Sunday 7 March 2021

LANDASAN BERPIKIR.

Landasan berpikir menentukan hasil yg dipikirkan, menentukan cara menyelesaikan masalah, terwujud pada sikap serta aktifitas si pemilik landasan berpikir.


Landasan berpikir dpt dibagi:

Landasan berpikir material.(LBM)

Landasan berpikir intelektual. (LBI).

Landasan berpikir spiritual. (LBS)


LBM yaitu mengagungkan hal yang bersifat material dan harta benda. Yang diburu dalam hidup hanya pemenuhan sebanyak-banyaknya uang, benda, harta, materi. Penilaian sukses cara berpikir LBM apabila kaya, hidup serba berkecukupan, berjabatan tinggi.


LBI memberikan arah berpikir secara rasional, di dlm nya ada tata nilai kewajaran di masyarakat, mengacu pada norma ilmu pengetahuan, dstnya. Kata kuncinya "legal-illegal", "etis-tak etis", "wajar-tak wajar". Strata pendidikan terendahpun manusia dewasa normal memiliki LBI ini. Bila cara berpikir LBI tdk dikombinasi dg cara berpikir LBS, jadinya kesuksesan dicapai yg penting legal dan wajar.


LBS sbg alat ukur, apakah aktivitas memburu benda dg LBM, beraktivitas apapun misalnyapun legal, tetapi tetap di tapis dg saringan apakah tidak bertentangan dg agama, dstnya. kata kuncinya "halal-haram".


Jika hanya menggunakan LBM, manusia berpotensi menjelma jadi koruptor, penipu, perampok dan pelaku kriminal lainnya. Ybs dg menggunakan LBM, bersemboyan kesempatan tak kan terulang, mumpung ada peluang. LBI nya juga digunakan untuk mencari jalan agar perbuatan itu menjadi legal. Tapi ybs menafikan LBS.


Bagi orang beriman diberi pedoman landasan berpikir:


وَا بْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّا رَ الْاٰ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَ حْسِنْ كَمَاۤ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْـفَسَا دَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."

(QS. Al-Qasas ayat 77).


Diperintahkan kpd manusia (tentu dg menggunakan Landasan Berpikirnya) untuk:

1. Mencari pahala akhirat dg harta dunia.

2. Jangan pula mentang2 cari akhirat lalu melupakan bagian kehidupan di dunia.

3. Jangan saking sibuk urusan dunia lalai urusan akhirat.

4. Berbuat baik mencari akhirat dan dunia jangan membuat kerusakan dimuka bumi misalnya:

a.  Mengekploitasi alam berlebihan shg menimbulkan bencana.

b. Mencari rezeki, dg cara menzalimi sesama manusia, shg membuat perpecahan dlm masyarakat.


Ingat rambu2 mencari rezeki.


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."

(QS. An-Nisa' ayat 29).


Idealnya ketiga Landasan Berpikir ini setiap insan mempergunakannya  secara proporsional, insya Allah akan selamat dunia dan akhirat sbgmn do'a senantiasa kita panjatkan:


 رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari adzab neraka."


آمِيّ.... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 23 Rajab 1442 H.

7 Maret 2021.

(742.02.21).

No comments:

Post a Comment