Thursday 20 October 2022

MENUJU IKHLAS

Ikhlas adalah kunci ibadah, karena ibadah bila tidak dilandasi oleh ikhlas maka nilai ibadah itu akan sia-sia sebab tidak diterima oleh Allah. Menurut arti bahasa “Ikhlas” adalah bersih dari kotoran. Menurut  istilah ikhlas adalah amal ibadah yang hanya mengharapkan ridha Allah semata, tidak mengharapkan pujian, penilaian baik dari orang lain atau dari masyarakat. Bagaimana menuju ikhlas tersebut, mudah2an langkah2 berikut ini dapat dicoba sebagai rujukan: Pertama; dengan mengosongkan pikiran disaat kita sedang beribadah kepada Allah SWT. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, dzikir untuk Allah, semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya tertuju pada Allah. Urusan dunia seringkali membuat bingung, sibuk, tak terpenuhi harapan, tak tercapai cita2. Dengan masih berat memikirkan urusan dunia, tak akan dapat melepaskan diri dari 4 hal yaitu: Kebingungan; untuk mencari jalan keluar dari problem hidup yang dihadapi, problem tak henti-hentinya silih berganti. Teratasi suatu problem timbul problem yang baru. Kesibukan berlangsung terus; selama masih hidup dan sehat tak habis2nya kesibukan itu. Kebutuhan tak terpenuhi; adalah tidak mungkin kebutuhan kita sebagai manusia semuanya terpenuhi, tetap masih ada saja kekurangannya. Cita2 tak tercapai; semua orang harus bercita-cita, namun tercapai tidaknya adalah merupakan hak Allah yang menentukan. Semua masalah tersebut, ketika sedang beribadah hendaklah diupayakan dilupakan terlebih dahulu. Usahakan bukan hanya ketika shalat saja menghayati petunjuk Allah di ayat 162 surat Al-An’am berikut ini, tetapi semua ibadah yang dilakukan dengan sungguh2 menyerahkan sholat, seluruh ibadah, hidup dan hanya untuk Allah: قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ  "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam," Kedua; Jangan munculkan rasa riya’ atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak berdaya di hadapan Allah SWT. Disadari bahwa setiap diri sering ingin muncul perasaan riya’ dan itulah bujuk rayu iblis, usahakanlah riya’ itu diusir jauh-jauh. Bagus diamalkan do’a yang diajarkan Rasulullah kepada sahabatnya Abubkar Ash Siddiq: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ "Allahumma inni audzubika an usyrika bika wa ana a'lamu wa astaghfiruka lima la a'lamu." Yang artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan menyekutukanMu di saat aku mengetahui dan aku mohon ampunan dari sesuatu yang aku tidak mengetahui." Ketiga; Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan kita. اُعْبُدِاللهَ كَأَ نَّكَ تَرَاه وَكُنْ فِي الدُّ نْيا كَأَ نَّكَ غَرِيْبٌ أوْ عا بِرُ سبِيل “Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah dan jadilah kamu di dunia seakan-akan orang asing atau musafir” Insya Allah dengan ke tiga cara di atas ditambah satu lagi yang ke empat dibawah ini semoga anda dapat mencapai ikhlas. Keempat; Jangan lupa untuk berdo’a memohon kepada Allah SWT agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya, sebagaimana do’a Nabi Ibrahim a.s,” dalam surat al An’am: 77   لَئِنْ لَّمْ يَهْدِنِى رَبِّى لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّآل "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." Semoga kita semua dapat beramal, beribadah dengan ihklas hanya karena Allah آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 24 Rabiul Awal 1444 H. 20 Okt. 2022. (1.049. 09.22)

No comments:

Post a Comment