Friday 26 January 2024

Suara DIBILIK Suara

Rangkuman: M. Syarif Arbi. No: 1.220.01.24. Pemilu 2024 sebentar lagi, dibilik suara berukuran 60 x 50 x 60 disitu disediakan alat penusuk, semacam meja yang tingginya sepantas orang dewasa berdiri, cukup untuk meletakkan gambar yang akan dipilih. Tiba giliran diri masuk ke bilik suara itu, tak ada orang lain yang dapat melihat siapakah yang kita pilih, yang mengetahui hanya diri sendiri dan Allah. Mungkin perlu dipertanyakan kepada diri, untuk apa kita memilih, kenapa kita memilih siapa yang kita pilih, apakah yang kita pilih adalah jujur dari hati yang tulus ikhlas, apakah ada karenanya, misalnya “kalau tidak memilih …… (siapa) maka akan …… dan seterusnya……….. Disinilah pertanggungan jawab pribadi sepenuhnya akan diminta bagi setiap diri. Pertanggungan jawab itu akan dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Di dunia wujud pertanggung jawaban itu, berupa peran kita menentukan keadaan bangsa dimasa yang akan datang, sekurang-kurangnya lima tahun ke depan. Andaikan pilihan sudah jatuh kepada pemimpin yang diyakini akan membawa kebaikan, namun karena yang memilih yang sama dengan pilihan kita ternyata sedikit, sehingga kalah……… apa boleh buat, tapi kita telah berbuat. Jauh sebelum menentukan pilihan, orang bijak akan menetapkan pilihan dengan rasional sejauh mungkin menghindari menetapkan pilihan atas dasar emosional. Memilih dengan rasional (untuk Pemimpin bangsa kedepan) dapat dilakukan dengan Teknik membanding dari pasangan2 calon yang ada. Kita semua yakin pasangan2 calon adalah putra2 bangsa yang terbaik, kalau tidak manalah mungkin disodorkan sebagai calon pemimpin bangsa. Dari calon2 tersebut tentu ada yang terbaik dari yang baik, untuk itulah lakukan pertimbangan dengan rasional, misalnya dengan menggunakan matrix. Tentukan sejumlah indikator untuk dinilai, untuk calon2 tersebut misalkan ada enam atau tujuh indikator. Berikan nilai dari indikator2 tersebut untuk masing2 pasangan. Tentu, setiap pasangan ada kelebihan dan ada kekurangannya. Terakhir jumlahkan hasil penilaian itu, pilihan anda akan jatuh kepada pasangan point tertinggi (menurut penilaian anda). Setiap orang akan berbeda memberikan point2 pada indikator tersebut, namun anda telah memilih sesuai panggilan hati nurani anda, setidaknya itulah pilihan yang terbaik menurut anda. Sekali lagi walaupun kalah anda dapat mempertanggung jawabkan kepada Allah bahwa anda telah menentukan sikap untuk memilih yang terbaik menurut anda. Kemenangan dan kekalahan sudah ditentukan Allah, seperti Artikelku no . tangg1,218.01.24 tgl 19 Januari 2024 Dibawah judul “Pemenangnya udah ditentukan” dengan mengutip beberapa firman Allah dan juga hadits bahwa Allah telah menentukan suatu kejadian 50 ribu tahun sebelum penciptaan bumi dan langit, seperti hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin Al Ash radhiallahu’anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ “Allah telah menuliskan taqdir seluruh makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi”. (HR.Muslim no.2653). Yang diminta kepada kita hanya adalah: kemana kita berpihak. Jadinya teringat akan hikayat burung Pipit dan burung Gagak ketika nabi Ibrahim dibakar raja Namrud. Burung Pipit bolak balik menggambil air dari danau, untuk menyiram api yang sedang berkobar. Burung Gagak ngenyek burung Pipit, bahwa apa yang dilakukan Pipit sia-sia, karena tak akan berarti apa2 air dari paruh burung Pipit terhadap api yang berkobar. Burung pipit menjawab bahwa dia tau apa yang dilakukannya tak dapat memadamkan api, tapi dengan tindakannya itu, kepada Allah burung Pipit dapat mempertanggung jawabkan kepada siapa dia berpihak. Dalam hal ini burung Pipit berpihak kepada kebenaran yang dibawa nabi Ibrahim, tidak berpihak kepada Raja Namrud. Demikian juga seharusnya kita semua, setelah mempertimbangkan secara rasional semampu penalaran kita diikuti berdoa agar mendapatkan petunjuk Allah untuk mengikut hal yang benar, dan menghindari hal yang salah. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. (Ya Allah tunjukilah yang benar itu benar, berikan kemampuan untuk mengikuti kebenaran itu, selanjutnya tunjukanlah yang salah itu salah, tolong berikan kekuatan untuk menghindarinya) Sejalan dengan perintah Allah kepada seluruh orang yang beriman: يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (Surat 9 At-Taubah; ayat 119). Semoga Allah senantiasa memberikan hal yang terbaik buat bangsa Indonesia. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 16 Rajab 1445.H. 27 Januari 2024.

No comments:

Post a Comment