Friday 9 October 2020

BerAMAL baik yg BERMUTU.

Hidup tak tau berapa panjang.

Tak ada yg sama setiap orang.

Ada orang yg:

Hidup lama amal baiknya kurang.

Hidup singkat kebaikan bercabang.


Diantara amal manusia hidup kedua kutub yg ekstrim baik dan ekstrim buruk. Adapula yg pertengahan. Dianya tak baik2 amat sesekali datang jeleknya. Dianya tak buruk2 amat lakunya tempo2 muncul baiknya. Hal itu  seperti terungkap dalam (QS. Fatir ayat 32):


فَمِنْهُمْ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ   ۚ وَمِنْهُمْ سَا بِقٌ بِۢا لْخَيْرٰتِ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ

"...........lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah........"


Idealnya sih hidup ini berusia panjang,  amal baik pun banyak. Atau hidup usia sedang2 aja tapi dihiasi penuh dg amal baik. 


Menilik ayat 2 surat Al-Mulk, maksud Allah menghidupkan dan mematikan manusia untuk menguji setiap kita guna mengetahui siapa yg paling baik amalnya. 


الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلً; وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ 

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun".


Amal, terdiri dari dua dimensi y.i. Amal baik dan amal buruk. 

Amal baik berupa pengabdian kdp Allah, perbuatan baik terhadap sesama manusia dan alam semesta. 


Amal buruk berwujud: 

* melanggar perintah Allah,

* zalim kpd sesama manusia dan 

* berbuat kerusakan thdp alam semesta.


Dimaklumi jika kata اَحْسَنُ عَمَلًا (lebih baik amalnya) disini dimaksudkan amal baik yg lebih baik. Jadi yg dimaksud amal lbh baik, amal berkualitas (bermutu/bernilai), bukan sekedar kuantitas (jumlah) amal.


Di dlm koridor agama, amal baik itu baru bernilai/bermutu sehingga diterima sebagai amal baik oleh Allah ialah:

1. Dilaksanakan atas dasar perintah Allah dan RasulNya.

2. Merujuk, mengacu JUKLAKnya dari yg dicontohkan oleh Rasulullah.

3. Ikhlas semata-mata kpd Allah, bersih dari riya, keterpaksaan.


Kembali ke اَحْسَن عَمَلًا (yg lebih baik amalnya) itu sebabnya Allah menjadikan خَلَقَ الْمَوْتَ (yg MATIkan) dan وَالْحَيٰوةَ (danHIDUPkan). untuk menguji kita siapakah diantara kita yg paling baik amalnya, bukan yg paling banyak amalnya.


Dengan dmkn agar lolos dari ujian Allah, di kehidupan ini, hendaklah setiap kita berikhtiar maksimal untuk memperbaiki amal kebaikan kita, setidaknya guna mengimbangi amal buruk yg sdh terlanjur atau amal buruk yg tak disengaja.


Sarana memperbaiki amal kebaikan ialah ilmu, spy yakin se yakin2nya amal yg dikerjakan benar2 tlh memenuhi 3 syarat di atas. 


Agar terpenuhi syarat di atas

utamanya untuk urusan supaya lebih baik amal tertuju kpd Allah jangan sampai adanya amal baik yg diada-adakan shg nanti akan berujung menimbulkan perbantahan dlm hal ini Allah ingatkan:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ

"Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa Kitab (wahyu) yang memberi penerangan".

(Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 8).


Amal baik berkualitas, lebih baik dari amal baik yg banyak namun tak berkualitas. Tentu yg paling baik adalah amal baik yg banyak dan berkualitas pula.

Agar tdk berbantah-bantah ketika beramal baik (ibadah) perdalamlah ilmu ibadah. 

* Adlh kenyataan umum ke suksesan kehidupan di dunia bagi menusia yg menguasai ilmu dunia. 

* Agar selamat dunia akhirat banyak ibadah untuk Allah dg ilmu ibadah dan amal baik untuk ummat serta masyarakat dg ilmu ibadah diikuti ilmu dunia.

Stlh beramal dg ilmu, syarat beramal yg paling penting lainnya adlh ikhlas:


وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ ۗ 

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)


اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 22 Safar 1442 H.

9 Oktober  2020.

(674.10.20). 

No comments:

Post a Comment