Friday 18 August 2023

BERBUAL

Kuperkenalkan bahasa kampungku “BERBUAL”, jenis berbohong yang tak merugikan, biasanya digunakan mengisi waktu, misalmya di pos ronda malam. Atau istirahat ketika gotong rayong di sawah atau membangun rumah, semacam hiburan pelepas lelah. Di pos ronda malam; pembual "A" menceritakan bulan lalu dia memancing ke laut, pas laut sedang teduh tidak berombak besar. Setelah hampir se jam, kailnya termakan ikan. ikanpun dikendalikan (bahasa setempat diajar) sambil memperpendek senar pancing, sampan terpaksa ngikuti larinya ikan sampai ke laut lepas ndak nampak lagi pantai. Begitu senar samakin pendek, mulai nampak ikannya. Yaaa ampun panjangnya ikan dua kali panjang sampannya, dapat dibayangkan besarnya ikan itu. Kalau di naikan ke sampan tentu ndak mungkin. “Sampai berkeringat kumemutar otak”, kata si pembual, akhirnya ditemukanya akal, ikannya di giring menuju pantai. Setelah ikan terdampar di pantai, orang sekampung mengetah (bahasa daerahku me-motong2) tu ikan, untuk diambil dagingnya disilahkan diambil masing2 gratis, “kecuali kepalanya di bawa pulang ke rumah, pengen ku gulai”, si pembual A menutup cerita. Pembual B; sama sekali ndak nunjukkan keheran, atau berdecak kagum, lalu membalas berbual. Dia berkisah; “pagi itu pas hari minggu, iseng2 agar keringat keluar, saya nyangkul di tanah kusong di belakang rumah bakal kutanami singkong. Lumayan luas tanah 60 depak x 60 depak (sedepak -/+ 170 cm). Ku mulai mencangkul dari tepi sebelah timur, agar dapat sinar mentari pagi. Baru dapat belasan ayunan, cangkul terkena besi, kugali lebih dalam ternyata kuping kuali. Semakin dalam kugali kuping kuali itu ndak dapat di cabut, rupanya masih melekat badan kuali, sampai lewat tengah hari kuberhentikan menyusuri kuping kuali itu, biar sudah nampak badan kuali sedikit. Iseng2 malam harinya kuceritakan ke ketua RT, rupanya jadi perhatian, hari minggu berikutnya dikerahkan gotong royong warga RT yang lelaki dewasa untuk menggali lahan di belakang rumahku, mereka tertarik karena mungkin ada harta karun. Sejam lagi maghrib, baru ditemukan kuping kuali yang sebelah lagi berada di sebelah barat, jarak 55 depak dari kuping kuali yang kutemukan minggu lalu di sebelah timur. Penggalianpun focus di lingkaran kuali, akhirnya jerih payah warga RT berhasil mengangkat kuali berdiameter 55 depak itu”. Pembual “A”, kumentar: "besar sekali kuali itu". Pembual “B” nyahut, “cukuplah untuk masak gulai kepala ikan hasil kau memancing”. Ini contoh berbohong yang tidak ada pihak yang dirugikan, istilah kampungku "pembual". si “A” dan si “B” berbalas "bual". Ada beberapa jenis berbohong diantaranya: 1) Bohong yang tidak merugikan siapun juga. Hanya untuk senang2, mengibur, pihak yang dibohongi sejak awal tau itu berbohong dan justru teman seperti ini sering ditunggu kehadirannya ketika ada pertemuan santai. Dapat dipersamakan dengan “BERBUAL” seperti telah ditulis di atas. 2) Bohong yang bertujuan merugikan pihak lain, menguntungkan diri sendiri atau pihak lain. Belum dibahas di artikel ini. 3) Bohong yang ujung2nya merugikan diri sendiri, karena harus berbiaya. Insya Allah akan ditulis tersendiri. 4) Bohong yang memungkinkan merugikan orang lain dan juga merugikan diri sendiri, dikesempatan lain insya Allah akan di ceritakan. Rupanya berbohong, kadang kala melekat di diri sebagian orang merupakan hobi, ada juga merupakan gangguan psikologis, istilah khusus bagi orang yang selalu berbohong, yaitu mythomania atau psedulogia fantastica. Kebohongan umum biasanya dilakukan karena berbagai alasan, seperti menutupi sesuatu dalam dirinya atau sebuah kesalahan, sebagai salah satu cara memperoleh keuntungan, dan adanya rasa tidak percaya diri sehingga terpaksa berbohong agar menjadi lebih disukai, Juga kebohongan biasanya dilalukan orang mengenai hal- hal seputar perasaan, pendapatan, pencapaian, kehidupan seksual, dan mengenai usia. Ada juga kebohongan mengenai sesuatu yang berasal dari imajinasi belaka. Untuk menyakinkan orang lain akan imajinasi itu, digabungkan dengan fakta yang ada, kadang minta disaksikan seseorang. Orang2 yang diminta menyaksikan, kadang sekelompok orang karena sesuatu hal (dalam case tertentu menerima imbalan) meng iyakan kebohongan itu. Berbohong ternyata dalam kaidah agama ada yang diperbolehkan sebagai dispensasi untuk situasi tertentu. Ada tiga kondisi seorang Muslim boleh berbohong sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (1939) dan Abu Dawud (4921): عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ رضي الله عنها قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( لَا يَحِلُّ الْكَذِبُ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ : يُحَدِّثُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ لِيُرْضِيَهَا ، وَالْكَذِبُ فِي الْحَرْبِ ، وَالْكَذِبُ لِيُصْلِحَ بَيْنَ النَّاسِ ) . والحديث صححه الألباني في صحيح الترمذي . Dari Asma’ binti Yazid radhiyallahu ‘anha, ia berkata,”Rasulullah bersabda,’Berbohong itu tidak halal dilakukan kecuali dalam tiga keadaan: seorang suami berbicara kepada istrinya agar istrinya itu ridha, dan berbohong dalam perang dan berbohong dalam rangka memperbaiki hubungan di antara manusia.’ Bila menyadari bahwa anda mungkin memiliki semacam penyakit gemar berbohong yang tidak terkelompok dalam hal yang dihalalkan oleh syariat, anda perlu untuk berubah dan memperbaiki diri. Dukungan orang terdekat juga dapat membantu keberhasilan menghilangkan kebiasaan berbohong diikuti dengan do’a: اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. 3 Safar 1445H 19 Agustus 2023 (1.179.08.23)

No comments:

Post a Comment