Saturday 23 March 2019

Kenapa MAKAN hurus ber DO'A

Do'a mrpk senjata orang beriman. Bekerja saja tanpa berdo'a,  ustazd bilang namanya takabur. Berdo'a saja tanpa bekerja, tidak realistis, nasi sdh dipiring saja tanpa disuap tak mungkin dg di do'akan masuk ke mulut. Itu usaha kita dlm suapan nasi.

Tapi jangan merasa hebat dulu, jangan menganggap semua proses sesuap nasi menjadi darah dan daging, menjadi tenaga adalah usaha kita sendiri.
Ketahuilah bahwa setelah ditelan tu makanan, proses cerna dlm lambung dan usus, memilahnya jadi darah, tenaga, urine dan faeces semua itu bukan hasil usaha kita melainkan kuasa Allah.

Buktinya kita; anak dan istri, makan di meja yg sama, menu makananpun sama. Si Bapak makan makanan itu membuat gula darahnya naik, si Ibu makan makanan itu menaikkan cholesterol. Sedangkan bagi si anak karena organ cernanya masih baik, pankreas berfungsi baik, ginjal dan semua "organ proses" dlm tubuhnya masih bekerja sempurna, makan makanan itu menjadikan dia tumbuh sehat.

Naaah dari renungan sederhana ini sadarlah kita bahwa kuasa kita sangat amat terbatas. Soal makan saja hanya sampai di pangkal kerongkong kuasa kita. Itulah sebabnya bgt penting berdo'a sblm makan, (Allahumma bariklana fima razaktana waqina azaban naar) agar makanan tsb terproses dg baik oleh alat cerna yg hanya kuasa Allah saja yg dpt memfungsikannya dg baik.

Bagi penganut faham realistis berargumen bahwa: sepanjang makanan itu sehat, dikonsumsi teratur dan terukur maka akan menyehatkan tubuh.
Statemen itupun agaknya dpt terbantahkan; bila anda menyaksikan tunawiswa, kadang makan makanan yg jauh dari sehat bahkan cenderung kotor misalnya sisa makanan yg sudah kedaluarsa mungkin saja basi.
Pekerja buruh kasar karena situasi dan kondisi tempo-tempo makan nasi dg tangan tak dicuci. Buktinya kedua kelompok yg kita ambil contoh ini bugar segar saja, menapaki hidup sampai waktu yg ditentukan Allah. Justru yg sering sakit orang "gedongan", padahal sblm makan tangan dicuci, peralatan makan steril. Tapi msh saja terserang berbagai penyakit.

Di renungan soal makan ini saja kita sdh dpt merasakan sekaligus menyaksikan betapa hebatnya kekuasaan Allah mengatur pencernaan manusia, beda dg alat cerna hewan walau hewan itu omnivora. Seolah-olah tak sama
alat cerna orang "gedongan" dg orang "glandangan",  itu buktinya bahwa alat CERNA adalah diluar kekuasaan manusia.

Kalau bukan pertolongan Allah, makanan yg kita masukkan ke lambung kita bukan mustahil mengandung racun, bakteri, jamur dll yg dpt membuat diare, keracunan dan berbagai penyakit.

Pantas Allah nyatakan kalaulah bukan karena pertolongan-Nya, kita  tak kan selamat di dunia ini.
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ وَاَنَّ اللّٰهَ  تَوَّابٌ حَكِيْمٌ
"Dan sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (niscaya kamu akan menemui kesulitan). Dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nur ayat 10).

Bukan saja makanan, minuman yg kita teguk tak selamanya bebas dari segala sesuatu yg dpt saja membuat kita menderita sakit.

Sbg bahan kita memikirkan hal "makan" termasuk dlm "kelompok rezeki" ini, agaknya pantas kita cermati ayat berikut bahwa:
Allah lah pemberi rezeki kita semua. Dg rezeki itu kita hidup dan berkembang beranak pinak. Dlm pada itu tak jarang akibat dari makanan, juga kita sakit menuju proses kematian, walau mati tak selamanya lantaran sakit. Lantas nanti kita kan dihidupkan lagi di akhirat untuk dimintai pertanggungan jawab atas semua amal termasuk rezeki yg dimakan dan diberikan makan kpd anak istri dan keluarga.
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ  ۗ  هَلْ مِنْ شُرَكَآئِكُمْ مَّنْ يَّفْعَلُ مِنْ ذٰ لِكُمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ  سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
"Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Maha Suci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 40)
Smg Allah menuntun kita agar selalu mengingat-Nya di segala kesempatan termasuk ketika makan. Dan Allah berikan rizki yg halalan taiyiban spy kelak mempertanggung jawabkannya gampang.
Aamiin. Barakallahu fikum. Waslm,
M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment