Saturday 19 February 2022

Teratur bawa Bahagia.

Alam ini diciptakan teratur, mungkin sdh milyaran atau trilyunan tahun, Matahari terbit di kala pagi, terbenam di petang hari. Bulan di malam hari muncul, dimulai tak mudah diliat mata ketika bulan berumur sehari, membesar, terang, purnama, mengecil lagi. Begitu terus menerus teratur, sehingga dpt dihitung (ilmu falaq). Bumi mengelilingi Matahari dalam setahun 365 + 1/4 hari. Berputar siang malam 23 jam, 56 menit 4,09 detik, dibulatkan 24 jam. Siklus kehidupan manusia juga teratur. Semula tiada, sekarang ada, nanti kembali lagi menuju tiada. Bermula dari "alam Ruh", terlahir ke dunia di "alam Ruh + Jasmani", nanti kembali lagi "ke alam Ruh". Dari alam Ruh sampai ke alam Ruh kembali melalui proses: Alam rahim, alam dunia, alam barzah baru terakhir alam akhirat. Proses ini juga dpt diurutkan: "mati----hidup----mati lagi dan hidup lagi". Mati pertama semula kita ini tiada. Hidup pertama, terlahir ke dunia, bergabung Ruh dan Jasmani. Mati lagi berpisahnya Ruh dan Jasmani. Hidup lagi, hidup yg kedua stlh sekian lama menanti di alam barzah, hidup di alam akhirat. Untuk apa manusia menjalani proses mati-hidup teratur tsb. jawabannya dpt dilihat di Al-Mulk ayat 2: ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ  "yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun," Agar mampu beramal yg baik, maka manusia juga hendaklah mengikuti konsep alam ini, yaitu "TERATUR". Makapun sebaiknya kita susun amal kita teratur sejak terbangun dari tidur sampai tidur lagi. Karena waktu yg tersedia buat manusia di dunia ini hanyalah "dari bangun tidur ke tidur lagi", sebelum mati (tidur terakhir). Garis besarnya waktu dialokasikan secara teratur dan terukur untuk: 1. Mencari rezeki. 2. Ibadah., Hablum minallah maupun hablumminannas. 3. Bersosialisasi dg masyarakat, bahasa agamanya silaturahim. 4. Penambahan ilmu pengetahuan. 5. Pemeliharaan kebugaran, diantaranya olah raga. Secara rinci boleh juga amal teratur dilakukan dari bangun tidur sampai ke tidur lagi itu ..... misalnya dijadualkan: 1. Do'a bangun tidur. 2. Mandi sambil berwudhu atau hanya berwudhu saja, lanjut shalat tahajud dan witir. 3. Ke masjid untuk shalat subuh. a. doa dlm perjalanan ke masjid. b. doa masuk masjid, dg langkah kanan. c. tahyatul masjid. d. Shalat fajar. e. ikut shalat berjamaah, jadi imam atau ma’mum 4. Berdo’a sesudah shalat, 6. Keluar dari masjid, di pintu masjid berdo’a, melangkah keluar masjid kaki kiri, mengenakan sandal/alas kaki mulai kaki kanan. Sambil berdo’a menuju rumah. 7. Bersiap menuju ke pekerjaan, sarapan bersama keluarga, keluar rumah berdo;a. Ada juga sambil nunggu sarapan berolah raga ringan rutine teratur. 8. Shalat dhuha sesampai di kantor atau di rumah sblm berangkat tergantung masuk waktunya, juga tergantung jarak lokasi tempat kerja. 9. Bekerja mencari rezeki, baik di sektor formal ataupun informal. Bila sdh pensiun disesuaikan. 10. Shalat berjamaah di komunitas tempat cari nafkah, boleh jadi di masjid atau mushalla. Waktu dzuhur-ashar, mungkin juga sampai maghrib shalat di lokasi dekat tempat mencari nafkah. Makan siang juga teratur waktunya. 11. Isya’ kembali lagi ke keluarga, shalat isya’ di lingkungan tempat tinggal kembali dpt lagi bersilaturahim dg jiran tetangga. 12. Pulang ke rumah, boleh jadi santap malam bersama keluarga. 13. Ditutup dg tidur, berdo’a menyerahkan diri kepada Allah dan membaca Al-Qur’an sedapatnya, dan......bangun tidur kegiatan diulang kembali secara teratur, dari langkah 1. Tentu semuanya dlm keadaan normal dan sehat. Dalam keadaan sakit atau berhalangan, ada kabar gembira bagi yg biasa beramal rutine, bila suatu saat berhalangan, tetap dicatat amalnya seperti yg biasa ia lakukan. Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Apabila seorang hamba sakit atau bepergian (safar), dicatat (amalannya) seperti apa yang dikerjakannya ketika dia bermukim dan sehat’” (HR Bukhari). Keteraturan membawa ke arah kebahagiaan, Setiap tahun sekali puasa sebulan. Setiap pekan sekali shalat seragam berjamaah di hari Jum'at. Setiap hari shalat lima waktu dan bila sanggup jalankan shalat sunnah. Begitu juga infak dan sadaqah teratur dpt dilakukan saban hari misal ketika masuk masjid di waktu subuh, walau tak besar tapi teratur, rutine, masukkan uang ke kotak amal. Ibadah yg teratur dlm terminologi agama disebut istiqamah. Jaminan buat orang istiqamah: اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ۚ  اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۚ جَزَآءً بِۢمَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati." "Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 46 = Al-Ahqaf ayat 13-14). Keteraturan2 bila dpt dijalankan akan membahagiakan sebab berjalan otomatis, kebiasaan yang dilakukan teratur, tidak lagi terasa sbg beban. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang sanggup menjalankan Ibadah, muamalah, ibadah hablumminallah dan hamblumminannas secara teratur, terukur berkesenimbangunan dari mulai bangun tidur, sampai ke tidur lagi setiap hari hingga tidur yang terakhir. والله عالم بشواب اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ اللَّهُمَّ اهْدِنِي ، وَسَدِّدْنِي,اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الهُدَى وَالسَّدَادَ .سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 17 Rajab 1443 H. 19 Februari 2022. (900.02.22)

No comments:

Post a Comment