Wednesday 8 February 2023

KELAPA SAWIT

Kelapa Sawit adalah makhluk Tuhan kelompok tumbuh2an juga memiliki Roh. Fungsi roh bagi tumbuh2an hanya untuk "menumbuhkan", oleh sebab itu maka disebut dengan "tumbuh2an". Roh tumbuh2an tidak punya nafsu, seperti halnya kelompok hewan dan manusia. Karena tumbuh2an tidak punya nafsu, untuk berkembang biak melalui buah. Bunga menjadi buah sebagian tumbuhan harus dibantu penyerbukan oleh serangga. Singkong dan sejenisnya berkembang biak dibantu manusia dengan stek. Satu lagi sifat tumbuh2an, mereka tidak dapat pindah sendiri dari satu tempat ketempat lain. Mereka pindah harus dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh Kelapa sawit dengan nama latin (Elaeis guineensis) merupakan tumbuhan tropis yang diperkirakan berasal dari Nigeria (Afrika Barat dan Afrika Tengah) karena pertama kali ditemukan di hutan belantara Negara tersebut. Kelapa sawit pertama masuk ke Indonesia pada tahun 1848, dibawa oleh orang Belanda; Dr. D. T. Pryce, dua benih dari Bourbon, Mauritius dan dua benih lainnya berasal dari Hortus Botanicus, Amsterdam, lalu ditanam di Kebun Raya Bogor. Eeeee ternyata tumbuh subur dan berbuah. Selanjutnya buahnya di tanam pertama si Sumatera kemudian berkembang sampai sekarang juga di Kalimantan, jadilah Indonesia penghasil utama produk Sawit di dunia. (Tulisan ini tidak ingin lebih jauh membahas sejarah “Sawit”……. Cukup panjang lebar…..). Bahasan dikembalikan kepada “Tumbuh2 juga memiliki Roh”. Ilmu tentang soal Roh tidak diketahui oleh manusia. Jangankan Roh nya tumbuh2an, Roh manusia itu sendiri manusia tidak tahu. Allah wartakan dalam Al-Qur’an surat Al-Isyra 85: وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًۭا “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Di suatu daerah dengan radius kurang lebih dua kilometeran, sekitar 15 tahun yang lalu tumbuh subur tanaman kelapa (kelapa biasa, kelapa gading dll bukan sawit). Terakhir ini semua kelapa di daerah tersebut mati tidak tahu apa sebabnya. Melalui telaah iman, peristiwa matinya tanaman Kelapa tersebut dapat dipahami bahwa ROH dari Kelapa di daerah ditulis di atas dicabut oleh Allah. Sesuai informasi Al-Qur’an bahwa kasus matinya suatu jenis tanaman keras disuatu lahan dahulupun pernah terjadi sehingga diabadikan dalam Al-Qur’an: لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِى مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ  ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ  ۖ كُلُوا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُۥ  ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ "Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun."" (QS. Saba' 34: Ayat 15) فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنٰهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَىْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَىْءٍ مِّنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ "Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon “Asl” dan sedikit pohon “Sidr." (QS. Saba' 34: Ayat 16) أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَسَلَكَهُۥ يَنٰبِيعَ فِى الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِۦ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوٰنُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ حُطٰمًا  ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِأُولِى الْأَلْبٰبِ "Apakah engkau tidak memperhatikan, bahwa Allah menurunkan air dari langit, lalu diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian dengan air itu ditumbuhkan-Nya tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian menjadi kering, lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 21). Masalahnya, terjadi kemusnahan kebun2 tersebut mengacu ayat di atas lantaran penduduk negeri Saba pemilik kebun “berpaling” dalam pengertian tidak taat kepada Allah, serta tidak bersyukur. Juga diingatkan Allah kepada pemilik kebun jangan bersikap “takabur” seperti ayat dibawah ini: وَدَخَلَ جَنَّتَهُۥ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ قَالَ مَآ أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هٰذِهِۦٓ أَبَدًا "Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya," (QS. Al-Kahf 18: Ayat 35) Sebab bukan mustahil kebun sawit di satu daerah, sekarang tumbuh subur dapat saja tiba2 mati kering menguning, apabila penduduknya “berpaling”, (tidak taat kepada Allah), “tidak bersyukur” dan “takabur”. Untuk menjaga keberkahan hendaklah direnungkan peringatan Allah Surat Al-A'raf (7) Ayat 96: وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَـٰتٍۢ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Semoga Allah menjadikan penduduk negeri ini semakin meningkat keimanan dan ketaqwaannya, tidak “berpaling”, selalu “bersyukur” dan jauh dari “takabur”. والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 18 Rajab 1444H – 9 February 2023. (1,101.02.23)

No comments:

Post a Comment