Sunday 7 November 2021

INGAT dan LUPA, HEWAN dan MANUSIA

Rupanya hewanpun punya daya INGAT dan LUPA juga. Di desa terpencil yg penduduknya tidak padat serta keamanan masih prima, ternak Sapi dan Kambing tiada bertali. Begitu petang hari kelompok ternak tesebut menggerombol menuju rumah tuannya masing2 dan tidur dikandang yg disiapkan pemilik. Ini bukti hewan mempunyai daya ingat. Begitu juga sekelompok Ayam kampung sekitar pkl 17.20 mereka sdh kembali ketempat isterahat mereka. Itu berlangsung terus saban hari menjelang maghrib. Selanjutnya mereka menyusun diri puluhan ekor tak saling gusur ditempat masing2. Ini pertanda daya ingat ayam cukup tinggi. Kebersamaannyapun begitu kental. Dalam pada itu sifat LUPA ayam juga tinggi. Di rumahku dikampung, kududuk di teras depan bersantai di pagi atau dihari siang. Beberapa ekor ayam naik ke teras rumah, kadang sambil mengeluarkan kotoran. Mereka diusir, dilempar sesuatu. Eee sebentar lagi sdh lupa, datang lagi. Diusir lagi, lupa lagi. Allah SWT menganugerahkan pada diri manusia, sifat LUPA, selain itu juga melekatkan sifat INGAT. Banyak sekali manfaat dua sifat tersebut sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk yang sangat istimewa di muka bumi ini. Berkat daya ingat, berkembang ilmu pengetahuan dan budaya. Dengan daya ingat lahir ketentuan yg disepakati bersama jadi aturan hidup bermasyarakat disuatu bangsa dan pergaulan antar bangsa. Timbul perdagangan dan transaksi di dlm suatu negara dan antar negara. Ini bedanya daya ingat manusia dan hewan. Daya ingat manusia dinamis, ingatan yg lalu dikreasikan untuk lebih baik lagi bagi keperluan hidup, sehingga berubah dari waktu ke waktu menuju lebih baik. Sedangkan hewan ingatan mereka statis, dari dulu ayam tidur bertengger. kambing, Sapi siang merumput senja pulang kandang. Berkat sifat lupa, manusia dpt bangkit kembali bila diri dirundung duka nestapa dan derita, gegagalan usaha. Berkat sifat lupa, lahirlah maaf, dengan melupakan kesalahan orang lain. Justru dalam kaidah agama, harus melupakan kesalahan orang, kendati yg bersalah tidak meminta maaf. Memberi maaf adalah lebih utama dari pada sedekah. (Al-Baqarah ayat 263) قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَاۤ اَذًى وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun". Hewan lupa……….. benar2 lupa, sesuatu yg mengancam dirinyapun bila telah berlalu mereka lupa. Sesuatu yg mungkin mencelakan dapat saja dia lalui/temui sama sekali tdk mereka waspada. Keledai sering terperosok dilobang yg sama. Manusia menyelaraskan INGAT dan LUPA. Manusia tetap mengingat sesuatu yg walau sudah begitu lama dilupakannya. Misalnya sesuatu yg membahayakan, sesuatu yg pernah mengecewakan, sesuatu yg pernah menggagalkan, tetap diingat agar bila ketemu semacam itu tdk terulang kembali. Termasuk selalu mengingat pengalaman2 kegagalan orang2 terdahulu. Oleh karena itu diantara kandungan Al-Qur'an ada berupa kisah2 umat terdahulu, supaya jadi pembelajaran umat kini dan yg akan datang, mengingat perilaku buruk umat terdahulu untuk tidak diulangi, supaya tidak dimurkai Allah. Patut dicermati (QS. 12 = Yusuf ayat 111) لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِى الْأَلْبٰبِ  ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ "Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." Begitu sempurna daya INGAT dan LUPA yg dianugerahkan Allah kpd manusia, tidak seperti daya INGAT dan LUPAnya hewan. Pantas kiranya jadi renungan untuk kita tingkatkan bersyukur kepada Allah serta menjalani hidup ini dengan waspada bercermin pada pengalaman yg lalu, merajut masa depan dengan penuh tawakkal kepada Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 28 Rabiul Awal 1443 H. 4 November 2021. (860.11.21).

No comments:

Post a Comment