Thursday 17 November 2022

RAHASIA sakit bagi MANULA

Hampir setiap manula punya penyakit kronis, ada yang sekaligus empat penyakit, misalnya buat kaum lelaki, terkena Diabetes, Prostat, Darah tinggi, gangguan pencernaan. Begitu pula kaum nenek-nenek, kena penyakit persendian, kolesterol, migrain, pencernaan dan macam-macam lagi penyakit kronis lainnya. Walau tak sedikit juga manula berusia di atas 70, di atas 80 masih sanggup nyetir mobil sendiri, sehat afiat. Tapi ini hanya sebagian kecil. Ternyata bagi yang berpenyakit kronis itu ada rahasia hikmah yang terkandung di dalamnya. Karena selalu dirundung sakit, dirinya tak henti-hentinya berdzikir, tak henti hentinya mengingat Allah siang dan malam. Tentu hal itu merupakan kesempatan yg diberikan Allah, akan membawa kebaikan bagi kehidupan akhirat yang bersangkutan. Sedangkan manusia mau tidak mau, suka tidak suka, pasti akan memasuki kehidupan akhirat melalui pintu gerbang maut, baik yang sakit-sakitan akhirnya meninggal, juga yang sehat-sehat dapat saja langsung tiba-tiba meninggal.  Ada teman yang sering sakit-sakitan, lantas dianya sebagai manusia, kadang mempertanyakan, kenapa do’anya untuk minta kesembuhan belum juga terijabah. Guna menjawab pertanyaan teman di atas, bagus dijadikan acuan contoh cerita seorang yang sedang makan di sebuah rumah makan ketamuan pengamen. Sedang asik, menikmanti makanan yang dipesan, apalagi dengan pasangan, datang seorang pengamen membawa alat pengiring nyanyian ala kadarnya berupa botol Aqua diisi pasir. Meluncurlah dari mulutnya tembang yang tak tentu karuan bait dan syairnya dibalut oleh suara yang sember/sumbang tak enak mendarat di telinga. Mungkin bila seseorang itu adalah anda, anda akan segera merogoh kantong mengambil recehan ala kadarnya, agar si pengamen lekas pergi, atau berguman “maaf-maaf”, supaya pengamen cepat berlalu. Bagaimana kalau yang datang ngamen, seorang lelaki tampan berpakaian sopan didampingi pula seorang perempuan cantik berpakaian rapi. Si lelaki memain kan alat musik yang enak didengar suaranya, sementara pengamen putri menembangkan lagu, kebetulan lagu nostalgia anda yang sangat anda gandrungi. Tentu anda tidak segera merogoh kantong untuk mengabulkan tujuan dari si pengamen untuk mendapatkan upah atas jasanya yang tak dipesan itu. Anda mungkin akan menunggu sampai lagu itu sampai syair terakhir. Dapat juga terjadi jika benar-benar anda menikmati lantunan suara dan iringan musiknya, anda akan pesan lagi satu lagu lain yang juga nostalgia anda. Itulah perumpaan bagi do’a seorang manula yang mungkin belum dikabulkan dengan kesembuhan. Allah yang mempunyai hak mutlak mengabulkan do’a, menyenangi do’a anda yang sakit-sakitan itu. Allah yang mempuyai kuasa mutlak mengijabah do’a menyenangi dzikir-dzikir anda setiap saat menjelang berakhirnya usia anda, agar nanti terkumpul do’a anda itu untuk dikabulkan nanti di akhirat kelak. Pantas sebagai bahan renungan peringatan Allah dalam surat Ar-Ra’d 22 dalam konteks salah satu syarat orang2 yang akan dimasukkan kedalam surga bersama orang shaleh dan seluruh keluarganya adalah orang yang sabar dalam menantikan anugerah Allah: “……………………………."وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِم "Dan orang yang sabar karena mengharap keridaan Tuhannya,………...” Dalam hal berdo’a, dengan penuh kesabaran menantikan akan terkabulnya do’a. Jika do’a belum terkabul dengan sabar menerima ketentuan Allah tentang penyakit yang diderita, dengan tetap berprasangka baik terhadap Allah. Selanjutnya atas penyakit yang diderita; melalui prasangka baik terhadap Allah, bahwa boleh jadi penyakit yang diderita akan membawa hikmah kebaikan untuk si penderita sakit. Kadang hikmahnya itu baru diketahui dikemudian hari. Sebagai bahan renungan baik dicermati surat Al-Baqarah ayat 216: وَعَسٰىٓ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ  ۖ وَعَسٰىٓ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ  ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون………………………..” “……...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Guna lebih membesarkan hati bagi pembaca manula yang mungkin berpenyakit kronis, sudah ikhtiar maksimal, do’a-pun optimal telah dipanjatkan namun belum juga sembuh; baik dicermati hadits berikut ini: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660) Dengan diketahuinya RAHASIA penyakit sebagian MANULA seperti sedikit dikemukakan di atas, kiranya menjadikan semangat kesabaran kita para manula yang mungkin tengah mengalami sakit-sakitan. Ketahuilah bahwa bagaimanapun juga semuanya akan berakhir, yang penting berakhir dengan keadaan baik, bahasa agama “husnul khatimah (حسن الخاتمة)”. Semoga MANULA, umpamanyapun digandrungi penyakit2 kronis, tetap dapat menggunakan sisa2 nafas yang diberikan Allah untuk dapat beribadah semampunya sekurangnya berdzikir. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 22 Rabiul Akhir 1444 H. 17 November 2022. (1.061.11.22)

No comments:

Post a Comment