Monday 11 March 2024

PENGGERAK SHAUM

Oleh: M. Syarif Arbi. No: 1.229.03.24 Penggerak shaum Ramadhan setiap individu berbeda. Faktor yang membedakannya sekurangnya ada lima y.i. faktor: usia, kesehatan, kegiatan, kebiasaan dan iman. FAKTOR Pertama USIA. Anak orang keluarga muslim yang mukmin, sudah mulai ingin ikut sahur, sejak balita. Bahkan kecewa berat kalau ketika sahur dia tidak dibangunkan. Namun puasa mereka tidak bertahan sampai maghrib. Kadang hanya setengah atau seperempat hari. Setelah meningkat usia 5 tahun ke atas banyak anak yang sudah berpuasa bagaikan orang dewasa. Kenikmatan puasa kelompok ini merasa puas telah menunjukkan dianya sudah besar, bukan anak-anak lagi. Namun kemampuan phisik belum mendukung. Orang usia lanjut kadang ada yang sudah tak mampu lagi berpuasa, model ini kemampuan phisik sudah tidak mendukung. Di atas ditulis "muslim yang mukmin". Karena muslim belum tentu mukmin. Sedangkan mukmin berarti bukan sekedar telah memeluk Islam tetapi telah meningkat menjadi beriman. Keluarga yang beriman dalam keseharian kegiatan beribadah telah terlaksana mengakar di rumah tangga keluarga tsb. Anak-anak yang lahir di keluarga ini Insya Allah, sejak dini, sejak dia mulai ngerti, langsung sudah melihat kegiatan ibadah. Maka si anak/balita akan jadi ahli ibadah. FAKTOR Kedua KESEHATAN. Seringkali kesehatan menghalangi berpuasa. Jika berpuasa malah sakitnya dikhawatirkan bertambah parah. O.k.i. dengan kasih sayang Allah diberikan keringanan melalui firman Allah: فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ ۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّـکُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ"............ Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. ..... ...... . “ (QS. Surat Al-Baqarah: Ayat 184) FAKTOR Ketiga KEGIATAN. Pekerja keras menggunakan phisik kadang tak mampu berpuasa. Sebagai bahan informasi buat kelompok ini, bahwa perang Badr itu berlangsung ummat Islam sedang puasa Ramadhan hari ke 17. Manapula puasa pertama kali. Saya kutipkan ayat: .......... وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ".......... “Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”, (QS. Al-Anfal 8: Ayat 41) Pertanyaan; seberat apakah pekerjaan itu, berat mana dengan pertempuran di terik matahari padang pasir, jarang ada pohon tempat berlindung. Mereka berpuasa. Menyoal kegiatan travelling atau safari. Ada kekhususan diberikan Allah keringanan tersurat di ayat 185 Al-Baqarah: "........وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah ayat 185). Dalam konteks travelling tsb pernah kami bersama istri thn 2012 di hari pertama di bulan Ramadhan, menuju Saudi, sahur di Jakarta. Kami fikir kegiatan di perjalanan toh tidak berat, maka lanjut berpuasa. Sesampainya di bandara King Abdul Azis, waktu Jakarta sudah pukul 6 petang keliwat, seharusnya sudah berbuka. Tapi kami harus menahan dahaga dan lapar 4 jam an lagi, disana matahari masih bersinar terang benderang. Dari keadaan itu barulah ku-sadar betapa hebatnya Allah mengatur kemudahan untuk melaksanakan ibadah puasa dengan memberikan fasilitas bagi yang sedang travelling diayat di atas. اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ............dst. Al-Qur'an turun sebelum ada perjalanan dengan pesawat terbang, tetapi sudah dipersiapkan oleh Allah aturan kemudahan pengguna pesawat terbang ketika berpergian. FAKTOR ke empat KEBIASAAN. Kembali kita umpamakan keluarga yang mukmin, terbiasa dalam keluarga tsb menjalankan shaum. Katakanlah salah satu anak kelak setelah besar misalnya karena pekerjaan atau sekolah, pindah ke suatu kota berjauhan dengan ortu, dimana di lingkungan baru terkondisi tidak ada orang yang berpuasa. Karena panggilan kebiasaan ybs tak nyaman kalau tidak puasa. Kebiasaan membuat orang bisa melaksanakan, ada pepatah “kalah bisa karena biasa”. FAKTOR ke lima IMAN Iman inilah justru pendorong paling kuat orang berpuasa. Justru memang puasa ini adalah ibadah ditujukan kepada orang yang beriman. Sebagaimana sering menjadi topik bahasan para ustadz bln Ramadhan: يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Al-Baqarah: Ayat 183) Saya masukkan faktor iman yang terakhir, justru faktor iman inilah yang paling penting. Sebab tanpa iman orang ndak tahan menahan lapar dan dahaga, juga tanpa landasan iman, puasa hanya dapat lapar dan dahaga saja. Demikian renungan shaum Ramadhan hari ini, semoga bermanfaat. Terimakasih telah sudi membaca, mohon maaf bila ada kekurangan. Semoga puasa Ramadhan kita berikut amalan2 sunah pengiringnya diterima Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 2 Ramadhan 1445.H. 12 Maret 2024.

No comments:

Post a Comment