Monday 22 November 2021

MEMILIH tapi BUKAN MENENTUKAN

Siapapun dia, sepertinya tidak ada manusia yg secara sengaja pengen masuk neraka. Termasuk orang2 yang misalnya sekarang sedang berada dalam lingkungan maksiat bergelimang dosa. Banyak diantara mereka bertekad nanti stlh.....………... akan bertaubat. Sebagian ada yg beruntung, sempat bertaubat sebelum maut menjemput (seperti taubatnya Wahsyi). Wahsyi bin Harb Al-Habsyi, seorang budak yg dijanjikan pembebasan bila berhasil membunuh paman nabi Muhammad SAW, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib di perang Uhud. Dia berhasil, karena kepiawaiannya melempar tombak. Tidak hanya membunuh, bahkan dengan keji merobek dada dan membawakan jantung Hamzah ke Hindun yg mengordernya. Sesuai perjanjian; tuannya Jubair bin Muth’im membebaskannya. Singkat kisah, setelah bebas Wahsyi masuk Islam dan bertaubat, bahkan ketika telah Islam di suatu perang menumpas nabi palsu era khalifah Abu Bakar Ashiddiq, suatu perang di Yamamah Wahsyi berhasil dengan tombaknya membunuh nabi palsu Musailamah. Taubat Wahsyi sebelum maut. Sebagian lagi manusia bertaubatnya terlambat, ketika ruh sudah sampai di tenggorokan (seperti taubatnya Fir’aun). Fir’aun tidak diterima taubatnya, karena taubatnya ketika sudah hampir mati tenggelam di laut. Nabi Muhammad SAW bersabda: إنَّ الله تعالى يقبلُ توبةَ العبدِ ما لمْ يغرْغِرُ " Allah SWT menerima tobat hamba-Nya selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakaratul maut)." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi). Ada kelompok orang yg sejak semula bercita-cita nanti mendapatkan surga dengan persiapan sejak semula berbuat segala amal baik, berbuat baik sesama manusia. Belum juga tentu kelompok yang terlihat beramal dan berbuat baik dijamin masuk surga. Karena yang menentukan seorang berakhir ke Surga atau berkesudahan ke Neraka sepenuhnya adalah wewenang Allah. Disampaikan Jabir; salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, hanya rahmat Allah SWT yang dapat memasukkan manusia ke surga. عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ ، وَلَا أَنَا ، إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ Jabir berkata, aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga oleh amalnya dan tidak juga diselamatkan dari neraka karenanya, tidak juga aku kecuali karena rahmat dari Allah." (HR Muslim). Meski amal tidak bisa memasukkan manusia ke Surga, umat Islam tetap diwajibkan melakukan amal baik sesuai perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena upaya dan perjuangan melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya secara ikhlas bisa menjadi penyebab datangnya rahmat dan karunia Allah SWT…………. Allah memberikan kriteria bahwa isi Neraka dan isi Surga nanti. Isi Neraka. 1. Hati tidak dipergunakan untuk memahami ayat Allah 2. Mata tidak dipergunakan untuk melihat tanda2 kekuasaan Allah 3. Telinga tidak dipergunakan untuk mendengar ayat2 Allah. Kriteria tsb ditemukan dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf 179, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ  ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ  ۚ أُولٰٓئِكَ كَالْأَنْعٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ  ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ "Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." Isi surga: Bermula dari Allah menyebutkan hal-hal yang dicintai manusia, sehingga kemungkinan lalai untuk mengingat, beribadah, melaksanakan perintah, menjauhi larangan Allah lantaran mengejar kegandrungan kecintaan terhadap apa yang diinginkan yaitu: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنٰطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعٰمِ وَالْحَرْثِ  ۗ ذٰلِكَ مَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُۥ حُسْنُ الْمَئَابِ "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (QS.3 = Ali 'Imran ayat 14) Allah kabarkan bahwa surga itu nantinya disediakan buat siapa: قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ  ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا وَأَزْوٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوٰنٌ مِّنَ اللَّهِ  ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ ۢبِالْعِبَادِ "Katakanlah, "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS.3 = Ali 'Imran ayat 15). Calon penghuni surga itu kriterianya adalah: 1. Orang yang selalu memohon ampunan kepada Allah. 2. Orang yang sabar 3. Orang yang jujur 4. Orang yang taat 5. Orang yang rajin berinfak 6. Orang yang selalu shalat sebelum fajar (shalat tahajud) Penegasan Allah ini dapat dicermati pada ayat2 dikutip dibawah ini: الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ "(Yaitu) orang-orang yang berdoa, "Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka."" (QS.3 = Ali 'Imran ayat 16) الصّٰبِرِينَ وَالصّٰدِقِينَ وَالْقٰنِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ "(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar." (QS. 3 = Ali 'Imran ayat 17) Jalan ke Surga telah terbentang dan jalan ke Neraka telah diingatkan oleh Allah antara lain dapat di simak dari ayat2 di kutip di atas. Kita dapat MEMILIH, tapi bukan MENENTUKAN Semoga Allah membimbing kita untuk konsisten dalam taqwa, senantiasa bertaubat dan berdo’a, selanjutnya Allah menentukan kita sebagai ahli Surga. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 15 Rabiul Akhir 1443 H. 21 November 2021. (866.11.21).

No comments:

Post a Comment