Thursday 10 August 2023

SETAN mudah menggoda MANUSIA

Setan itu terdiri dari dua golongan, yaitu dari bangsa Jin dan Manusia. Makhluk sasaran godaan Setan adalah manusia, mungkin Setan tak akan menggoda Jin, juga tidak menggoda hewan dan tumbuh2an. Setan dari golongan Jin disebut Iblis, target godaannya manusia, demikian juga Setan dari golongan manusia juga sasaran godaannya adalah sesama manusia. Manusia menjadi mudah tergoda setan penyebabnya adalah: Pertama; karena manusia diciptakan Allah sangatlah lemah: وَخُلِقَ الْاِ نْسَا نُ ضَعِيْفًا “dan manusia diciptakan (bersifat) lemah." (An-Nisa' ayat 28). Kelemahan manusia, sejak dari mulai kelemahan phisik, tidak sekuat dibandingkan dengan beberapa jenis hewan. Tenaga tidak begitu kuat, pencernaan, penciuman, pendengaran semuanya dalam keadaan lemah. Kelemahan manusia inilah menjadi pintu masuk bagi setan baik dalam wujud Jin dan manusia menggoda, jika di dalam diri tidak dibentengi dengan kekuatan iman. Tidak sedikit orang yang lemah dalam perekonomian menjadi luntur imannya berbuat kriminal, atau menukar keyakinan hanya untuk dapat bertahan hidup. Sebaliknya tidak sedikit orang kaya raya dan berpangkat tinggi terperosok ke jurang kehinaan, tergoda setan karena dengan kekayaannya, dengan pangkatnya memperturutkan hawa nafsu. Kedua; karena manusia itu diilhamkan Allah dalam qalbunya dengan dua kecenderungan keinginan yaitu “jalan kejahatan” dan “jalan ketaqwaan”: فَأَلْهَمَهَا فُجُو رَهَا وَتَقْوٰىهَا "maka Allah mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya," (Asy-Syams ayat 8). Buat manusia karena terbentang dua jalan tsb di atas, maka adalah wajar setan dapat masuk melalui pintu kejahatan, dengan membisikkan kesenangan2 jika berbuat jahat, akan tetapi setelah awakpun terperosok ke jurang kehinaan, dimurkai oleh Allah, setanpun berlepas tangan; قَالَ إِنِّى بَرِىٓءٌ مِّنْكَ إِنِّىٓ أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعٰلَمِين ……………….” “……………….ia berkata, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam”. (Al-Hasyr ayat 16). Sebaliknya potensi manusia yang menempuh jalan taqwapun tidak sedikit, beruntunglah mereka yang memilih jalan ketaqwaan, karena setanpun tak sanggup menggoda orang taqwa dapat dilihat dialog Allah vs Iblis dalam surat Shad (surat ke 38) ayat 72 sampai 76 selanjutnya di ayat 77 dan 78 Allah usir iblis dari surga diikuti dengan kutukan. Di surat Shad 79, 80 dan 81, Iblis mohon penangguhan, dikabulkan Allah. Akhirnya di ayat ke 82 dan 83 seperti dikutip dibawah ini Iblis menyatakan akan menyesatkan manusia: قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ "(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya," (Shad, ayat 82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ "kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka."" (Shad, ayat 83) Ketiga; karena manusia mesti diuji, agar Allah dapat memilah siapakah yang benar imannya: أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوٓا أَنْ يَقُولُوٓا ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji?" (Al-'Ankabut ayat 2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ  ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِينَ "Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."(Al-'Ankabut ayat 3). Sehubungan dengan kelemahan manusia yang ketiga diatas, bagi manusia yang memilih jalan taqwa tidak dengan mudah, tidak cukup hanya dengan niat dihati untuk melakukan kebaikan, tidak cukup hanya dengan ucapan akan beriman, sekalipun juga diikuti dengan niat, bila belum direalisasikan dalam perilaku dan perbuatan, dalam bahasa agamannya dengan amal shaleh. Allah akan menguji, tekat dan niat, Allah akan menguji perkataan apakah benar2 ditepati, perbuatan baik apakah benar2 dari segi keikhlasannya. Dimana Allah juga telah memberlakukan pengujian kesungguhan manusia yang mengaku beriman dan taqwa bagi umat terdahulu. Keempat; karena Iblis sejak terusir dari surga, dimurkai Allah telah memohon kepada Allah untuk menjerumuskan manusia: ثُمَّ لَءَاتِيَنَّهُمْ مِّنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمٰنِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ  ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شٰكِرِينَ "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."" (Al-A'raf ayat 17). Setan dalam wujud Iblis/Jin dan manusia menggoda dari empat arah: Dari Depan; secara singkat a.l. diberikan bayangan bahwa masa depan penuh dengan kesulitan jika tidak mempunyai harta yang banyak, maka harus dapat mempersiapkan diri menghimpun harta benda dengan cara apapun. Kesempatan tak akan terulang, gunakan selagi bisa walau dengan cara yang tidak benar…….. Dari Belakang; Juga secara singkat a.l. Setan membisikkan ke dalam diri bahwa kesuksesan kita adalah usaha kita, jerih payah kita semata, karena kepintaran kita di masa lalu, sehingga menafikan peran Allah atas kesuksesan. Selanjutnya sombong dan bila ada kerabat minta bantuan, dengan ringan mengatakan bahwa masa lalu anda pemalas, coba lihat saya ……….. . Setan dalam wujud manusia tak kurang menambah sombongnya orang sukses dengan memuji, menyanjung, seolah2 hanya kita lah yang paling hebat dan ………... Dari Kiri; Orang2 lain yang sukses, misalnya rival bisnis, bahkan tetangga. Setan membisikkan bahwa sebenarnya dianya hanya……….., anda seharusnya lebih hebat dari mereka, karena anda lebih ini dan lebih itu dari mereka, kenapa anda kalah. kitapun dilupakan oleh bisikan setan bahwa rezeki masing2 sudah ditetapkan Allah. Dari Kanan; bisikan setan dalam wujud iblis dan manusia dapat berupa sahabat dekat, anak dan istri atau suami, membandingkan kesuksesan orang dengan keadaan kita, mendorong untuk berbuat sesuatu yang kadang tidak halal demi memenuhi bisikan setan melalui orang dekat, partner dalam bisnis mengejar kesuksesan yang dicapai orang lain. Semoga dengan mengetahui sekelumit penyebab mudahnya setan dalam bentuk jin dan manusia masuk kedalam diri kita untuk menggoda seperti diungkap diatas, kita dapat menghindarkan diri dari godaan setan seperti yang dianjurkan Allah dalam surat An-Nas: قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاس *ِ مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاس * مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاس *ِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس (سورة الناس) "Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Rajanya manusia. Sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) Setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) JIN dan MANUSIA." (An Naas: 1-6) آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. 22 Muharram 1445H. 10 Agustus 2023. (1.176.08.23)

No comments:

Post a Comment