًۭا

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian". 


Semoga kita dapat mengendalikan sifat kikir yg memang dari sononya sdh melekat (inherent) pada manusia seperti di tegaskan Allah di Al-Isra" 100.


قُلْ لَّوْ اَنْـتُمْ تَمْلِكُوْنَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّيْۤ اِذًا لَّاَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْاِ نْفَا قِ ۗ وَكَا نَ الْاِ نْسَا نُ قَتُوْرًا

"Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya." Dan manusia itu memang sangat kikir."


Sbg upaya mengendalikan sifat kikir selain merubah motivasi usaha dan pembaruan tekad/niat di atas juga bagus diamalkan do'a.


اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنَ البُخْلِ


(Allahumma inni a‘udzu bika minal bukhli)

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 28 Dzulkaidah 1442 H.

8 Juli 2021.

(818.07.21). 

No comments:

Post a Comment