Sunday 3 March 2019

Mewarnai Juriat

Seorang anak manusia terlahir fitrah, artinya suci. كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ (semua anak yg lahir adalah fitrah=suci). Kedua Ortunyalah yg memberi warna perangai juriatnya.

Besarannya pewarnaan perangai juriat/anak kerurunan kita ada dua y.i. untuk dunia dan untuk akhirat.

Generasi penerus yg menentukan mereka akan menjadi apa stlh dewasa nanti, akan bgmn kehidupan akhirat mrk kelak; peran Ortu bgt dominan. Sifat dan karakter si anak tak jauh-jauh amat dari nyak babenye "buah jatuh ndak jauh dari pohonnya". Dmkn pepatah lama nan blm usang, namun seiring dg kemajuan dunia pendidikan, perubahan lingkungan dan kecanggihan teknologi informasi, bila Ortu kurang mengambil peran, maka warna si anak jangan kaget, beda dari Ortunya, bagaikan "ayam beranak bebek".

Tak sedikit Ortu yg kecewa, juriat belahan jiwanya bersimpangan jalan dg mereka perihal kejujuran nencari rezeki dan akidahnya. Tapi tak kurang juga, (atas hendak Allah), anak sukses dlm kehidupan dunia dg jalan redha Allah dan kehidupan beragamanya dmkn baik, melebihi keadaan Ortu mereka. Namun secara umum ihtiar Ortulah yg dominan menentukan.

Sbg bangsa yg relegi tentu pewarnaan kehidupan   untuk generasi penerus anda tidak hanya mengharapkan sukses dunia saja tetapi juga sukses di akhirat kelak.

Arahan untuk dunia.
Menjalani pendidikan formal dari paud sampai pendidikan tinggi. Gantungan cita-cita anda dan putra/putri anda ideal bila selaras. Penting diberikan pertimbangan kpd mereka sepantasnya anak anda ybs menjadi apa. Penentuan pilihan itu sedpt mungkin disepakati Ortu dan anak. Pemaksaan kehendak cita-cita anda untuk dicapai anak anda, kadang berujung kekecewaan setidaknya kurang membahagiakan, kedua pihak.

Seorang anak kbtln ber AQ tinggi Ortunyapun "berkocek tebal". Ortu ingin anaknya meneruskan profesi dirinya sbg dokter. Anak tersebut menuruti kehendak ayahnya, singkat kisah stlh wisuda dokter, izajah dipersembahkannya kpd ayahnya, diapun melanjutkan ke cita-citanya mendaftar di sekolah teknik, kini dia menjadi seorang sarjana teknik. Dia punya dua keserjanaan dan menekuni pekerjaan bidang teknik. Tak ada yg kurang baik disini, ttp setidaknya tlh menyita waktu, padahal kesempatan hidup manusia ini terbatas.

Arahan ttg dunia, juga untuk menyusun hidup berumah tangga, pola hidup dlm rangka kesehatan, memilih pergaulan dll. Mengingat sempitnya ruang ini tak dibahas detail.

Semuanya sangat dominan pengaruh Ortu; mengarahkan informasi yg bgmn harus/boleh masuk ke sarana informasi canggih di kediaman keluarga anda. Termasuk informasi   di alat komunikasi HP juga mobil yg dimiliki sianak. Informasi yg tak tepat dpt menyesatkan juriat kita.

Pewarnaan berikutnya untuk akhirat.
Bgmnpun suksesnya kehidupan didunia ini, bagi insan relegi, yakin dunia ini akan ditinggalkan. Diakhirat nanti hrs dipertanggungjawabkan
*usia kita untuk apa digunakan,
*ilmu kita untuk apa diamalkan,
*harta kita dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan.

Mengerikan bila anak salah arah, dimana kita dihadapan mahkamah yaumil qiamah akan diminta penjelasan, sdh seberapa jauh ihtiar kita memberikan arahan dibidang agama. Kerena Allah sdh wanti-wanti:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)

Tergelincirnya anak, cucu, cicit, juriat kita ke neraka bukan mustahil berawal dari kealpaan kita dlm MEWARNAI/MENGARAHKAN generasi penurus, juriat kita sehingga ybs terkena imbas dari dampak negatif canggihnya kemajuan teknologi informasi. Pergaulan bebas, pola HIDUP MODEREN dlm tanda petik.

Smg kiranya Allah memberikan petunjuk kpd kita semua sidang pembaca, dlm mengarahkan/mewarnai perilaku, falsafah hidup JURIAT (generasi penerus) kita.

Terimasih banyak buat sidang pembaca baik yg komentar atau hanya membaca saja. Mudah2an Allah senantiasa menyelamatkan Juriat keturunan kita, shg bangsa ini sampai kiamat tetap menjadi bangsa yg Berketuhan Yang Maha Esa. Smg menjadi Bangsa yg anak bangsanya jujur dan taqwa. Aamiin.

Barakallahu fikum.
Wssalamualaikum.
M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment