Thursday 22 July 2021

Manusia Mudah Terperdaya.

Pebisnis merugi adakalanya karena teman bisnis ingkar janji. Meskipun tdk kurang ikhtiar sblmnya tlh dibuat kontrak tertulis memenuhi syarat kontrak:

1. Jelas ttg bisnis apa.

2. Jelas legalitas masing2 pihak.

3. Jelas diatur hak dan kewajiban masing2 pihak.

4. Diatur penalty bagi pihak yg wanprestasi.


Kalau gagal lantaran hal2 diluar dugaan tak mampu dihindarkan, apaboleh buat, meskipun mungkin kecewa, tapi bukan terperdaya istilahnya.


Terperdaya adlh bila  sesuatu yg direncakan,  terjadinya  diluar keinginan, mengecewakan, merugikan, tidak mengenakkan, bahkan kadang menyakitkan oleh pihak lain.

Boleh jadi penyebab terperdaya: 


1. Karena tidak mengetahui apa yang akan terjadi. 

Tentang yg terjadi esok memang tak diketahui persis. Oleh karena itu tdk mengetahui partner bisnis, atau pihak yg dipercayai, nantinya bakal ingkar janji, bakal memperdaya. 


2. Karena manusia harus berusaha. Manusia secara kodrati untuk memenuhi kehidupan harus berusaha, berkegiatan. Lain dg makhluk lainnya hanya dg ikhtiar minimal alam tlh menyediakan kebutuhan mereka. Makanya burung tak nyiapkan lumbung buat nyimpan makan, sapi, kambing tak perlu simpan digudang, makan harian mereka. Tumbuhan, tumbuh sesuai dg lahan yg cocok buatnya. Beda dg manusia hrs simpan untuk cadangan kehidupan esok lusa dan bahkan anak cucu. Oleh karena itu hrs giat usaha. Berusaha apapapun hrs melibatkan pihak lain yg kadang memperdaya.


3. Karena mengabaikan pengalaman. Ada juga orang terperdaya dlm banyak hal mengulang kejadian yg hampir sama dg apa yg pernah di alaminya (misalnya 5 tahun lalu). Kadang dg propaganda sesaat yg lbh meyakinkan, lantas percaya lagi dg pihak yg pernah memperdaya.


4. Karena gemar sanjungan. 

Tidak sedikit orang terperdaya oleh kelihaian pihak memperdaya memuji dan menyanjung. Termakan sanjungan, bersedia menyerahkan sesuatu untuk di kelola oleh penyanjung. Ujung2nya diperdaya, kepemilikan beralih kpd pihak penyanjung.


Dkmn antara lain penyebab manusia terperdaya. Kalaulah yg terperdaya itu adlh orang perorangan dampaknya masih tdk seberapa. Kalau yg terperdaya itu adlh suatu bangsa oleh bangsa lain, penderitaan berkepanjangan dirasakan anak cucu ber-generasi2.......

3 abad lbh kita terjajah satu dan lain karena terperdaya, penyebabnya antara lain salah satu atau bbrp faktor tsb diatas.


Perihal memperdaya adlh pekerjaan syaitan, baik langsung maupun tdk langsung........

Langsung, yaitu model syaitan memperdaya dg membisikkan ke diri kita sendiri. Sedangkan tidak langsung bermediakan pihak lain. Manusia bertitik lemah salah satunya gampang terperdaya,

وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا

karena manusia diciptakan (bersifat) lemah."

(QS.4 = An-Nisa' ayat 28).


Dalam pada itu syaitan terus menerus mendatangi manusia untuk diperdaya dari segala arah:

ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ......."


"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. ........."

(QS.7 = Al-A'raf ayat 17).


Diantara model perdaya syaitan, menjadikan terasa indah kejahatan yg dilakukan.

قَا لَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُ زَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَ رْضِ وَلَاُ غْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ 

"Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,"

(QS. 15 = Al-Hijr ayat 39)


Apapun tujuan pihak yg memperdaya orang lain adlh untuk mendptkan keuntungan diri sendiri atau kelompoknya, padahal Allah telah memberikan rambu2 tentang harta orang lain:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. .........."

(QS. 4 = An-Nisa' ayat 29).


Semoga kita tidak terperdaya, ataupun menjadi pihak yg memperdaya. Bgt pula harapan kita agar bangsa kita tdk diperdaya oleh bangsa2 lain, cukup sdh nenek moyang kita menjadi bangsa terjajah karena antara lian diperdaya bangsa lain.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

12 DzulHijjah 1442H.

22 Juli 2021.

(822.07.21).

No comments:

Post a Comment