Friday 6 July 2018

Menggapai Rahmat.

Alhamdulillah berkat DUMAY, dlm keadaan berbaring sakit selama 4 Sabtu belakangan ini baik di rumah maupun di RUMKIT, ku msh dpt mengunjungi para sahabat handai melalui tulisan.
Sabtu ini berkat dukungan do'a keluarga, sahabat handai, penyakitku sdh menuju penyembuhan. Kukunjungi lagi para pembaca smg berkenan kiranya membaca artikel2 ku. Seraya ku ucapkan terima kasih banyak atas do'anya.
Konsep hidup agar selamat dunia dan akhirat, dapat ditempuh dg 3 langlah:
1. menta’ati Allah dan rasul-Nya.
2. Memohon ampun atas segala dosa.
3. Beramal sosial dg tenaga, ilmu, jiwa dan harta.
ad. 1. Menta'ati Allah dan RasulNya.
Yakin bahwa Allah yg mengutus Muhammad sbg Rasul. Sehari-hari ucapan orang ini:
"Radhitu billahi Rabba, wabil islami diina, wabi Muhammad sallahu 'alaihi wassalami nabiya" (Aku rela Allah sbg Rabb ku, Islam sbg agamaku, dan Muhammad s.a.w. sbg Nabiku.) Selanjutnya yakin akan kebenaran ajaran agama yg dianutnya, maka sbg konsekwensinya menta'ati semua aturan, perintah dan larangan dari agama tsb. Berupaya mengikuti sunnah Rasul sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Sekuat tenaga menjalankan perintah Allah, semampunya meninggalkan larangan Allah.
Mereka memenuhi anjuran surat Ali Imran 132.
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat."
Mereka ini akan menerima janji Allah diberi rahmat. Sbgmn diketahui bahwa masuknya seseorang ke dlm surga bukanlah lantaran ibadahnya, bukan lantaran sadakahnya, bukan lantaran jihadnya, melainkan hanya karena "rahmat Allah". Tentu saja dmkn jg kehidupan dunia, bila disertai "rahmat Allah", akan aman sentausa sukses dan selamat.
ad. 2. Memohon ampun atas sgl dosa. Petunjuk ini dpt dicermati dari surat Ali Imran 133 dan 135.
وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui"
*) Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil.
Setiap berbuat dosa sgr minta ampun, baik atas kesalahan kpd Allah berdampak mencelakan diri sendiri maupun orang lain.
Kalau dosa mencelakan diri sendiri, berdampak menyusahkan hati/persaan sendiri. Hati/perasaan yg susah membuat tidak bahagia diri.
Apalagi dosa yg menyusahkan orang lain, malah dua pihak yg dibuat tdk bahagia.
Sekeras keras hati manusia, setelah berbuat dosa mesti membekas di lubuk kalbu yg paling dalam. Bekas2 kesusahan diri terakumulasi bakal menjadi biang tak bahagia, mrpk lantaran tdk selamat didunia dan juga diakhirat. Jauh dari "Rahmat Allah"
ad. 3. Beramal sosial dg tenaga, ilmu, jiwa dan harta.
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Hati menjadi lapang, bila selalu dihiasi dg membahagiakan orang lain dg jalan infak, sadakah baik dg harta, tenaga maupun nasihat yg baik, membagi ilmu. Hati juga kan tak berbeban bila amarah dpt dicegah, manakala ada orang bersalah kpd dirinya, langsung dimaafkan.
Hati yg lapang, hati yg tak berbeban karena menyimpan amarah, mrpk pemicu kebagiaan dunia akhirat sbg kunci keselamatan dunia akhirat, mrpk rahmat Allah.
Bgt langkah ikhtiar, mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Insya Allah, menggapai rahmat Allah.
Smg Allah sll merahmati qt semua mencapai selamat didunia dan akhirat. Barakallahu fikum. Wslm. M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment