Tuesday 15 November 2022

KESEMPATAN buat MANULA

Baik dibaca oleh para “manula” Boleh juga dibaca pra “Lansia” Tidak dilarang membacanya “para pemuda”. Kalau terbaca oleh anak menjelang dewasa insya Allah tdk akan berbahaya. Seorang temanku sekitar duapuluh lima tahun lalu, kini sudah tiada, sering mengeluhkan, kalau malam sekitar pukul dua atau tiga dini hari terbangun dan tak dapat tidur kembali. Keluhan temanku yang usianya 10 tahunan lebih tua dariku itu kukomentari “abang patut bersyukur berarti Allah memberi kesempatan abang untuk lebih banyak shalat malam, agar abang banyak berzikir”. Jawabanku itu dijawab senyum serta mengatakan: “mulai,……., mulai,…… mulai masuk sindirannya”. Memang sobatku ini paling akrab denganku dan banyak membantuku ketika aku masih merintis hidup ini, beliau kurang aktif shalat, namun do’aku semoga Allah mengampuni segala dosanya, menerima amal kebaikannya yang lain. Banyak kebaikan lainnya dalam hubungan kemasyarakatan dan persahabatan, utamanya dengan ku. Allah tentu akan memperhitungkan semuanya dengan baik, sebab Allah akan memperhitungkan segala kebaikan kendati hanya sebesar atom sekalipun. Orang dengan usia manula, sebagian besar telah berkurang kelelapannya tidur di malam hari, ku tak punya data konkrit, berapa persen manula sering terbangun malam seperti sohibku itu. Tetapi banyak cerita rekan-rekan di usia enampuluhan keatas mempunyai kebiasaan terbangun tinggal sepertiga malam terakhir itu, termasuk tetanggaku yang kebetulan bukan seagama. Ada juga temanku (enampuluhan) menceritakan, bahwa dianya memanfaatkan terbangunnya tengah malam, membaca buku-buku dan juga menyusun tulisan buku. Banyak sudah karya tulis temanku itu terpublikasi, berkat sering terbangun diujung malam. Sayangnya itu teman tidak menggunakan untuk shalat malam dan berzikir seperti saranku buat salah seorang sahabatku. Namun tentu saja apapun kegiatan yang dilakukan seperti menulis buku layaknya temanku yang satu ini, semoga bila diniatkan untuk ibadah, Insya Allah mendapatkan nilai kebaikan dari Allah SWT. Aamiin. Walaupun belasan judul buku temanku ini bukan buku-buku agama seperti karya Imam Ghazali. Biasanya buku2 bukan buku ajaran agama, “up to date” nya, sangat tergantung waktu. Tidak akan sesuai lagi setelah 5 sampai 10 tahun yang akan datang. Andaikanlah buku-buku agama, tentu merupakan amalan jariah yang manfaatnya dinikmati penulis terus menerus walau telah berpulang ke rahmatullah. Lagi pula buku-buku ilmu pengetahuan duniawi, dalam hal nyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, buku-buku yang dapat diajadikan acuan harus terbaru, sekurangnya terbit 5 tahun sebelum tanggal karya ilmiah yang akan disusun. Jadi besar kemungkinan buku-buku temanku itu kini tak lagi akan ikut dalam pusaran buku beredar di khasanah perbukuan. Sementara temanku itu tak mungkin merevisinya karena telah lebih dari sepuluh tahun wafat. Beda dengan buku-buku agama, setua apapun buku itu akan masih relevan untuk dijadikan referensi. Kapan sih, manusia itu tergolong manula? Mengacu kepada usia manusia zaman sekarang adalah rata2 70 an tahun, menurut BPS rata2 AHH (angka harapan hidup) penduduk Indonesia 73,5 tahun (data tahun 2021). Rasulullah SAW sendiri pernah mengabarkan usia kebanyakan umatnya yang berkisar antara 60-70 tahun. عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ رواه الترمذي Artinya, “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi). Oleh karena itulah barangkali usia 40 tahun sudah masuk usia yang oleh Allah dlm surat Al-Ahqaf 15 sudah dianjurkan untuk mulai berdo’a seperti ini: رَبِّ أَ وْ زِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَـٰلِحًۭا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِين "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". Naaah saudaraku pembaca yang budiman utamanya manula, mari pergunakan kesempatan terbangun lewat tengah malam yang diberikan Allah untuk dapat dipergunakan menambah pundi2 amal berupa dzikir dan shalat merupakan penyempurnaan hubungan baik kepada Allah (hablum minallah). Selanjutnya di siang hari terus menerus menabur kebaikan sesama manusia dan mahluk Allah merupakan perbaikan hubungan sesama manusia (hablum minannas). Semoga Allah mengangkat kita di tempat yang terpuji (مَقَامًا مَّحْمُودًا). آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 20 Rabiul Akhir 1444 H. 15 November 2022. (1.060.11.22)

No comments:

Post a Comment