Wednesday 21 October 2020

Skala PRIORITAS ke-BAIK-an.

 Jika kebetulan harta berlimpah. 

Berbuat baik jadinya mudah. 

Tak khawatir harta berkurang. Penuhi proposal siapapun datang. 


Persoalannya kadang, punya-nya pas2an. Padahal yg namanya berbuat baik; utamanya menafkahkan harta untuk kebaikan mrpkn anjuran kuat dlm agama. 


Dlm keadaan lagi rezeki berlimpah, atau dlm keadaan pas seret cenderung susah, hrs senantiasa menafkahkan harta di jalan Allah.

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ

"orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,......." 

(QS: Ali-Imran 134).


Ketika dlm keadaan rezeki lagi seret, padahal hrs juga berinfak, membagi rezeki kpd orang lain, disinilah perlu diamalkan prioritas berbuat baik. Ada skala prioritas ditunjukkan Allah di QS: An-Nisa 36 terdiri dari 9 pihak urutan prioritas:


وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ; وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ


"Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki".


Begitu rincinya Allah di ayat di atas memberikan skala prioritas untuk berbuat baik antara lain menafkahkan sebagian harta baik dlm keadaan lapang maupun dlm keadaan sempit yaitu kpd:


1. kedua orang tua,

2  karib kerabat, 

3. anak-anak yatim, 

4. orang-orang miskin, 

5. tetangga dekat dan 

6. tetangga jauh, 

7. teman sejawat, 

8. ibnu sabil, dan 

9. hamba sahaya yang kamu miliki.


Kadang terjadi,................ kita lbh peduli berbuat baik kpd skala yg lebih rendah dari mengikuti urutan proritas di atas, padahal:

orang tua kita, saudara kandung, karib kerabat, (berpredikat kurang mampu), anak2 yatim, orang miskin msh ada hubungan family dg kita, sangat perlu santunan kita.  


Sementara itu santunan kebaikan disalurkan untuk ............ skala yg lbh rendah dari urutan prioritas di atas, misalnya kadang kpd yg ngajukan proposal membangun ............ jauh pula lokasinya............... 


Sungguh baik memang;   berderma seperti kalimat terakhir, tapi bila kebetulan lagi kurang lapang, yaaah yg cocok menerapkan petunjuk skala prioritas di atas.


Bagi orang2 yg berinfak, berbuat baik menerapkan skala prioritas ini إِن شَآءَ ٱللَّهُ  akan memenuhi seruan Allah di ayat 133 Ali-Imran:

وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"


Ali Imran ayat 133 disambung Ali-Imran ayat di 134 tlh dikutip di atas. Selengkapnya, bahwa orang yg mendpt ampunan, mendpt surga itu adlh orang yg.......


الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ ۚ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."


Kebaikan itu selain menafkahkan sebagian rezeki (sesuai skala prioritas), meliputi juga menahan amarah, memaafkan kesalahan orang lain.


اللَّهُمَّ قِنِي شُحَّ نَفْسِي وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُفْلِحِينَ


(Allahumma qinii syuhha nafsii, waj’alnii minal muflihiin)

“Ya Allah, hilangkanlah dariku sifat pelit (lagi tamak), dan jadikanlah aku orang-orang yang beruntung”


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 4 Rabiul awal 1442 H.

21 Oktober  2020.

(678.10.20).

No comments:

Post a Comment