Wednesday 27 October 2021

DI LEGO sebelum MAUT

Ba'da Maghrib Nenek STW mendatangi rumah Ketua Panitia Pembangunan Masjid. Si Nenek nyumbang uang setara 2.000 zak semen. Dengan pesan terserah panitia penggunaan uangnya untuk beli material atau upah tukang. Ibu ini baru bbrp bulan belakangan ini berpredikat Nenek, sejak salah satu dari dua anaknya beroleh momongan. Keseharian si nenek sebagai wanita pengusaha, bergerak bidang jasa. Suami Nenek, pengusaha juga, bidang ekspor-impor. Dia pesan ke Ketua panitia, sumbangannya ini tak usah tau suaminya, "ini murni keringat saya", tambahnya. Untuk memenuhi pesan itu, panitia ketika Jum'at tdk umumkan di pengeras suara masjid, nama penyumbang sejumlah tsb. Kurang dari sebulan terdengar kabar ybs di rawat di sebuah RS. Saat di besuk, betapa kagetnya para tetangga, rupanya ybs sdh berpulang ke rahmatullah. Menurut keterangan kedua putra beliau, bunda mereka di rawat baru dua hari. Panitia masjid ketika mengurus jenazah almarhummah, tak henti2nya berdo'a di bathin agar sumbangan ybs untuk masjid diterima Allah, walau tetap merahasiakan sesuai pesan beliau. Belakangan baru diketahui bahwa uang senilai kalau sekarang 2.000 an zak semen ukuran 50kg itu, adalah hasil penjualan seluruh mas2an yg beliau punya. Si Nenek hanya menyisakan seperangkat perhiasan yg biasa di pakainya se hari2, dg maksud agar tak mencolok, mengundang tanya sang suami. Kabar ini diperoleh setahunan stlh beliau meninggal dari seorang ibu teman dekat almarhummah. Ibu Tika (bukan nama sebenarnya) suatu hari di ajak untuk pergi stlh janjian dijemput. Rupanya ibu Tika diajak ke toko mas, begitu rapinya pengaturan melego mas2an nya itu, sopirpun tdk ikutan ke toko mas di bilangan sebuah mall. Sopir disuruh nunggu di mobil. Ibu Tika mengisahkan bahwa dirinya sempat bertanya "ini kok rantai2 yg putuspun dijual, apa ndak lbh baik dibetulin dulu kan cakep buat anak mantu". Di jawab "saya kan ndak punya anak perempuan". Ibu Tika sama sekali ndak tau maksud ybs untuk nyumbang membangun masjid. Panitia menghubungkan kaitan peristiwa ini, dari kisah Ibu Tika mengenang almarhummah di suatu acara pengajian bercerita kpd istri ketua panitia pembangunan masjid bahwa peristiwa lego mas2an itu sebulanan sblm Nenek Rahmah (bukan nama sebenarnya) wafat. Nenek Rahmah walau ketika menyampaikan sumbangan dg melego mas2annya masih dlm keadaan sehat afiat. Se olah2 mendiang sdh tau bahwa sebulanan lagi beliau tutup usia. Alangkah bahagianya beliau bila sumbangannya itu diterima Allah. Karena orang yg sdh mati, Allah infokan akan minta waktu dihidupkan sejenak untuk bersedekah, untuk menyumbang. Seperti diterangkan surat Al-Munafiqun (63) Ayat 10 وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَـٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ قَرِيبٍۢ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Apakah Nenek Rahmah beberapa bulan sebelum meninggal sdh ada pemberitahuan Allah???....... Boleh jadi karena ada ayat yg bunyinya begini: كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا ۚ ٱلْوَ صِيَّةُ لِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ ۚ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ  "Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 2 = Al-Baqarah ayat 180). Naah, kalau begitu ada kemungkinan bila maut sdh dekat, ada firasat. Mungkin setiap orang dpt firasat itu, bagi yg peka atas izin Allah ybs memahami. Kalau kita2 yg udah usia senja ini, tanda2 sdh baanyak sekali. Smg kita tdk termasuk orang yg nanti ketika mati akan berkakta رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ قَرِيبٍۢ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ seperti ayat dikutip di atas. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 20 Rabiul Awal 1443 H. 27 Oktober 2021. (857.10.21).

No comments:

Post a Comment