Tuesday 30 January 2024

Mencegah IMAN Berpindah

Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.221.01.24 Jangan tinggalkan berjamaah. Sendiri kadang iman berpindah. Tetaplah ibadah yang Istiqamah. Agar setan tak dapat menjamah. سَا بِقُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَآءِ وَ الْاَ رْضِ ۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِا للّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ "Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." (Al-Hadid ayat 21) Surga itu luas, seluas langit dan bumi. Penghuninya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Iman itu diwujudkan dalam bentuk TAQWA. Peruntukan surga buat orang taqwa: وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ (surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa). Ali Imran ayat 133: Hendaklah diingat bahwa beriman dan taqwa di atas, haruslah dilaksanakan secara kontinyu dan konsisten, terminology agama, "ISTIQAMAH". Tidak boleh tempo2 beriman dan bertaqwa, dilain waktu iman dikebelakangkan taqwa dikesampingkan. Sebab tak seorangpun tau kapan maut datang menjemput. Boleh jadi maut terjadi di sembarang kondisi. Umpamanya maut datang pas awak dalam kondisi iman sedang merosot selaras dengan melorotnya iman tentu taqwapun hilang. Urunglah diri menghuni surga. Iman itu berpindah manakala ybs melanggar larangan agama. Seperti disabdakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Hurairah r.a. (HR. Bukhari dan Muslim): لاَ يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ (Tidaklah beriman seorang pezina ketika ia sedang berzina). Jadi pas sedang berselingkuh, iman langsung hilang. Awak mati, maka matinya dalam keadaan tidak beriman. وَلاَ يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ، (Tidaklah beriman seorang pencuri ketika ia sedang mencuri). Kalau, sedang mencuri/korupsi disaat itu si pelaku imannya hilang. Bila dijemput maut, agaknya surgapun luput. وَلاَ يَشْرَبُ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ (Tidaklah beriman seorang peminum khamar ketika ia sedang meminum khamar). Kalau tengah minum yang memabukkan, menggunakan obat terlarang juga iman ybs. sedang terbang. Umpamanya mautpun datang. Kesempatan masuk surgapun melayang. Kalau begitu misalnya seorang sedang selingkuh, sedang melakukan korupsi, sedang mabuk2an, menggunakan obat terlarang, saat itu pula imannya TERBANG BERPINDAH tidak berada lagi di dalam diri. Inilah barangkali maksud Nabi Muhammad .s.a.w. memberitahukan bahwa dapat saja seseorang kurang sehasta lagi masuk surga, lalu batal. "................................... إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ "sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. .(Riwayat Bukhari dan Muslim). Ngeri juga yaa!!!, bagi yg rajin ibadah, bila kecele diakhir perjalanan umur, bisa saja batal mendpt surga. Oleh karena itu; nampaknya kuncinya adalah ISTIQAMAH dalam beribadah, ISTIQAMAH juga menjauhi larangan agama, sehingga iman dan taqwa selalu terjaga, dengan demikian tidak ada peluang terbangnya iman berpindah dari dalam qalbu, Semoga Allah senantiasa memelihara kita semua selalu dapat beribadah dengan ISTIQAMAH dan diberikan kekuatan selalu dapat berjamaah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 20 Rajab 1445.H. 31 Januari 2024.

No comments:

Post a Comment