Thursday 2 July 2020

Ke-ADIL- an

Ke-Adil-an sepatah kata pendek, tetapi sejarah mencatat begitu panjang perjuangan untuk menegakkan ke "adil" an itu. Bangsa ini beberapa generasi memperjuangkan kemerdekaan. Salah satu tujuan kemerdekaan dlm rangka "Adil" itu, terbukti ada dua sila Pancasila mengandung kata "Adil"

Termuat di Sila ke 2 PANCASILA:
*"Kemanusiaan yang adil dan beradab". (sejalan dg QS: An-Nahl ayat 90).

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

"Beradab" mrpkn wujud dari penggalan ayat tsb.
 وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ "
Allah melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Walau atas nama ke-adil-an.

Selanjutnya kata ADIL termuat di Sila ke 5 PANCASILA:
*"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". (selaras benar dg QS: An-Nisa 135)

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ  ۗ   ۚ 
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak ke-ADIL-an, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu.

"Bagi seluruh rakyat Indonesia". di ayat di atas tersurat di penggalan ayat An-Nisa 135:
وَلَوْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ
 "untuk diri sendiri untuk ibu/bapak untuk kaum kerabat (tak pilih pilih tak pandang bulu) seluruh rakyat Indonesia".

Termotivasi perintah Allah dari ayat2 Al-Qur'an,  para pahlawan kita merebut kemerdekaan Indonesia.

Zaman penjajah an doeloe, para pejoeang pergerakan kemerdekaan ditangkap penjajah, diadili malah mereka dinyatakan bersalah kmdn masoek boei. Padahal mereka menuntut keadilan. Diadili dg tdk adil. Banyak pejoeang kita yg diboeang, diasingkan. Itu model keadilan waktoe itoe.

Dg menengok keadilan zaman penjajah boleh kita simpulkan bahwa ke-adil-an, ukurannya bgmn menurut sudut pandang menurut versi penjajah, karena mereka yg pegang kekuasaan. Kalau bgt ke-adil-an di tangan yg berkuasa.

Para pejoeang menuntut ke-adil-an itu justru salah, menurut penjajah, mereka digolongkan kelompok membuat kekacauan, menciptakan keresahan masyarakat, di cap ekstrimis dll yg negatip.

Kisah penuntut keadilan, rupanya terus berlanjut sepanjang masa. Rasa ke-adil-an itu tak kan didapat selama para pihak sebagai penegak ke-adil-an justru tidak adil.

Penegakan keadilan atas dasar ayat2 di atas, harus sama perlakuan untuk siapapun, bgt tegasnya Allah perintahkan, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu.

Dalam pada itu menegakkan ke-adil-an itu hrs dg BERADAB yaitu:
*Jangan mentang2 demi ke-adil-an lantas melakukan perbuatan keji.
*Jangan demi ke-adil-an justru melakukan kemungkaran.
*Jangan mentang2 menegakkan ke-adil-an lalu tercipta permusuhan.

Selanjutnya di ayat lain Allah ingatkan: walaupun kpd kelompok/orang yg dibenci, tetap hrs adil. (Al-Maidah 8).
 ۖ  وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰۤى اَ لَّا تَعْدِلُوْا  ۗ  ۗ ۖ 
"Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil". 

Kpd kelompok sendiripun hukum harus diberlakukan sama. Meskipun kebetulan kelompok sendiri sdg memegang kendali keputusan dan hukum.

Percayalah,.... bila ke-adil-an ditegakkan, maka semua pihak merasa terayomi, maka akan terhindar dari permusuhan.

Al-'Adl artinya Maha Adil. Nama Allah ke 29 dari 99 asmaul husna. Al-‘Adl bearasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama.
Dg dmkn bahwa yg sebenar-benarnya adil itu hanyalah Allah swt. Namun sbg ummat manusia, upaya dpt dilakukan adlh mendekati keadilan.

Pendekatan ke.... ke-adil-an itu...... Bagi kaum yg ber Tuhan tentulah merujuk  pada ke adil an Tuhan. Bagi kaum muslim, pendekatan ke ke-adil-an, sejauh mungkin
mengacu kpd petunjuk Allah;  diantaranya dpt dipetik di ayat2 di atas. Stlh diupayakan berbuat adil, serahkan kpd Allah, karena hanya Allah lah yg Maha Adil.

Smg Allah memberikan petunjuk kpd pemegang pemutus keadilan, agar mereka sanggup berbuat adil.
Smg Allah melindungi kita semua dari ketidak adilan.

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
M. Syarif Arbi.
Jakarta, 12 Dzulkaidah 1441 H.
3 Juli  2020.
(666.07.2020).

No comments:

Post a Comment