Monday 14 September 2020

Musibah Datang di Undang???

Melanjutkan dua judul tulisanku y.i.: "Musibah sebagai ujian" dan "Musibah sebagai Hukuman", di kesempatan ini dicoba menjawab "Apakah Musibah ini karena ULAH tangan manusia". Dengan kata lain bahwa kedatangan musibah itu apakah memang Datang di undang oleh manusia.


Kembali Musibah Covid 19 apakah karena ulah tangan manusia???

Tak mudah menjawabnya. Ada sih tulisan yg mengkaitkan virus Corona dg .......kebiasaan manusia mengkonsumsi hewan tertentu. Agaknya praduga ini blm kuat pembuktiannya.


Kalaupun dpt dikatakan bahwa Virus Corona ini datang diundang manusia; mungkin cocoknya sbg undangan tak langsung.


Dlm pengertian diundang tdk langsung, akan kembali lagi Covid Corana Sbg Hukuman Allah disebabkan 4 hal yg mengundang murka Allah seperti di tulisanku sblm ini kemarin, penyebabnya yaitu: 1. Menukar Nikmat Allah, 2. Ingkar kpd Allah, 3. Mendustakan ayat2 Allah  4. Menentang Allah dan RasulNya.


Mengacu judul   tulisan ini di atas  bila kita liat Musibah2 yg datang karena diundang oleh manusia sendiri, sesuai  seperti di terangkan Allah:

di Surat Ar-Rum ayat 41


ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).


Musibah datang diundang manusia dimungkinkan oleh 3 pihak pengundang yaitu:


1. Diundang Pribadi

2. Diundang oleh orang banyak.

3. Diundang Penguasa.


Musibah diundang PRIBADI.


Seperti seseorang mengkonsumsi obat2 terlarang. Musibah dapat saja datang cepat; dapat juga datang setelah lama sebagai pengguna. Musibah obat terlarang dpt juga berupa ketergantungan dan tak jarang musibah berupa sanksi hukum. 


Seseorang memakan makanan, meminun minuman, yg oleh logika kesehatan kurang baik. Hidup tdk disiplin. Dampaknya berupa musibah, baru datang stlh usia tertentu. Timbul gangguan Paru, muncul darah tingggi, jantung, pencernaan, diabet dll. 

Walau musibah ini tdk mutlak (semua kembali seizin Allah). Sebab tak sedikit orang perokok sejak remaja sampai tua aman2 saja paru dan jantungnya. Banyak pula orang yg makan, minum apa saja sepanjang halalan, buatnya tetap taiyiban sampai tua, tdk ada keluhan.


Musibah yg diundang diri, bila berperilaku menyimpang. Misalnya ringan tangan, panjang tangan, berlidah tajam, berhati kejam, pendendam. Berakhlaq buruk, berlaku culas terhias pula dg malas. Insya Allah musibah akan datang lambat atau lekas, bagi diri ybs tak jarang berimbas buat orang lain terutama sanak keluarga.


Musibah diundang orang banyak.


Musibah karena manusia sendiri merusak Alam, memutus eko system makhluk hidup.  Berakibat banjir, tanah longsor. 


Hutan digunduli, hujan tak tertampung hutan, jadilah banjir. Hutan rusak penghuni hutan terganggu kehidupannya ada yg terputus eko systemnya. Berakibat hewan2 mengganggu manusia....


Di perkotaan, banjir terjadi banyak disebabkan ulah tangan manusia membangun tak perhitungkan lingkungan, buang sampah sembarangan .........


Sedangkan bencana berupa Gempa Bumi, Angin Puting Beliung,  kayaknya mutlak kehendak Allah.

Besar kemungkinan mrpk Ujian Allah atau Hukuman Allah.


Musibah diundang Penguasa.


Musibah; bila yg mengundang adlh Penguasa dampaknya, lbh luas dari yg diundang oleh rakyat banyak. Bukan saja sgl bencana alam akan tetapi dpt berupa berakhirnya suatu Negara.

Bgmn model undangan penguasa bagi kedatangan musibah???.

Baik dicermati  QS: Yunus 23 


فَلَمَّاۤ اَنْجٰٮهُمْ اِذَا هُمْ يَبْغُوْنَ فِى الْاَ رْضِ بِغَيْرِ الْحَـقِّ ۗ يٰۤـاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ ۙ مَّتَا عَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ اِلَـيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

"Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di Bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia. Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu, kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."


Bahwa bangsa2 di dunia, banyak yg "diselamatkan Allah", dlm wujud kemerdekaan, kebebasan, kemakmuran, maka jika berbuat ke zaliman di muka bumi............bahaya (musibah) akan menimpa.


Adapun yg paling berpeluang melakukan kezaliman adalah penguasa. Karena kalau rakyat jelata siapa yg akan dizaliminya, banternya ambil barang orang (mencuri) buat ganjal perut.


Tujuan kezaliman jelas untuk mendptkan kenikmatan duniawi seperti kemewahan, kemegahan, dicadangkan investasi sampai cucu-cicit, dll.


Oleh karena itu maka yg berpeluang besar melaksanakan kezaliman  adlh penguasa pengaturan negara dan penguasa mengatur perekonomian hajad hidup orang banyak. 


Jadi bila sdh penguasa mengundang musibah dg model di atas tunggulah musibah akan datang bahkan dlm bentuk yg lbh dahsyat y.i. hancurnya negara seperti disebutkan QS: Al Isra' 16:


وَاِ ذَاۤ اَرَدْنَاۤ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu)."


Pribadi undang musibah, dg melakukan hal2 tsb di atas, bencana terkena hanya untuk diri, banter untuk keluarga dan orang sekitar.


Orang banyak undang musibah, melalui perilakunya, bencana datang bentuk banjir, tanah longsor, rusak eko system, mungkin bencana alam musiman.


Bila penguasa mengundang musibah, melalui kezalimannya, akan datang bencana alam tak terduga dan bahkan hancurnya negara. 


اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ

وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا


“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.

Dan janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami"


آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 26 Muharram 1442 H.

14 September  2020.

(693.09.20).

No comments:

Post a Comment