Saturday 5 September 2020

MUSIBAH sbg HUKUMAN:

 Sambungan tulisanku ttg "Musibah sebagai Ujian". Kali ini kuturunkan tulisan "Apakah musibah covid 19 ini mrpkn hukuman Allah". 


Kalau hukuman;  timbul pertanyaan kenapa Allah menghukum. Lalu layakkah ummat manusia di dunia akhir2 ini mendapat hukuman Allah. 


Sepertinya baik dilihat 4 (empat) kriteria ummat manusia yg layak menerima hukuman Allah:


1. Mereka yg menukar nikmat Allah ............... justru untuk bermaksiat kpd Allah.

وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ

Barang siapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."

(QS. Al-Baqarah ayat 211).


Misalnya nikmat Allah berupa kekuasaan dan kekuatan, kekayaan, kejayaan dan kesehatan, justru nikmat2 Allah itu bukannya dipergunakan untuk ibadah, malah untuk memudarkan agama Allah. Misalnya; negara yg kuat, malah bernafsu ingin menghilangkan etnis tertentu yg diciptakan Allah, menekan agama tertentu yg minoritas di Negaranya. Menzalimi warga negaranya yg minoritas itu ketika menjalan ibadah mereka....... Kekayaan  bukannya  dibuat menyantuni orang miskin malah untuk ber-foya2 dan bermaksiat, dstnya......... kesehatan............, kewenangan....... jabatan........

Mereka menukar nikmat dg khianat......


2. Mereka yg mengingkari ayat Allah.

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَا بٌ شَدِيْدٌ ۗ وَا للّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَا مٍ ۗ 

Sungguh, orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh azab yang berat. Allah Maha Perkasa lagi mempunyai hukuman."

(QS. Ali 'Imran ayat 4)


Ayat2 Allah tertulis di kitab suci, dianggap sepi tidak diyakini kebenarannya, bahkan dianggap menghambat kemajuan. Justru berupaya menjauhkan manusia dari memahami ayat2 Allah. Mempersulit perkembangan sekolah2 agama, membatasi pengkajian ayat2 Allah. Agama dikatakan sbg penghambat.......


Sedang ayat2 berupa sunatullah di alam semesta, hanya dipandang sbg hukum alam, bukannya di-imani sbg kekuasaan Allah.


3. Mereka yg mendustakan ayat2 Allah.


كَدَأْبِ اٰلِ فِرْعَوْنَ ۙ وَا لَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ كَذَّبُوْا بِاٰ يٰتِنَا ۚ فَاَ خَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ

"(Keadaan mereka) seperti keadaan pengikut Fir'aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Allah sangat berat hukuman-Nya."

(QS. Ali 'Imran ayat 11)


Point ini lbh ekstrim lagi, ayat2 Allah dianggap dusta. Apa yg diungkapkan ttg kehidupan ssdh mati misalnya; dianggap ramalan belaka.

Ada pula konon; suatu bangsa di dunia yg dikabarkan, saking tidak sukanya dg ayat Allah ada yg membakar kitab suci. Belum lagi yg terang2an mengatakan ayat2 tertentu tdk benar demi tercapainya maksud tertentu.


4. Mereka yg menentang Allah dan Rasulnya.


ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ شَآ قُّوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۚ وَمَنْ يُّشَآ قِّ اللّٰهَ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ

"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa menentang Allah, maka sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya."

(QS. Al-Hasyr ayat 4).


Dipermukaan Bumi ini ada negara yg tidak bertuhan. Tidak sampai hanya tdk percaya Tuhan saja, tetapi memusuhi warga negaranya yg beragama, mereka dizalimi teramat sangat. Mareka yg berkuasa tdk takut dg Allah; Tuhan dari warganegaranya yg memeluk agama. Mereka ini menantang Allah pemilik agama dan Rasul yg mengajarkan kepercayaan beragama. Maka hukumannya keras seperti di akhir ayat.


Jika dmkn apakah covid 19 ini mrpk hukuman Allah???. 

Tinggal kita cocokkan dari 4(empat) kriteria di atas, apakah sdh sepantasnya Allah menghukum ummat manusia sekarang ini.


Kalaulah covid 19 ini mrpkn hukuman Allah, maka pertanyaannya kenapa hukuman ini terkena buat seluruh manusia di planet Bumi ini. Bukankah tidak semua bangsa yg melakukan seperti diingatkan Allah dg 4 (empat) indikator di atas.


Ternyata Allah memberitahukan, bahwa apabila azab diturunkan Allah tdk hanya terkena kpd pihak yg melanggar ketentuan2 di 4 ayat di atas tetapi akan terkena juga kpd yg tdk melakukan, rujukannya baik dicermati ayat 25 surat Al-Anfal:


وَا تَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَآ صَّةً ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ

"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya."


Jadi kita2 bangsa yg tdk zalim, tdk menukar nikmat dg khianat. Kita  bangsa yg tdk ingkar thdp ayat2 Allah. Kita sbg pribadi dan sbg bangsa tdk mendustakan ayat Allah. Kita sbg pribadi sbg bangsa tdk menentang Allah dan Rasulnya, Juga ikut terkena azab Allah. Kenapaaa??


Sebab kita semua baik sbg pribadi maupun sbg bangsa hidup di Bumi yg sama, bila terjadi kemungkaran mestinya hrs ikut mencegah. Bila mencegah tdk kuat dg tangan atau kekuasaan, hendaklah setidaknya mencegah dg lisan. Bila dg lisanpun sdh tak berdaya mencegah dg do'a, dg hati. 


Mari introspeksi;   ketika umat Islam dibelahan Bumi lain di zalimi, apakah bangsa2 yg mayoritas penduduknya beragama Islam, apakah sdh melaksanakan ajaran ketika melihat, mendengar kemungkaran dg 3 (tiga) langkah tsb di atas???


Setidaknya sbg tanda ikut mencegah; apakah sbg bangsa pernah menyampaikan kutukan?, atas kezaliman thdp akidah Islam,  termasuk kezaliman thdp etnis tertentu di negara lain. 


Mungkin untuk mencegah dg kekuatan terkendala banyak hal, selain memang tak sanggup. Bagi pribadi2 masing2 apakah secara intens tlh ikut berdo'a kpd Allah untuk mohon agar saudara2 se- iman di negara lain yg terzalimi terbebas dari kezaliman tsb.


Inilah mungkin sebabnya kenapa azab itu terkena kepada  semua bangsa, termasuk kpd bangsa kita walau mungkin tdk terindikasi 4 (empat) syarat mendapat hukuman Allah tsb di atas.  Seperti di ingatkan Al-Anfal 25 dikutip di atas.


Karena mungkin, sekali lagi mungkin kita semua sbg pribadi blm mengikuti petunjuk Rasulullah Muhammad ﷺ sebgmn hadits berikut:


عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.


Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim].


Smg Allah mengampuni dosa2 kita yg selama ini mungkin,........ sekali lagi mungkin cuek thdp kemungkaran. Selanjutnya stlh Allah mengampuni dosa2 kita itu, segera Allah hilangkan azab covid 19 ini.


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 17 Muharram 1442 H.

5 September  2020.

(692.09.20).

No comments:

Post a Comment