Monday 17 February 2020

Inikah IBLIS Kiri ???

Tahun 2000 kami pernah berkunjung ke Makkah dan Madinah melaksanakan umrah bersama dua anak saya, isteri serta Adik dan Ibunda (kini sdh Almarhummah).

Rombongan kami termasuk keluarga saya hanya 17 orang. Program ziarah rombongan kami sangat efektif dan santai karena bis besar disediakan untuk kami sungguh leluasa. Di Madinah program tour umrah kami mampir di pasar korma tak jauh dari masjid Nabawi (ketika itu).

Singkat cerita, bis besar yang kami tumpangi itu parkir di lahan parkir diarahkan oleh Mutawwif (pemandu wisata) di depan sebuah toko. Katakanlah misalnya persis di depan toko Blok A4.

Anggota rombongan, bgt turun dari bis, mereka berkeliaran melihat-lihat korma di beberapa toko, sesuai selera masing2. yg penting tau titik kumpul yaitu di bis parkir.  Banyak diantaranya yang belanja korma di toko blok A6, A5 dan bahkan ada di A3.

Rupanya pemilik toko A4 tidak terima, parkir di depan tokonya belanja di toko lain.

Si pemilik dan kerani toko A4 tak segan-segan menyamperi pemilik toko A5, A6 dan A3 marah-marah.

Saya baru menyaksikan mereka ribut bertengkar masing-masing seperti kontes urat leher, dada dengan dada sampai bertemu, anehnya kedua tangan mereka di taruh di belakang pinggang. Jadi tidak terjadi saling pukul.

Kami tidak paham apa yang mereka pertengkarkan itu, apalagi bertengkar dalam bahasa arab, ngomong perlahan saja sedikit sekali perbendaharaan bahasa arab kami.

Yang terpikir buat kami cepat-cepat kembali ke bis dan cabut dari daerah itu, takut juga kalau terjadi apa-apa di negeri orang.

Kami baru mengerti pokok soal mereka beradu dada dan berterik urat leher itu stlh di jelaskan mutawwif. Toko yg keparkiran bis kami tak terima toko-toko lain melayani pembeli, menurutnya calon pembelinya direbut.

Menurut dia; mestinya, seharusnya, para calon pembeli belanja di toko miliknya, buktinya parkir di lahan depan tokonya.

Bgt suatu potret persaingan pe bisnis terjepret ndak sengaja oleh rombongan kami di negeri "korma".

Seharusnya mrk memahami, bahwa takaran rizki dari sononya oleh sang pemberi rezeki sudah di atur ndak kan ketukar. Dpt kita simak banyak sekali peringatan Allah bahwa hak Allah lah menaburkan rezeki kpd seluruh mahluknya. Kita lihat satu diantara firman Allah:
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ  وَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا   ۗ  وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ
"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 26)

Kisah di atas memberi kesan:
1. Hasad/dengki juga ada di hati penduduk di suatu negeri yg nota bine relatif banyak yg faham Alqur'an karena bahasa mereka.
2. Dalam pada itu hukum dmkn ditaati  setidaknya ditakuti (kalau mukul orang, hukuman penjara kabarnya kan langsung di dpt).

Beda dg negeri kita gampang sekali adu jotos, kadang jiwa melayang hanya karena sedikit salah faham.

Pedagang korma tadi milih naroh tangannya masing-masing ke belakang pinggang drpd terlanjur mukul. Semboyan mrk mungkin; "memilih urat leher mengembang ketimbang tangan melayang, daripada masuk penjara menjadi gampang".

Mungkin ini jenis "Dengki". umumnya dengki muncul sesama Peniaga, sesama professi, sesama sekantor, sebidang usaha.

Pedagang sesama pedagang, biasanya pedagang barang sejenis. Misalnya tukang cendol dg tukang cendol, sesama tukang Ba'so, tukang gorengan, ketoprak.
Persaingan antar sesama pedagang dpt saja terjadi dimana saja.

Iblis pernah deklarasi, bahwa dia akan mendatangi manusia dari empat arah. Dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri.

ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ
"kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Al-A'raf ayat 17).

Dengki sebidang kegiatan bisnis inikah yg dimaksud deklarasi iblis  mendatangi manusia dari ARAH Kiri ???.
Wallahu alam bishawab. para  ustadz/ustadzah serta yg lbh paham agama lah lbh tepat menyimpulkannya. Penulis sekedar sharring.

Iblis datang dari arah "kanan" melalui orang2 terdekat, melalui partner bisnis.

Iblis datang dari "depan", berupa kekhawatiran masa depan (didunia).

Iblis datang dari "belakang", dlm bentuk bangga masa lalu.

Smg kita semakin yakin bahwa rezeki dari Allah dan tlh terjatah. Sudah TERTAKAR ndak kan TERTUKAR, Ikhtiar wajib; tetapi jangan mengambil hak orang lain. Karena bila sampai kita terlibat persaingan negatif dlm berbisnis, adlh mungkin kita tlh menerima kedatangan IBLIS dari ARAH KIRI.

Dmkn, bila benar dari Allah dan Rasul-Nya. Bila ada manfaat silakan petik. Umpamanya tak bermanfaat, hapus segera. Jika terdapat kekeliruan lantaran dangkalnya ilmu penulis, mhn diabaikan dan dimaafkan.

Barakallahu fikum. Wassalam.
M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment