Wednesday 12 October 2022

Aku Tak Pernah Sekolah

Pagi sekali pkl 6.45 ku sdh tiba di loket pendaftaran sebuah Rumah sakit, memenuhi jadual ditetapkan 2 bulan lalu untuk menjalani pemeriksaan EMG. (Elektromiografi). Dipesani rumah sakit aku hrs datang selambatnya pkl 7 pagi. Begitu lama nunggu,..... pkl 8.10 baru dpt sep. selanjutnya nunggu lagi untuk tensi. Sampai pkl 12 belum juga ditensi, prosedur selanjutnya sebelum tindakan. Guna mengisi waktu agar tdk terlalu borring (pinjam istilah anak zaman now), lebih baik kutulis artikel berikut: Kuingat diusiaku separo dari sekarang; putra sulungku baru masuk TK. Bila aku bercerita ttg sekolah, sibungsu tdk percaya diriku pernah bersekolah. Ketidak percayaannya itu sampai pernah dia katakan: "kalau papah pernah sekolah mana kawan2 sekolah papah". Permintaan sederhana itu sulit buatku membuktikan, karena teman2 sekolahku SR sampai SMA semuanya di kampung, jauh dari domisili kami. Anak bungsuku tidak minta pengen lihat ijazah, apalagi mengecek ijazahku asli apa palsu, sama sekali belum terpikir bagi bocah 4 tahun kurang, dimana dia masuk TK aja dg status numpang, karena dia ingin ikutan abangnya masuk TK. Dia tdk mau sendirian di rumah. Beberapa minggu kemudian baru kuketahui, kenapa si bungsuku itu tak percaya diriku pernah bersekolah; dari isi dialog dia dg abangnya. Dalam perjalanan pulang mereka dua bersaudara di jemput mamahnya ber-cakap2. Penggalan dialognya: "bagaimana Papah duduk, kalau dia sekolah". Ketika itu postur tubuhku besar, dg tinggi 172 cm berbobot 84 kg, tdk seperti sekarang hanya 71,2 kg. Rupanya sibungsuku berpikir, tidak mungkin aku pernah sekolah, bagaimana mungkin papah bisa duduk, sedangkan kursi di sekolah kecil. Betul kursi buat anak TK hanya muat separo badanku. Cakrawala berpikir si bungsu, sesuai apa yg dilihatnya, dia blm pernah lihat kursi sekolah anak2 SD, SMP SMA dan mahasiswa. Itu sebabnya dia minta bukti secara gampang "mana teman papah", karena dia di sekolah ada banyak teman yg dpt jadi saksi kalau dia pernah sekolah. Bukti ijazah anakku sdh jelas tak akan minta, apalagi sampai nanya asli apa palsu. Sebab dianya belum ada pengetahuan ttg ijazah. Dengan demikian taulah kita bahwa berfikir manusia, dipengaruhi oleh apa yg pernah dilihat dan dialaminya, diketahui melalui membaca, menambah ilmu dan travelling. Oleh karena itu untuk memperluas cakrawala berfikir, hendaklah terus menerus kita menambah ilmu dan pengalaman dan juga berjalan di muka bumi. Perintah berjalan di muka bumi sampai diulang Allah 4 kali dalam Al-Qur'an: قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ....... " Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi,..... " Smg kita diberikan kesehatan dan kesempatan agar dpt menambah ilmu, pengalaman serta masih kuat untuk mengamalkan berjalan di muka bumi guna menambah iman dan taqwa kpd Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. 16 Rabiul Awal 1444 H. 12 Oktober 2022. (1.045. 10.22).

No comments:

Post a Comment