Friday 22 October 2021

PeLUPA

Sudah menjadi pembawaan manusia, "pelupa". Ada bermacam lupa melekat di diri manusia diantaranya: 1. Lupa diri, sering diungkapkan orang "kacang lupa kulitnya". 2. Lupa janji, dikiaskan orang "lidah tidak bertulang". 3. Lupa pulang, ada lirik lagu Bang Toyib "tiga lebaran tak pulang". Khusus lupa pulang butir 3 ini, sekarang bukan karena disengaja; tapi pandemi virus Corona. Lupa diri dari ungkapan butir 1 buat orang yg sdh sukses, lupa akan asal usulnya. Berkonotasi sombong. Ybs tdk ingat para pihak yg mengantarkannya ke gerbang sukses. Lupa janji, ini biasanya terjadi pihak yg berjanji menginginkan sesuatu lalu menebar janji. Tebaran janji disambut oleh pihak2 yang dijanjikan, lantas atas dasar janji itu penerima janji menuruti keinginan yg berjanji. Namun sudah lama berlalu, janji tinggal janji, tak ada realisasi. Padahal janji adlh hutang yg seharusnya dilunasi, ditepati, kelak diminta pertanggungan jawab di akhirat. Janji........ dilihat kpd siapa berjanji, dpt dikelompokkan: 1. Janji kpd diri sendiri. 2. Janji kpd orang lain. 3. Janji kpd Allah. JANJI KPD DIRI SENDIRI. Dapat terucap atau cukup di dalam hati. Wujud janji biasanya begini: "kalau....... aku akan..........". Pembacapun mungkin pernah berjanji pada diri tsb. Diruang terbatas ini tdk diberikan banyak contoh hanya sekedarnya. Misal model janji kpd diri; "kalau sakit ku ini sembuh aku akan melaksanakan ............". Janji pada diri ini dlm hal ini kadang jadinya "nadzar". Nadzar wajib dilaksanakan, sepanjang isi nadzar tidak bertentangan dg hukum Allah dan hukum yg berlaku serta kepatutan dlm masyarakat. Contoh ekstrim nadzar yg tdk pantas dilaksanakan misalnya "bila ........... ...... aku akan bugil di jalan raya". Islam mengatur khusus ttg janji kpd diri sendiri dlm wujud nadzar. يُوْفُوْنَ بِا لنَّذْرِ وَيَخَا فُوْنَ يَوْمًا كَا نَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا "Mereka memenuhi nadzar dan takut akan suatu hari yang adzabnya merata di mana-mana." (QS. 76 = Al-Insan ayat 7). Nadzar yg baik, tdk dilaksanakan bahkan dikenai sanksi denda (kafarat). JANJI KPD ORANG LAIN. Janji kpd diri saja segitunya harus ditepati, kalau tidak ditepati wajib bayar kafarat. Apalagi janji kpd orang lain, janji kpd orang banyak, risiko atas tidak ditepatinya semakin tinggi. Orang banyak yg diberi janji2 di dunia ini akan kesal, dongkol. Di akhirat nanti para penerima janji bakal menagih. "......وَاَ وْفُوْا بِا لْعَهْدِ ۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَا نَ مَسْــئُوْلًا " .......dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya." (QS. 17 = Al-Isra' ayat 34). JANJI KEPADA ALLAH. Setiap Ruh manusia sblm dilepas kedunia ini telah dimintai perjanjian oleh Allah. seperti termuat di Surat 7 : Al-A'raf ayat 172: وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", Setelah dihadirkan ke dunia, janji tsb dikuatkan dg penyaksian, pengakuan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adlh rasul utusan Allah dg konsekwensi: Mematuhi seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan Allah sesuai tuntunan Rasulullah. Janji tsb dingatkan Allah agar secara konsisten dan konsekwen manusia memenuhi janji kpd Allah: وَا لَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَا قِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَاۤ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَ رْضِ ۙ اُولٰٓئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْٓءُ الدَّا رِ "Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh laknat dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam)." (QS. 13 = Ar-Ra'd ayat 25). Semoga Allah memberikan kekuatan kpd kita semua untuk selalu dpt memenuhi janji kpd diri kpd sesama dan kpd Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 14 Rabiul Awal 1443 H. 21 Oktober 2021. (855.10.21).

No comments:

Post a Comment