Thursday 14 March 2019

REZEKI Ihtiar dan YAKIN

Menyoal mendptkan rezeki, bermacam pola dilakukan setiap makluk hidup termasuk manusia.

Pada dasarnya pola tsb dpt dibedakan menjadi 2:
1. Menunggu
2. Bergerak
Kedua pola ini tak terlepas dari ihtiar. Selanjutnya YAKIN.

MENUNGGU
Pola menunggu diterapkan Laba-laba, cukup diam ditengah jaring, rezeki datang nempel ke jaring barulah bergerak memungutnya. Pola ini diadopsi orang memancing. Pemancing ihtiarnya berangkat menuju tempat pemancingan. Nyiapkan kail berserta umpan pancing. Melemparkan mata pancing ke air.
Laba-laba, ihtiar mereka merajut jaring, merentang jaring ditempat yg banyak calon rezeki.
Kata kunci siapkan sarana ini mrpk ihtiar. Menunggu, karena yakin.

BERGERAK.
Semboyan mereka rezeki harus dicari, mencarinya dengan bergerak. Beda dg mancing. Harus berlama diam disatu lokasi. Kalau sdh lama dilokasi itu tak disenggol ikan pindah ketempat lain.

Ada yg nganut faham laba-laba,
Ada yg nganut faham cecak, yakin mesti dpt rezeki, walau rezeki terbang sdng si cecak nempel di dinding. Kata kunci yakin.
Ada yg nganut faham "ayam kampung" rezeki harus di kais. Harus usaha sejak Syuruk sam matahari terbenam. Kata kunci ikhtiar.

Subhanallah kita sbg manusia, mahluk yg diciptakan lbh baik dari mahluk lain, tentu lbh tersedia rezeki kita sdgkan mahluk lainnya saja Allah atur rezekinya;
Allah SWT berfirman:

وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَآبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ  رِزْقَهَا  ۖ  اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 60).

Khusus IHTIAR, Jangankan kita sbg manusia biasa, sedang ibunda Nabi ISA  dlm keadaan sdh kepayahan akan melahirkan saja msh diperintahkan Allah berihtiar:
وَهُزِّيْۤ  اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا
"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu."
(QS. Maryam 19: Ayat 25)

Nah,..... mari kita tetap berihtiar walau usia sdh senja apalagi msh belia dg penuh keyakinan kpd Allah
pemberi rezeki.

Smg kita sepanjang hayat masih terkadung badan tetap sanggup berihtiar mencari rezeki, dg kiat mencari rezeki bagaikan lebah.
Lebah hanya mencari rezeki dg cara yg baik, buktinya hinggap di kembang tak merusak kembang yg dihinggapi bahkan membantu penyerbukan. Ranting lapukpun tak kan patah dihinggapi lebah.
Lebah hanya mengambil makanan yg baik-baik dan tak di makan sendiri mesti dibawa pulang dikumpulkan disarang untuk seluruh keluarga.
Makanan tdk dihabiskan walau sdh disimpan disarang, justru tersisa untuk mahluk lain termasuk manusia berupa madu.

Wain yakun shawaban faminallah.  Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya). Untuk itu mhn dimaklumi sekaligus dimaafkan, satu dan lain karena kekurangan pengalaman dan ilmu ku. Barakallhu fikum. Wallahu 'alam bishawab.
Aamiin.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment