Friday 29 March 2024

KUNCI – ISTIQAMAH

Dirangkai: M. Syarif Arbi No. 1.232.03.24 Banyak artikel tentang “Istiqamah” dapat ditelusuri di Medsos, ijin ikutan. Kata istiqamah (استقامة) berasal dari bahasa Arab yaitu istiqama, yastaqimu, istiqamah, yang artinya tegak lurus. Dalam artian luas, istiqamah berarti bersikap teguh untuk melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan menjalankan tuntunan agama secara terus menerus, kendati banyak menghadapi halangan dan rintangan, serta godaan. Bagi mereka yang sanggup istiqamah Allah menganugerahkan hal2 seperti tersurat dalam Al-Qur’an: إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمۡ تُوعَدُونَ -٣٠ - نَحۡنُ أَوۡلِيَآؤُكُمۡ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِۖ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَشۡتَهِىٓ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ -٣١- نُزُلاً۬ مِّنۡ غَفُورٍ۬ رَّحِيمٍ۬ - ٣٢ "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka istiqomah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang." (Fushshilat ayat 30-32). Dikaitkan dengan shaum Ramadhan maka ke “istiqamah” an menjadi hal yang penting untuk mempertahankan Iman, menegakkan Islam, meningkatkan Ibadah, memperluas Ilmu, memperbanyak Ikhsan (kebaikan) kepada sesama, dan ikhlas dalam melaksanakan semuanya itu, dilatih secara intensif selama sebulan. Agar semua rangkaian Iman, Islam, Ibadah, Ilmu, Ikhsan dan ikhlas itu tidak berubah sesudah bulan Ramadhan maka harus di ikat dengan “Istiqamah” yakni scara terus menerus dan konsisten. Banyak terjadi bahwa “Kematangan spiritual” dan “Kepekaan sosial” yang diperoleh dalam bulan Ramadhan, akan berkurang bahkan dapat saja hampir menghilang usai Ramadhan. Hal ini sebetulnnya telah diingatkan Allah dengan suatu perumpamaan, mari kita lihat surat An-Nahl ayat 92: وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَـٰثًۭا Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, ………….” Agar sesudah Ramadhan tetap berada dalam “Istiqamah” baik pegang KUNCI “3 D” berikut ini: “D” Pertama; Do’a. Setiap saat usai shalat misalnya; berdoa agar hati kita tetap istiqamah dan tidak mudah berubah. Di antara doanya, يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ "Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)" (HR at-Tirmidzi). “D” Kedua; Dekati orang2 shaleh. Bergaul, berkumpul dengan orang-orang yang shaleh yang mengantarkan pada kebaikan. Karena perilaku, tutur kata, penampilan orang2 shaleh senantiasa terkendali dibawah bimbingan Allah. Hal tersebut diperintahkan Allah dengan ayat berikut ini. وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya." (QS al-Kahfi: 28). Ayat ini menyimpan makna agar kita senantiasa bersama orang-orang yang shaleh sebab bersama mereka bukan hanya bisa menenangkan hati namun juga mendorong diri untuk selalu berbuat baik. “D” Ketiga; beribah “Dikit-2”. Beribadah tidak usah di paksa sebanyak mungkin, tetapi berusaha beribadah terus-menerus walaupun hanya sedikit, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ Artinya, "Amalan yang paling dicintai di sisi Allah ta'ala adalah amalan yang dilakukan secara terus-menrus (dawam) walau jumlahnya sedikit." (Muttafaqun 'Alaih). Lebih baik, sedikit-sedikit tapi terus menerus, daripada banyak tetapi sekali-sekali. Sampai dalam bersedekah saja Allah memberikan panduan (Surat Al-Furqan ayat 67): وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًۭا Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Semogalah Ramadhan ini menjadikan kita bertaqwa kepada Allah, mendapatkan kematangan spiritual dan kepekaan sosial hal mana terpelihra secara istiqamah salama hayat dikandung badan. آمِيّنْ… آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 18 Ramadhan 1445 H. 28 Maret 2024.

No comments:

Post a Comment