Sunday 27 September 2020

Firdaus Diwariskan Kepada: (Bagian ke dua)

Melanjutkan tulisanku judul di atas (Bagian Pertama) ttg syarat mendaftar ke Surga Firdaus.

Adapun syarat2 tsb seperti tlh ditulis, atas dasar Alqur'an surat Al-Mu'minun ayat 2 sd 11. yaitu:


1. Shalat khusyuk, konsisten ( tlh dimuat di bagian pertama artikel ku ke 699).

2. Pelihara lidah.

3. Tunaikan zakat.

4. Sex sesuai aturan

5. Pelihara amanah.


Di tulisanku yg ke 670 ini (di blogspot dan FB sejak ikutan di Dumay)  kulanjutkan dengan syarat mendaftar Firdaus berikutnya. 


Pelihara LIDAH.

Lidah adalah organ tubuh manusia konkrit, nyata terlihat, tertanam di rongga mulut. Lidah mrpkn juru bicara hati, sekaligus produk lidah berdampak ke hati. Sdgkan hati adlh perangkat abstrak tubuh manusia, tetapi produk konkrit hati dmkn dahsyat. Justru dari apa yg terbetik di hatilah memancar melalui lidah.


Terdapat dua besaran produk lidah:

1. Berdampak positif.

2. Berdampak negatif.


ad.1. Produk lidah berdampak positif antara lain:

* Dzikir dari hati keluar ke lidah, termasuk membaca Al-Qur'an.

* Memberi nasehat, pencerahan mengajak ke berbuat amal baik dan mengajak meninggalkan kemungkaran.

* Menjawab pertanyaan untuk memberikan petunjuk jalan dlm artian orang mencari alamat. Juga dlm artian menjawab pertanyaan orang mencari jalan yg benar dlm rangka ibadah kpd Allah.

* Memberikan kesaksian dlm kebenaran.

* Mengapresiasi seseorang dlm kebaikan, spy ybs lbh baik lagi.



ad. 2. Produk lidah yg berdampak negatif antara lain:

* Berdusta dg sengaja, bertujuan tdk baik.

* Berjanji, tetapi di hati sdh tau itu janji palsu akan diingkari.

* Bergunjing, berghibah (kecuali yg dihalalkan).

* Berdebat bukan mencari kebenaran tetapi hanya mencari menang berargumen.

* Berbangga diri, bahwa diri paling.......

* Mencela, baik orang ataupun sesuatu ciptaan Allah.

* Ngenyek, mengejek, merendahkan orang lain.

* Berdo'a untuk keburukan buat orang yg baik.


Menggunakan lidah untuk hal2 negatif Inilah agaknya yg dimaksudkan dg kalimat pendek ayat ke 3 surat Al-Mu'minum;


وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ 

"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"

(QS. Al-Mu'minun: Ayat 3)


Tdk ngomong sia-sia. Dpt memilih saatnya diam dan kapan saatnya bicara. Ideal sekali, bila lidah dpt dipergunakan untuk hal2 yg positif, bukan sebaliknya untuk hal2 yg negatif.


Dengan lidah, orang dapat mengucapkan kata-kata yang menyejukkan, menentramkan jiwa, mendamaikan. Dalam pada itu dengan lidah, orang dapat meluncurkan kata-kata yang menyakitkan, kata-kata yang mengajak permusuhan dan bahkan peperangan, dengan lidah hati terluka lebih hebat lukanya dari ditusuk sebilah keris. Dengan kata-kata orang yang tadinya rukun dapat menjadi berselisih paham kemudian bentrok.


Ku pernah menulis di FB dan blogspot, tentang tiga hal yang TIDAK dapat ditarik, yaitu: 


pertama; anak panah yang meluncur dari busurnya. 


Kedua; kata-kata yang diucapkan lidah, baik atau tidak baik, kalau salah ucap biarpun diikuti sejuta maaf tak akan dapat memasukkan kembali ucapan itu ke dalam mulut. 


Ketiga; tulisan yang telah terpublikasi di dunia maya ini, tetap tersimpan dan dapat dilihat kembali. 


Contohnya tulisan saya yang lalu oleh FB dikeluarkan lagi sebagai kenangan pada tanggal saya mempublikasi tulisan itu. Apapun isi tulisan itu ndak dapat dibatalkan, apabila tulisan sudah di publish sudah bukan milik penulis lagi tapi sudah milik public.


Selanjutnya dari hatilah manusia mempunyai perasaan yang halus, mempunyai pekerti yang baik, menaruh belas kasihan, dengan hati pula dapat diukur ikhlas tidaknya seseorang.  Sementara itu dengan hati pula orang dapat menjadi kejam, orang dapat berbuat curang, menyakiti orang lain, iri dengki dan segala macam penyakit hati yang membuat kerusakan buat orang lain bahkan masyarakat.


Begitu hebatnya lidah, kadang dengan lidah dapat menggerakkan hati. Seeorang yang sedang stress, putus asa, akan mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari gedung bertingkat tinggi. 


Seorang Polwan menghampirinya dari jendela tak jauh dari si stress sudah siap melompat. Dengan satu gerakan saja dunia ini berakhir buat orang yang mau bunuh diri itu. Dengan kata-kata bijak yang mampu menggugah hati si nekad. Perlahan-lahan ditariknya langkahnya mundur menuju jendela, tempat si Polwan dengan tenang menunggu..........., Taaap, tangannya meraih tangan Polwan yang sanggup menggerakkan hati ybs mengurungkan niatnya. Ini semua adalah peranan lidah yang dengan lidah itu meluncur kata-kata bijak si Polwan yang arif  yang sanggup meluluhkan hati orang yang sudah putus asa itu.


Oleh karena itulah maka hati-hatilah menggunakan lidah. “Lidah lebih tajam dari sebilah pedang”.  Sebab kalau kata-kata yang sudah dikeluarkan bagaimanapun caranya tidak dapat ditarik kembali, walau dengan bermiliar maaf. 

“luka ditangan dapat dibebat. 

luka di hati bagaimana dan kemana mencari obat” 


Patut kiranya  kita cermati pesan nabi Muhammad saw, pada hadist berikut:


مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.



Man kana yukminu billahi wal yaumil akhir, fal yakul khairan au liyashmut (“Barangsiapa  yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata  yang baik atau hendaklah diam.”) (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah).


Bila tlh terpenuhi 5 syarat2 tsb., maka di ayat 10 dan 11 Al-Mu'minun Allah janjikan:


اُولٰٓئِكَ هُمُ الْوَارِثُوْنَ  

"Mereka itulah orang yang akan mewarisi,".

الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ  ؕ  هُمْ فِيْهَا  خٰلِدُوْنَ

"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."


Adapun syarat ke 3, 4 dan 5 syarat mendaftar SURGA FIRDAUS, terlalu panjang jika dimuat sekaligus......., اِنْ شَآءَ اللّٰهُ dilanjutkan artikel berikut.


Pembaca!!!, mari kita selalu memelihara lidah dari digunakan untuk yg tak bermanfaat, atau mengundang mudharat, selanjutnya ayo kita berdo'a:


اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً


Allâhumma-j‘al shamtî fikran wa nuthqî dzikran


Artinya: “Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.”

آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــال

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

بارك الله فيكم

 وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

M. Syarif Arbi.

Jakarta, 10 Safar 1442 H.

27 September  2020.

(670.09.20).

No comments:

Post a Comment