Tuesday 16 January 2024

KUCING dan TIKUS kini sudah tidak ber MUSUHAN

Dirangkai: M. Syarif Arbi No.1.217.01.24 Kini keadaan sudah beda, generasi milenial kucing dan generasi milenial tikus sudah ndak musuhan lagi. Tak punya data pasti kapan traktat perdamaian mereka dimulai. Namun demikianlah kenyataannya kini. Bahkan sudah ada vidionya, bagaimana seekor kucing menghindarkan diri dari tikus. Ada juga vidionya kucing temanan sama tikus, sama2 nyantap makanan sewadah. Zaman kekecilanku (masih anak2), kucing begitu melihat kelebat tikus, dengan sigap mengejar, menangkap tikus itu, membunuhnya. Walau belum tentu tikus itu dimakannya. Pokoknya kucing berseteru benar terhadap bangsa tikus. Mungkin mereka dapat wasiat dari Ortu masing2 "bila ketemu tikus tangkap dan bunuh". Begitu juga mungkin bangsa tikus di wanti2 ortu mereka masing2 "jangan berani sama kucing, cepat sembunyi bila lihat atau tercium bau kucing". Makanya kucing jaman doeloe kalau akan berak, sebelumnya lebih dahulu menggali tanah dibuat lubang seperlunya. Setelah kotorannya dikeluarkan masuk dalam lubang, segera ditimbun dengan bekas galian, sehingga bau tidak lagi keluar, mungkin maksudnya agar bangsa tikus tidak dapat mengetahui keberadaan kucing disekitarnya. Berhentinya bermusuhan antara kucing dengan tikus ini, bukan mustahil adanya campur tangan manusia. Salah satu penyebabnya mungkin karena manusia telah membiasanya kucing2 peliharaan diberi menu makanan bukan daging, misalnya diberi makan nasi dicampur dengan ikan laut. Atau adapula penyayang kucing yang sengaja memberikan “Excel Pet Food”, buat kucing kesayangannya. Naah kucing jadi pada kenyang, jadinya si kucing jadi malas untuk mengejar tikus buat disantap. Hewan, kalau sudah kenyang ya sudah, seperti Harimau misalnya, kalau sudah kenyang lalu tidur, umpamanyapun ada sekawanan Rusa melintas, dicuwekin saja. Beda dengan manusia, selagi dapat bila ada kesempatan harta dikumpulkan untuk dimakan di kemudian hari, sebab manusia dapat menyimpan. Bila berburu di hutan ketemu serombongan Rusa, sedapat mungkin semua Rusa dibunuh dagingnya diawetkan. Demikian juga bagi manusia yang lemah imannya, bilamana ada kesempatan menghimpun harta benda akan serakah, seperti hadits berikut: عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِمَكَّةَ فِى خُطْبَتِهِ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَقُولُ « لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ Dari Ibnu ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Ibnu Az Zubair berkata di Makkah di atas mimbar saat khutbah, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Allah Maha Menerima taubat siapa saja yang mau bertaubat.” (HR. Bukhari no. 6438). Hewan kegemarannya terbatas di dua hal yaitu kebutuhan perut dan reproduksi. Beda dengan manusia aneka macam kegemarannya, kecintaan manusia di dunia ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنٰطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعٰمِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتٰعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُۥ حُسْنُ الْمَئَابِ "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Ali 'Imran ayat 14) Semoga meskipun kita berkecenderungan mencitai hal2 tersebut pada Ali Imran ayat 14 di atas, namun dapat terkendali, ketika pemenuhan kecintaan tersebut masih dalam koridor iman sehingga diridhai Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 6 Rajab 1445.H. 16 Januari 2024.

No comments:

Post a Comment