Saturday 2 October 2021

TERGERUS KEMAJUAN.

Kemajuan adalah keinginan setiap diri, setiap masyakat, setiap negara bahkan dunia. Makanya ada istilah negara maju, negara sedang berkembang. Namun tak urung setiap kemajuan mesti ada mata usaha yg tergerus. Salah satu contoh: Ketika kemajuan teknologi komunikasi bgt pesat, banyak kegiatan usaha jadi tergerus. Bila diceritakan kpd cucu kita kelahiran tahun 2015, mereka tidak pernah tau lagi apa yg disebut WARTEL dan WARNET. Kini mereka berkomunikasi sdh di era whatsapp, virtual; cukup di rumah. Usaha Wartel dan Warnet sdh lama hilang tergerus oleh kemajuan teknologi. Teknologi transportasi darat di dalam kota juga mengalami perubahan yg demikian pesat dengan aplikasi on line. Menggerus usaha pertaksian, angkot, ojek pengkolan. Satu diantaranya "Bajay". Sepertinya angkutan darat dlm kota yg satu ini, tak banyak kota memilikinya. Tapi di Jakarta, sudah lama ada itu "Bajay", sejak 1975. Karena unik dan keberadaannya hanya di Jakarta??, Dulu; Ketika menjadi pengajar intern pendidikan di Kantor Pusat instansiku di Jakarta, kpd peserta dari daerah sering ku tanyakan: "sudah naik Bajay???". Lalu kutanya lagi: "apa beda Bajay dg kura2??". (sbg intermezo pengusir ngantuk peserta). Beda utama Bajay dg Kura2, ketika di stop. Bajay di stop kepala pengemudi keluar, untuk mendengarkan calon penumpang mau kemana, sekalian tawar menawar tarif. Kura2 di stop langsung kepalanya masuk untuk melindungi diri. Kini demikan jarang orang nyetop Bajay. Pengemudi Bajay umumnya membawa Bajay bukan miliknya, milik "juragan". Sekarang sdh semakin sulit nutup setoran kpd "juragan", meskipun kini "juragan Bajay" sdh turunkan jumlah setoran separo dari sblm adanya transportasi on line. Tarif Grab misalnya; sekarang 2.300rp/km., jarak dekat kadang cuman belasan ribu. Pake AC lagi. Lbh murah dari tarif Bajay. Foto yg sempat kuambil ini, seorang pengemudi Bajay mungkin kecapean, ngantuk......, sudah ngider ke-mana2......., belum memadai dpt penumpang, .. ..milih naikkan Bajay ke trotoar dan Tidur dg pulasnya. Dia tak terusik dg deru kendaraan yg lalu lalang, apalagi dg derap sepatu olahraga ku jalan di samping Bajaynya di pagi itu. Mungkin saja dia sdh merangkai mimpi bahwa setoran hari ini sdh terlampaui. Yang jelas sampai putaranku olahraga jalan, kembali ketempat itu 45 mnt kemudian, Bajaynya sdh pergi, mungkin "abang Bajay" ngider mencoba peruntungan cari penumpang. Pembaca yg mungkin saat ini sdg mencari nafkah di bidang usaha yg mirip,...... hampir tergerus oleh kemajuan teknologi, smg Allah beri jalan menemukan jalan usaha dibidang lain. Jika blm ketemu bidang usaha baru, bersabarlah. Yakinlah Allah akan memberi rezeki, jangankan kepada kita sbg makhluk yg mampu berikhtiar lbh leluasa, sdg kpd makhluk hanya sanggup bergerak karena bernyawa Allah beri rezeki: وَكَاَ يِّنْ مِّنْ دَآ بَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِ يَّا كُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ "Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. 29 = Al-'Ankabut ayat 60). Untuk pembaca yg usahanya tdk tergusur oleh kemajuan tehnologi, juga buat pembaca yg justru tak berusaha lagipun masih terpenuhi kebutuhan hidup, boleh jadi dari pendapatan pensiun atau urunan anak2. Menengok nasib sebagian dari saudara kita dikisahkan di atas, mari kita tingkatkan syukur kita, dg banyak beramal dan berbuat kebaikan untuk sesama. Semoga Allah menguatkan iman dan taqwa kita dlm kondisi apapun juga. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 24 Safar 1443 H. 2 Oktober 2021. (849.10.21).

No comments:

Post a Comment