Friday 14 February 2020

Awal dari PERBEDAAN

Sblm diciptakan manusia, agaknya bumi dan langit ini tenang tentram dan damai. Tidak terjadi PERBEDAAN pendapat. Belum terjadi selisih paham. 

Mahluk ciptaan Allah sblm manusia diantaranya adlh Malaikat termasuk Iblis, semuanya patuh kepada Allah. Malaikat tercipta dari Nur dan Iblis dari Api, sepertinya kedua mahluk ini rukun2 saja walau tercipta dari bahan berbeda.

Mungkin karena dangkalnya ilmu saya, saya blm temukan referensi dari kitab suci, bahwa Malaikat dan Iblis saling membanggakan asal kejadiannya.

Barulah ketika manusia mau diciptakan, Malaikat sedikit bertanya mengarah ke usul "sebaiknya jangan".
Allah memaklumkan kpd Malaikat.
Surat Al-Baqarah ayat 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Setelah Adam-pun tercipta, lalu Allah perintahkan Malaikat yg bertanya tadi, termasuk Iblis untuk sujud kpd Manusia pertama (Adam).
Surat Al-Baqarah ayat 34

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِـَٔادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

Disini agaknya mulai tumbuh perbedaan. Iblis merasa tak pantas Sujud kpd Adam yg tercipta dari tanah sedangkan Iblis dari api.
Surat Sad ayat 76
قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌۭ مِّنْهُ ۖ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍۢ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍۢ
Iblis berkata: "Aku lebih baik daripada (Adam), karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah".

Andaikanlah Iblis tak membangkang, barangkali persoalan ndak jadi begini, tidak terjadi perbedaan yg ujungnya terjadi ketidak tentraman. Hampir dpt dikatakan dunia ini tidak pernah damai lebih2 di abad2 belakangan ini. Mungkin tiap seperseratus detik ada saja pertumpahan darah, pertikaian, kerusahan di dunia ini.

Kalau begitu,,.................
keadaan perbedaan, perselisihan paham ummat manusia, pertikaian ini sdh mrpkn kehendak Allah.
Sbg acuan anggapan ini:
وَمَا مِنْ غَآئِبَةٍ فِى السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di Bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)."
(QS. An-Naml ayat 75)

"Lauh Mahfuz", adlh kitab memuat rencana alam semesta ini (Master Plan) dari seluruh jagad.
dikuatkan lagi dg:
(QS. Yunus ayat 61)

وَلَاۤ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَاۤ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

"(Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)."

Jadi semuanya sdh dlm rencana Allah..............
Adam akan tetap di tempatkan di bumi, sdh dlm rencana Allah, misalkanpun  Datuk ummat manusia itu tdk memakan buah terlarang, rencananya Adam akan jadi khalifah di muka bumi; sdh sesuai rencana.
 إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ
seperti dmksd Al-Baqarah 30 di atas.

Jika demikian tergodanya Adam oleh Iblis. Sombongnya Iblis tak sudi sujud kpd Adam jg sdh dlm skenario Allah.

Skenario Allah pulalah yg menciptakan hal-hal yang saling berlawanan:
Malaikat dan Setan.
Malam dan siang.
Baik dan buruk.
Bagus dan jelek.
Kebaikan dan kejahatan.
Kelebihan dan perbedaan antara sesama hamba-Nya pada badan dan akal  serta kekuatan mereka. Allah juga menjadikan di antara mereka ada yang kaya dan miskin, sehat dan sakit, pandai dan bodoh.

Di antara kebijaksanaan Allah terhadap makhluk-Nya yaitu Dia memberi cobaan kepada mereka, dan menjadikan sebagian mereka sebagai cobaan bagi yang lain, agar jelas, siapa yang mensyukuri Allah dan siapa yang kufur kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:
٭لَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ 
"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"
(QS. Al-Mulk ayat 2)

Seorang mukmin yang sehat jika menyaksikan orang-orang yang cacat, ia akan mengetahui kenikmatan Allah atasnya dan bersyukur atas nikmat tersebut. Ia memohon kepada-Nya keselamatan dan ia juga tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Para hamba tidak sanggup menangkap seluruh hikmah dari ciptaan Allah. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan ditanya tentang apa yang Allah perbuat. Justru kita-kita manusia inilah yang akan ditanya tentang perbuatan kita selama hidup di dunia.

Atas dasar Al-Mulk 2 itu maka apapun kondisi seseorang: kayakah-miskinkah, gagahkah-lemahkah, normalkah-cacatkah, dstnya. Semuanya atas kebijakan Allah sekaligus
 لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا
(untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya). seperti di maksud Al-Mulk 2 di kutip di atas.

Smglah kita semua sanggup lulus dg predikat terbaik dari ujian Allah dalam kondisi apapun kita ditakdirkan.

Aamiin.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment