Wednesday 28 October 2020

Pilih TETANGGA Sebelum Berumah.

Dmkn ungkapan bijak ......pernah kudengar. Realita kondisi sekarang ini tak sepenuhnya dpt mengusahakan "memilih tetangga sblm berumah".


Acuan membeli rumah sekarang lbh banyak ditentukan "kekuatan beli", baru berikutnya lingkungan, jarak tempuh ke tempat kerja, dll.


Menyoal ttg tetangga umumnya dimasa kini tdk dpt memilih,  dapat saja dapat tetangga : 

1. Menggusarkan,

2. Baik2, menyenangkan.


Model tetangga menggusarkan.


Satu KK, milih "ngalah" pindah,  tak tahan dg tetangga barunya buka usaha, limbahnya sering beraroma yg tak sedap. Sudah diusahakan siiih ngajukan keberatan ke tetangga penghuni baru itu,,,,,,,,,, disanggupi........namun tetap saja kadang muncul bau tak sedap lagi. Juga sdh lapor ke pemilik rumah, rupanya tetangga baru itu mengontrak 2 tahun. Pemilik rumah sulit membatalkan perjanjian, uang kontrak udh kepakai untuk investasi. Itulah sebabnya keluarga ini mengalah pindah, setidaknya sampai habis kontrak penghuni baru.


Bukan mustahil antar tetangga selisih paham, bisa terjadi dipicu hal spele misalnya kucing,.............

Kucing bukan sekedar namu, malah nyuri gulai ikan tetangga, disiapkan dimeja makan buat ayahnya anak2 pulang kerja.


Diperkampungan adakalanya ayam piaraan  jadi lantaran selisih paham antar tetangga........

Yg namanya ayam tak tau adat, masuk rumah tetangga ..... selanjutnya creet.......... , lama2 bikin mangkel tetangga ndak ikut piara ayam........ eee dilempar kena kakinya lalu pincang.


Tak jarang anak berkelahi, merembet ke orang tua,...... si ortu ndak terima bibir si bungsu jontor dijotos anak tetangga.


Nah kalau sdh begini suasana pertetanggaan jadi menggusarkan, akan menghambat langkah, bukan tak mungkin memperseret rezeki.


Mau keluar rumah saja nunggu kalau tetangga seteru sdh tdk ada di halaman, ndak sudi kalau ketemu. Atau cari jalan lain yg mutar, agar ndak lewat depan rumahnya.


Agama memberi petunjuk, perseteruan antar sesama diajarkan tdk boleh berlarut, apalagi dg tetangga. Bila ada masalah harus sgr diselesaikan dg baik, harus saling ber-maaf2 an paling lama 3 hari.


Rasulullah ﷺ bersabda:


لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ


“Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR. Bukhari 6237 dan Muslim 2560).


Model Tetangga menyenangkan.


Sekitar 9 tahun silam, disuatu dini hari sekitar pukul tigaan ku menuju kamar mandi, rupanya tak sampai ke pintu kamar mandi kesadaranku hilang. 


Mengetahui hal itu istri selanjutnya berusaha nelpon beberapa tetangga, untung ada yg respon. Singkat kisah, kata istri ku tetanggapun berdatangan, menggotong ku dari kamar membawa ke mobil menuju rumah sakit.


Peristiwa itu terjadi pas putra2 kami tidak dirumah. Yg sdh berkeluarga sdh berumah sendiri di Bekasi dan yg msh serumah kebtln pas sdg tugas ke luar Jakarta. Walau kedua putra kami dokter, apa mau dikata ketika kejadian, mereka tidak bersama kami.  Apa jadinya aku waktu itu kalau tidak karena kebaikan tetangga. Tetanggalah pihak yg paling utama membantu kami yg tinggal berdua di rumah ketika saya tak sadarkan diri. 


Pkl 11 siang ketika ku sadar istri menceritakan;  bahwa selain kebaikan tenaga, ada tetangga yg nyiapkan duit kalau2 aku masuk rumah sakit terlebih dahulu diminta uang muka, waktu itu blm ada BPJS. 


Tetangga itu ndak tau bahwa walau sdh pensiun diriku kalau masuk rumah sakit msh dicover oleh Yayasan Kesehatan tempat kerjaku dulu (cukup dg menunjukkan kartu). Perhatian tetangga ini membuat kami terharu. Bagi kami kebaikan para tetangga kami ini jadi ingatan dan ingin  إِن شَآءَ ٱللَّهُ  berbuat yg sama.


Allah perintahkan kita berbuat baik termasuk kpd tetangga (Al-qur'an surat An-Nisa' ayat 36)

":...... وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ ...."


".........tetangga dekat dan tetangga jauh, .................."


Acuan tetangga atas dasar referensi ulama, radius 40 rumah. Indah sekali jika semua kita menjalin hubungan harmonis dg para tetangga.


Banyak sekali hadist ttg kewajiban berbuat baik kpd tetangga a.l. Rasulullah ﷺ bersabda:


خَيْرُ الْأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ


Sebaik-baiknya sahabat disisi Allah adalah yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik terhadap tetangganya.


Smg sisa2 hidup kita ini senantiasa dpt menebar kebaikan, paling tidak kepada tetangga.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


M. Syarif Arbi.

Jakarta, 11 Rabiul awal 1442 H.

28 Oktober  2020.

(680.10.20)

No comments:

Post a Comment