Sunday 20 October 2019

Minus dan Plus melihat ke ATAS

Nilai minus melihat ke atas.
Arti kiasan melihat ke atas; adalah mengacu kepada orang yg lebih ....... dari diri yg melihat. Perilaku ini dlm berbagai kasus akan membuat sengsara, sebab tak kunjung puas. Karena yg atas tak berbatas, di atas yg di atas masih ada lagi yg di atas. Di atas langit masih ada langit. Akhirnya tak bakal puas biar sampai segala daya upaya sdh terkuras. Bgt sisi minus melihat ke atas dlm arti kiasan. Dalam arti sebenarnyapun melihat ke atas dlm berjalan, bila terus2an bakalan kesandung.
Melihat ke atas diartian kiasan lainnya, kalau sdh keterlaluan; dlm hal saingan tak tersaingi berujung ke iri hati. Iri hati berpotensi menyusahkan diri sendiri. Orang yg di iri i tenang2 saja, sementara yg iri berujak hati.

Allah ingatkan bagi pe ngiri:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَا لِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗ وَسْئَـلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.
(QS. An-Nisa' ayat 32).

Nilai Plus melihat ke atas.
Namun sisi positipnya melihat ke atas memotivasi untuk terus mengejar guna berupaya mengejar yg di atasnya. Malah mantab kalau lihat keatas orang berbuat baik, ingin menyainginya justru sikap ini di anjurkan.

Seperti tersurat di dlm Al Baqarah ayat 148 dan Maidah ayat 2:
مُوَلِّيْهَافَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ
Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Rasululllahpun berpesan dlm hal apa iri hati yg benilai Plus,  justru dianjurkan.

Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda,

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَآخَرُ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا.  رواه البخاري.

Tidak boleh ada rasa iri dengki kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta, lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah (ilmu), lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).

Dmkn, dalam arti sesungguhnya melihat adalah fungsi indera mata. Dalam arti kiasan,  melihat dng mata bathin. Justru penglihatan mata bathin ini dampak MINUS nya luar biasa, bila tak pandai2 menyikapinya. Sebaliknya akan bernilai PLUS yg luar biasa pula jika bijak menyikapinya.  Yg bijak menyikapi mata bathin, adlh hanya orang  yg dibathinnya tertanam iman dan taqwa.

Wallahu 'alam bishawab.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment