Friday 8 October 2021

Menjemput Takdir.

Tanpa aplikasi, tau2 kita ini hidup, dengan demikian tak dpt memilih di negara mana kita lahir. Tak dpt memilih jenis kelamin apa kita dilahirkan, tak dpt pesan dilahirkan dari keluarga kaya atau miskin, berpangkat atau rakyat biasa. Tak pernah minta kapan dilahirkan. Tak pula tau kapan tutup usia. Inilah suatu takdir yg sdh tak dpt dirubah, sudah ketetapan mutlak dari Yang Maha Kuasa. Tapi dlm kehidupan sesudah lahir, besar dan dewasa ada takdir berupa keberuntungan masing2 orang. Sebut saja takdir ini adlh "takdir ikhtiar", karena terjadinya melalui campuran berbagai faktor: 1. Usaha yg bersangkutan. 2. Dukungan orang lain. 3. Ditentukan situasi dan kondisi. 4. Do'a yang dikabulkan Allah. 4 (empat) faktor diatas menentukan "Bagaimana hidup ini" dijalani dalam rangka "Menjemput Takdir" Misalkan semula kehidupan ini miskin. Takdir ini insya Allah dpt diubah melalui ikhtiar, berusaha keras, bekerja tekun dengan dukungan orang lain, situasi dan kondisi yg memungkinkan, diikuti do'a yg di ijabah Allah akan keluar dari kemiskinan. Usaha saja tanpa dukungan orang lain, manusia tak dpt mengubah takdirnya. Usaha dibidang apapun meraih sukses, harus ada campur tangan orang lain. Pedagang tanpa pembeli akan bangkrut. Sekolah tak mungkin tanpa guru. Sukses berkarier di suatu instansi, tak mungkin masuk di instansi tsb jika tdk melalui proses recruitment (oleh orang lain). Politikus tak ada artinya tanpa massa pendukung.......dll. Tak cukup usaha dan dukungan, faktor berikut adlh situasi dan kondisi sangat menentukan "takdir ikhtiar". Mengacu kpd kisah nabi Yusuf di dlm Al-Qur'an; Nabi Yusuf ndak kan sampai jadi pejabat di negeri Mesir kalaulah tidak ada faktor orang lain: Dibuang ke dalam sumur, ditemukan oleh musafir. Dijual dipasar budak, dibeli pejabat tinggi Mesir, digoda istri pejabat, masuk penjara. Teman sepenjara tau Nabi Yusuf pandai menakwilkan mimpi. Kesuksesan Nabi Yusuf datang, karena situasi dan kondisi; Karena bawaan tampan, istri majikan yg pejabat itu tertarik menggoda, masuk penjara, teman sepenjara stlh bebas jadi pelayan Raja..... Raja bermimpi, ditakwilkan bakal ada musim panen berlimpah 7 tahun dan paceklik 7 tahun. Situasi kondisi ini menjadikan Nabi Yusuf berubah takdirnya dari orang yg dibenci oleh saudara2nya sampai dibuang di sumur, menjadi orang yg sangat dihormati oleh saudara2nya. Sampai kpd takdir saudaranya bersujud dg penuh hormat. وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًا "Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf).........." (QS 12 = Yusuf ayat 100). Semua kesuksesan Nabi Yusuf juga berkat usahanya, dengan arif mengelola BULOG nya Mesir di jaman itu, tetapi tdk terlepas dari do'a2 beliau: Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: قَا لَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْۤ اِلَيْهِ ۚ وَاِ لَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَ كُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ "Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh."" (QS. 12 = Yusuf ayat 33) رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَ عَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَ حَا دِيْثِ ۚ فَا طِرَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰ خِرَةِ ۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِا لصّٰلِحِيْنَ "Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh."" (QS. 12 = Yusuf ayat 101). Demikianlah Bagaimana Hidup ini dijalani dlm kaitan menjemput takdir. Intinya harus giat berusaha, hubungan baik sesama manusia, tunduk/tapi berupaya sesuaikan dengan SIKON, tidak lupa memohon yg terbaik dari Allah sebagai pemilik takdir. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk dunia dan akhirat kita. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 29 Safar 1443 H. 7 Oktober 2021. (850.10.21).

No comments:

Post a Comment